Tata Nama Senyawa Polisiklik dan Heterosiklik Aromatik, Aturan Penamaan, Kimia - Berikut ini ialah hukum penamaan senyawa polisiklik dan heterosiklik aromatik.
Sistem cincin senyawa aromatik polisiklik mempunyai tata nama tertentu yang berbeda dengan penomoran pada benzena atau sikloalkana, yang dimulai pada posisi substituennya. Penomoran pada polisiklik ditetapkan menurut perjanjian dan tidak berubah di manapun posisi substituennya.
Lihat penomoran berikut.
Penataan nama secara trivial, posisi substituen dalam naftalena tersubstitusi mono dinyatakan dengan abjad unani (α dan β).
Posisi yang berdekatan dengan karbon-karbon pemaduan cincin disebut posisi alfa (α), posisi berikutnya ialah beta (β). Contoh:
Sama menyerupai senyawa polisiklik aromatik, senyawa heterosiklik aromatik juga mempunyai nama tertentu sebagai berikut.
Penataan nama senyawa heterosiklik memakai sistem penomoran. Nomor terendah sedemikian rupa diberikan kepada atom selain karbon yang terkandung dalam cincin. Contoh :
Penataan nama sanggup juga memakai abjad Yunani untuk substituen mono, sama menyerupai pada senyawa polisiklik aromatik.
Purin merupakan kerangka dasar pembentukan adenin dan guanin (senyawa pembentuk DNA).
Anda kini sudah mengetahui Tata Nama Senyawa Polisiklik dan Heterosiklik. Terima kasih anda sudah berkunjung ke Perpustakaan Cyber.
Referensi :
Sunarya, Y. dan A. Setiabudi. 2009. Praktis dan Aktif Belajar Kimia 3 : Untuk Kelas XII Sekolah Menengah Atas / Madrasah Aliyah. Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta, p. 298.
No comments:
Post a Comment