Sunday, November 17, 2019

Pintar Pelajaran Antibiotik Terbaru Berada Di Dalam Gua Paling Terisolasi

Antibiotik Terbaru Berada Di Dalam Gua Paling Terisolasi - Bakteri yang resisten terhadap antibiotik, ditemukan di salah satu  gua terdalam paling terisolasi di dunia, hal tersebut sanggup menjadi kabar baik dalam pertempuran melawan kuman yang telah resisten terhadap antibiotik yang ada sekarang. Para peneliti dari McMaster dan University of Akron telah menemukan prevalensi yang luar biasa dari kuman tersebut di Gua Lechuguilla,  New Meksiko, kawasan yang terisolasi dari kontak insan sampai ketika ini. Penemuan ini memperlihatkan bahwa kuman telah membuatkan pertahanan terhadap antibiotik sanggup memperlihatkan kepada sesuatu hal yang belum diketahui sebelumnya, sebuah antibiotik alami yang  dapat dipakai dokter untuk mengobati infeksi. Penelitian ini dipublikasikan pada tanggal 11 April 2012 di jurnal  PLoS ONE.

Gerry Wright, eksekutif ilmiah dari Michael G. DeGroote Institute for Infectious Disease Research dan Barton Hazel, profesor biologi di University of Akron, telah mengumpulkan strain kuman dari relung gua paling dalam.
 Antibiotik Terbaru Berada Di Dalam Gua Paling Terisolasi  Pintar Pelajaran Antibiotik Terbaru Berada Di Dalam Gua Paling Terisolasi
Seorang peneliti pada ketika berada di ‘Pearlsian Gulf’; gugusan kalsit menjadi latar belakangnya. (Foto : Copyright Max Wisshak)
Tidak ada satu pun dari kuman tersebut bisa menjadikan penyakit pada insan dan juga tidak pernah terkena antibiotik yang bersumber dari manusia, tetapi mereka menemukan bahwa hampir semua kuman tersebut resisten terhadap setidaknya satu jenis antibiotik. Beberapa kuman resisten terhadap 14 jenis antibiotik yang berbeda.

Secara keseluruhan, resistensi ditemukan hampir  di setiap jenis antibiotik yang dokter gunakan ketika ini untuk mengobati pasien.

“Penelitian kami memperlihatkan bahwa resistensi antibiotik sudah terprogram di dalam bakteri. Bisa jadi miliaran tahun, tetapi kita hanya mencoba memahami hal tersebut selama 70 tahun terakhir,” kata Wright. ”Hal ini mempunyai implikasi klinis yang penting, hal ini ini memperlihatkan bahwa ada lebih banyak antibiotik di lingkungan yang bisa ditemukan dan dipakai untuk mengobati benjol yang ketika ini tidak sanggup diobati.”

Para peneliti juga mengidentifikasi resistensi pada kuman yang bekerjasama dengan kuman yang menjadikan anthrax. Resistensi ini belum pernah muncul secara klinis. ”Kami sanggup berkata kepada dokter,” Meskipun ini kini bukan menjadi masalah, bisa jadi ini akan jadi problem di masa depan, sehingga Anda perlu waspada terhadap resistensi yang belum muncul ini dan harus siap jikalau muncul di klinik, atau Anda akan mempunyai masalah,” kata Barton.

Resistensi terhadap antibiotik di antara kuman merupakan problem yang berkembang untuk kesehatan manusia. Dengan munculnya kuman menyerupai multi drug resistant (resisten teradap banyak sekali macam jenis antibiotik) Staphylococcus  dan penyebaran resistensi global terhadap semua obat klinis yang digunakan. Dimana dan bagaimana organisme ini mendapat resistensi menjadi pertanyaan yang penting, kata Wright.

“Dalam perkara yang  ekstrim, organisme yang resisten terhadap tujuh obat atau lebih dan tidak sanggup diobati dengan memakai pengobatan tradisional, mengharuskan dokter memakai pembedahan untuk mengangkat jaringan yang terinfeksi,” kata Wright. “Sumber yang bergotong-royong dari resistensi ini yakni kuman tidak berbahaya yang hidup di lingkungan.”

Antibiotik  banyak dipakai di bidang pertanian sehingga  sulit untuk menemukan lingkungan di mana antibiotik tidak memperlihatkan  pengaruh. Hal tersebut  membuat  lingkungan Gua Lechuguilla menjadi kawasan yang tepat untuk melihat resistensi antibiotik di alam yang belum pernah ada.

Referensi Jurnal :

Kirandeep Bhullar, Nicholas Waglechner, Andrew Pawlowski, Kalinka Koteva, Eric D. Banks, Michael D. Johnston, Hazel A. Barton, Gerard D. Wright. Antibiotic Resistance Is Prevalent in an Isolated Cave Microbiome. PLoS ONE, 2012; 7 (4): e34953 DOI: 10.1371/journal.pone.0034953

Artikel di atas merupakan terjemahan  dari bahan yang disediakan oleh McMaster University via Science Daily. Terima kasih anda sudah berkunjung ke Perpustakaan Cyber.

No comments:

Post a Comment