fisika-dan-sifat-kimia-aldehid" target="_blank">Sifat Fisika dan Sifat Kimia Aldehid, Senyawa, Gugus Fungsi - Sifat-sifat senyawa aldehid dijelaskan pada uraian berikut ini.
a. Sifat Fisika Aldehid
1) Titik Didih
Karbon dan oksigen pada gugus karbonil membuatkan dua pasang elektron, namun pembagiannya tidak seimbang. Keelektronegatifan oksigen lebih besar untuk mengikat pasangan elektron, sehingga kerapatan elektron pada oksigen lebih besar daripada karbon. Karbon lebih bermuatan kasatmata sedangkan oksigen lebih bermuatan negatif.
Kepolaran ikatan rangkap pada karbon–oksigen lebih besar daripada ikatan tunggal pada karbon–oksigen. Perbedaan muatan pada molekul menjadikan terjadinya dipol. Kepolaran ikatan rangkap pada aldehida dan keton sangat memengaruhi titik didihnya. Oleh sebab itu, titik didihnya relatif lebih tinggi dibandingkan dengan senyawa nonpolar yang setara.
Contoh :
2) Kelarutan
Pada umumnya aldehida berfase cair, kecuali fomaldehid yang berfase gas. Aldehida suku rendah memiliki anyir yang menyengat, sedangkan aldehida suhu tinggi memiliki anyir yang yummy sehingga dipakai untuk parfum dan aroma tambahan. Atom hidrogen pada molekul air sanggup membentuk ikatan hidrogen dengan oksigen pada gugus karbonil; sehingga kelarutan aldehida hampir sama dengan alkohol dan eter.
Formaldehid dan asetaldehid larut dalam air, sejalan dengan bertambahnya rantai karbon, kelarutan dalam air akan turun.
b. Sifat Kimia Aldehid
1) Oksidasi
Aldehida sangat gampang dioksidasi menjadi asam karboksilat dengan pereaksi Fehling dan Tollens yang disebut dengan tes Fehling dan tes Tollens.
a) Tes / Uji Fehling
Pereaksi yang dipakai dalam Tes Fehling terdiri dari adonan Fehling A dan Fehling B. Fehling A terdiri atas larutan CuSO4 dan Fehling B terdiri atas adonan NaOH dengan natrium–kalium tartrat. Pereaksi Fehling dibentuk dengan mencampurkan Fehling A dan Fehling B sehingga terbentuk ion kompleks Cu2+ dalam suasana basa. Reaksi yang terjadi sanggup dituliskan menyerupai berikut.
Pada dikala reaksi terjadi, aldehida akan teroksidasi menjadi asam karboksilat dan ion kompleks Cu2+ (larutan berwarna biru) akan tereduksi menjadi tembaga (I) oksida, yang berupa endapan berwarna merah bata.
b) Tes / Uji Tollens
Pereaksi yang dipakai ialah adonan larutan AgNO3 dan laruran NH3 yang berlebihan membentuk ion komplek Ag(NH3)2 +. Aldehida akan teroksidasi menjadi asam karboksilat dan ion perak (Ag+) akan tereduksi menjadi logam perak. Reaksi yang terjadi sanggup dituliskan menyerupai berikut.
Catatan: reaksi belum setara, penyetaraan reaksi menurut gugus alkil (R).
Logam perak perlahan-lahan akan melekat pada dinding dalam tabung dan bila dilihat dari luar tabung akan terlihat menyerupai cermin. Oleh sebab itu tes Tollens disebut juga tes cermin perak.
2) Tidak membentuk ikatan hidrogen
Aldehida tidak membentuk ikatan hidrogen.
Anda kini sudah mengetahui Sifat Fisika dan Sifat Kimia Aldehid. Terima kasih anda sudah berkunjung ke Perpustakaan Cyber.
Referensi :
Sukmanawati, W. 2009. Kimia 3 : Untuk SMA/ MA Kelas XII. Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta, p. 266.
No comments:
Post a Comment