Anak Penderita Autisme Memiliki Masalah Kesehatan Kompleks - Satu dari 88 anak di Amerika Serikat telah didiagnosis mempunyai gangguan Autism Spectrum Disorder (ASD) atau gangguan spektrum autisme. Data tersebut menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit di Amerika. Sebuah studi gres yang dilakukan oleh seorang peneliti dari Universitas Missoury menemukan bahwa, banyak bawah umur dengan ASD juga mengalami kecemasan, perkara gastrointestinal kronis dan jawaban sensorik atipikal berlebihan (memiliki reaksi yang berlebihan terhadap cahaya, bunyi atau tekstur tertentu. Masalah-masalah ini sepertinya sangat terkait dan sanggup mempunyai imbas yang signifikan pada kehidupan sehari-hari anak-anak, termasuk dikala mereka di rumah dan di sekolah.
Mikha Mazurek, seorang ajudan profesor psikologi kesehatan dan psikolog anak, pada studinya menemukan bahwa dari 2.973 bawah umur dan remaja yang mempunyai ASD hampir seperempatnya juga mempunyai perkara gastrointestinal kronis, menyerupai sembelit, nyeri perut, kembung, diare atau mual. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa bawah umur dengan perkara gastrointestinal kronis lebih mungkin mengalami kecemasan dan perkara sensorik.
“Masalah-masalah ini sanggup mempunyai dampak yang sangat kasatmata pada kehidupan sehari-hari. Anak-anak dengan kecemasan enggan untuk terlibat dalam acara baru, dan mereka yang mempunyai perkara sensorik mungkin mengalami kesulitan dalam memperhatikan sesuatu atau berpartisipasi dalam lingkungan dengan banyak rangsangan,” kata Mazurek. “Anak-anak penderita perkara gastrointestinal kemungkinan juga tidak nyaman untuk mengkomunikasikan masalahnya dengan orang dewasa.”
Para dokter harus menyadari bahwa kecemasan, perkara pencernaan dan kepekaan sensoris sering terjadi pada individu dengan ASD. Dengan mengelola isu-isu tersebut secara efektif sanggup meningkatkan kualitas hidup bawah umur dan respon mereka terhadap pengobatan, kata Mazurek.
“Orangtua harus menyadari bahwa perkara ini kemungkinan mendasari beberapa dilema pada bawah umur mereka. Sehingga kalau mereka melihat adanya gejala-gejala yang telah disebutkan di atas, mereka harus berbicara dengan dokter atau terapis mengenai pilihan pengobatan,” kata Mazurek. “Praktisi yang bekerja dengan bawah umur yang menderita ASD harus sadar bahwa ada tingkat yang cukup tinggi dari perkara ini. Kaprikornus kalau bawah umur dirawat alasannya satu masalah, akan sangat membantu kalau para praktisi juga mengetahui gejala-gejala pelengkap lainnya.”
Penelitian ini merupakan yang pertama kalinya meneliti relasi antara kecemasan, perkara gastrointestinal dan jawaban sensorik yang berlebihan dengan bawah umur dan remaja yang mederita ASD dalam skala besar. Peserta dalam penelitian ini terdaftar dalam Autism Treatment Network (Jaringan Pengobatan Autisme), jaringan ini mempunyai 17 sentra studi autisme di seluruh Amerika Utara. Jaringan tersebut memfokuskan kegiatannya pada praktek-praktek perawatan medis terbaik untuk bawah umur yang menderita ASD.
Referensi Jurnal :
Mazurek, M.O., Vasa, R.A., Kalb, L.G., Kanne, S.M., Rosenberg, D., Keefer, A., Murray, D., & Lowery, L.Anxiety, sensory over-responsivity, and gastrointestinal problems in children with autism spectrum disorders. Journal of Abnormal Psychology, 2012 (in press).
Artikel ini merupakan terjemahan dari bahan yang disediakan oleh University of Missouri-Columbia via Science Daily (19 September 2012). Terima kasih anda sudah berkunjung ke Perpustakaan Cyber.
No comments:
Post a Comment