Sunday, November 17, 2019

Pintar Pelajaran Basil Penghasil Medan Magnet, Prospek Bagi Peralatan Elektronik Di Masa Depan

Bakteri Penghasil Medan Magnet, Prospek Bagi Peralatan Elektronik Di Masa Depan - Para peneliti di University of Leeds telah memakai jenis kuman yang ’memakan’ besi untuk membuat medan magnet. Bakteri tersebut mencerna besi lalu membuat menciptakan medan magnet kecil dalam dirinya sendiri. Para peneliti telah mulai memahami bagaimana protein dalam kuman ini mengumpulkan, membentuk dan meletakkan “nanomagnet” di dalam sel mereka. Sekarang peneliti sanggup memalsukan proses tersebut di luar bakteri.

Penelitian ini dipimpin oleh Dr. Sarah Staniland dari University’s School of Physics and Astronomy, yang berkolaborasi dengan Tokyo University of Agriculture and Technology. Tim mereka berharap untuk menyebarkan pendekatan secara tepat dengan memakai kuman tersebut  untuk membuat perangkat elektronik di masa depan yang lebih murah dan lebih ramah lingkungan.

Dr. Staniland mengatakan, “Kami dengan cepat mencapai batas dari manufaktur elektronik tradisional dimana komponen komputer semakin kecil. Mesin-mesin elektronik yang kita gunakan kini sangat sulit untuk dibuat dengan ukuran yang lebih kecil. Alam telah menawarkan kita alat yang tepat untuk menghindari duduk kasus ini.”
 Prospek Bagi Peralatan Elektronik Di Masa Depan  Pintar Pelajaran Bakteri Penghasil Medan Magnet, Prospek Bagi Peralatan Elektronik Di Masa Depan
Bakteri penghasil magnet sanggup dipakai untuk membuat komputer di masa depan dengan kapasitas hard drive yang lebih besar dan koneksi yang lebih cepat cepat (Foto: phys.org)
Rangkaian magnetik telah berhasil dibuat oleh mahasiswa PhD dari University of Leeds, Johanna Galloway. Rangkaian tersebut memakai protein yang memproduksi nanokristal magnetik dari kuman Magnetospirillum magneticum. Protein ini menempel ke permukaan emas dengan rujukan kotak-kotak yang ditempatkan dalam larutan yang mengandung besi.

Pada suhu 80 °C, kristal magnetik terbentuk pada bab permukaan yang telah dilapisi  oleh protein dari Magnetospirillum magneticum. Tim kini bekerja untuk mengurangi ukuran pulau-pulau magnet yang terbentuk, supaya sanggup membuat susunan nanomagnet tunggal. Mereka juga berencana untuk memvariasikan materi magnetik yang sanggup dikontrol oleh protein ini. Langkah-langkah tersebut akan memungkinkan tiap nanomagnet memegang 1 bit info sehingga memungkinkan pembuatan hard drive yang lebih baik.

Metode canggih yang ada ketika ini belum sanggup membuat magnet dengan ukuran dan bentuk yang sama kalau dibandingkan dengan magnet yang sanggup dibuat oleh protein dari kuman Magnetospirillum magneticum untuk menyimpan data, kata Johanna Galloway. “Dengan memakai metode yang sedang dikembangkan di University of Leeds, protein tersebut melaksanakan semua pekerjaan yang tidak bisa dilakukan sebelumnya, mereka mengumpulkan zat besi, membuat senyawa yang bersifat sangat magnetik, dan menyusunnya menjadi sebuah kubus dengan ukuran tertentu.”
 Prospek Bagi Peralatan Elektronik Di Masa Depan  Pintar Pelajaran Bakteri Penghasil Medan Magnet, Prospek Bagi Peralatan Elektronik Di Masa Depan
Kubus magnetik yang terbentuk dari protein kuman Magnetospirilllum magneticum (Foto: leed.ac.uk)
Sebuah protein yang berbeda telah dipakai untuk membuat kabel listrik kecil oleh Dr Tanaka Masayoshi dari Tokyo University of Agriculture and Technology selama bekerja di University of Leeds.  ’Kawat nano’ ini terbuat dari ‘titik-titik kuantum’ (partikel tembaga indium sulfida dan seng sulfida yang bersinar dan mengandung listrik) yang terbungkus oleh molekul lemak, atau lipid.

Bakteri magnetik mengandung protein yang mencetak kompartemen mini  dimana nanomagnet akan tebentuk dengan memakai membrane sel lipid. Dr Tanaka memakai protein yang seakan-akan dengan protein dari  Magnetospirillum magneticum untuk membuat tabung lemak yang mengandung titik-titik kuantum sehingga tercipta kabel yang berbasis biologi.

“Ada kemungkinan untuk menyempurnakan kabel biologis ini supaya mempunyai kendala listrik tertentu. Di masa depan, kabel ini bisa ditanam dan terhubung ke komponen lain sebagai bab dari komputer yang secara keseluruhan bersifat biologis,” kata Dr Tanaka.

Kelompok riset dan tim di Tokyo University of Agriculture and Technology, yang dipimpin oleh Prof. Tadashi Matsunaga, kini berencana untuk meneliti proses biologis di balik sikap protein tersebut. ”Tujuan kami yaitu menyebarkan peralatan untuk protein dan materi kimia yang sanggup dipakai untuk menyebarkan komponen komputer,” tambah Dr Staniland.

Jurnal dengan judul Biotemplated Magnetic Nanoparticle Arrays and Fabrication of Lipid Tubules with Embedded Quantum Dots by Membrane Tubulation Protein  dipub;ikasikan dalam jurnal Small.

Referensi jurnal :

Galloway, J. M., Bramble, J. P., Rawlings, A. E., Burnell, G., Evans, S. D. and Staniland, S. S. (2012), Biotemplated Magnetic Nanoparticle Arrays.Small, 8: 204-208. (http://onlinelibra … 627/abstract)

Tanaka, M., Critchley, K., Matsunaga, T., Evans, S. D. and Staniland, S. S. (2012), Fabrication of Lipid Tubules with Embedded Quantum Dots by Membrane Tubulation Protein. Small. (http://onlinelibra … 446/abstract)

Artikel ini merupakan terjemahan dari materi yang disediakan oleh University of Leeds via phys.org. Terima kasih anda sudah berkunjung ke Perpustakaan Cyber.

No comments:

Post a Comment