Thursday, November 7, 2019

Pintar Pelajaran Benarkah Terganggunya Ritme Sirkadian Menjadikan Obesitas ?

Benarkah Terganggunya Ritme Sirkadian Menyebabkan Obesitas ? Ketika Thomas Edison menguji coba bola lampu untuk pertama kalinya pada tahun 1879, Dia tidak pernah membayangkan bahwa pada suatu dikala nanti, penemuannya itu akan memperlihatkan bantuan terhadap epidemi obesitas global. Lampu listrik telah memungkinkan kita untuk bekerja, beristirahat dan bermain setiap saat.

Makalah yang diterbitkan ahad ini di Jurnal Bioessays memperlihatkan bahwa hal tersebut kemungkinan mempunyai konsekuensi serius bagi kesehatan dan ukuran lingkar pinggang kita.

Ritme harian atau sirkadian mencakup siklus berdiri tidur dan ritme pada pelepasan hormon yang dikontrol oleh jam molekuler yang terdapat di setiap sel pada badan manusia. Jam insan ini mempunyai karakteristik khusus, yakni berupa ritme standar yang memungkinkan jam insan tersebut sanggup sejalan dengan siklus harian yang dihasilkan oleh rotasi bumi. Simetri yang indah antara jam insan dengan siklus harian rotasi bumi sanggup terganggu oleh paparan siklus cahaya buatan dan waktu makan, kerja, dan tidur yang tidak teratur. Ketidaksesuaian antara ritme sirkadian alami dari badan kita dan lingkungan disebut “desinkroni sirkadian.”

Makalah yang ditulis oleh Dr. Cathy Wyse (peneliti yang bekerja pada kelompok riset  chronobiologi di University of Aberdeen) berfokus pada bagaimana jam insan “berjuang” untuk tetap selaras dengan jadwal makan, tidur, dan kerja yang tidak teratur di Negara maju dan bagaimana hal ini mungkin sanggup mempengaruhi kesehatan dan bahkan menjadikan obesitas.
Benarkah Terganggunya Ritme Sirkadian Menyebabkan Obesitas Pintar Pelajaran Benarkah Terganggunya Ritme Sirkadian Menyebabkan Obesitas ?
Lampu listrik telah memungkinkan kita untuk bekerja, beristirahat dan bermain setiap saat. Makalah yang diterbitkan ahad ini di Bioessays memperlihatkan bahwa hal tersebut kemungkinan mempunyai konsekuensi serius bagi kesehatan dan ukuran lingkar pinggang kita. (Credit: © Gina Sanders / Fotolia)
“Lampu listrik memungkinkan insan untuk mengesampingkan sinkronisasi kuno antara ritme jam insan dan lingkungan. Kita harus mengetahui bahwa selama kala terakhir ini, ritme sehari-hari terkait waktu makan, tidur dan kerja telah menghilang secara sedikit demi sedikit dari kehidupan kita. Jam insan terus berusaha untuk sejalan dengan gaya hidup kita yang sangat tidak teratur. Saya percaya bahwa hal ini sanggup menjadikan duduk masalah kesehatan metabolisme dan lainnya, dan menciptakan kita cenderung menjadi gemuk. Studi yang dilakukan pada mikrobia, flora dan binatang telah memperlihatkan bahwa sinkronisasi jam internal dengan ritme lingkungan merupakan hal yang sangat penting bagi kesehatan dan kelangsungan hidup. Kemungkinan besar hal ini juga berlaku pada manusia.” Kata Wyse.

Jam insan dikontrol oleh gen kita. Penelitian juga memperlihatkan bahwa beberapa orang mungkin lebih beresiko mengalami imbas circadian desynchrony dibandingkan lainnya. Misalnya, insan yang berasal dari tempat khatulistiwa mungkin mempunyai jam internal yang sangat teratur sehingga kemungkinan besar lebih sensitive terhadap imbas desinkroni sirkadian.

Kerja sift, cahaya buatan dan gaya hidup selama 24 jam di Negara maju telah memperlihatkan bahwa desinkroni sirkadian merupakan hal yang tidak sanggup dihindari pada kehidupan di kala ke-21 dikala ini. Namun demikian, kami sanggup membantu untuk mempertahankan ritme sirkadian secara sehat dengan cara mengatur waktu makan secara tepat, tidak memutus siklus tidur pada malam hari, dan berusaha untuk beraktivitas di siang hari untuk mendapat lebih banyak paparan sinar matahari.

“Faktor penyebab peningkatan obesitas global yang relatif mendadak di Negara maju sepertinya lebih rumit. Saat ini, masyarakat kita telah terserang desinkroni sirkadian secara serius. Selama ini kita hanya fokus pada hal sederhana lain ibarat diet dan acara fisik. Melalui penelitian ini kita tahu bahwa ada banyak faktor lain yang terlibat pada obesitas, dan desinkroni sirkadian merupakan salah satu faktor yang perlu mendapat perhatian lebih lanjut.” Tambah Wyse.

Referensi Jurnal :

Cathy A. Wyse. 2012. Does human evolution in different latitudes influence susceptibility to obesity via the circadian pacemaker?. BioEssays. DOI: 10.1002/bies.201200067.

Artikel ini merupakan terjemahan dari goresan pena ulang menurut bahan yang disediakan oleh Wiley via Science Daily (28 Agustus 2012). Terima kasih anda sudah berkunjung ke Perpustakaan Cyber.

No comments:

Post a Comment