Fakta Menarik Tentang Ular - Berikut ini yaitu fakta mengagumkan mengenai ular yang tentunya akan menambah wawasan kita perihal sikap binatang ini.
1. Ular Dapat Bertahan Hidup Selama Berbulan-bulan Tanpa Makan
Bayangkan bila Anda bisa berhenti makan selama berbulan-bulan, mengkremasi lemak,tumbuh lebih tinggi, dan tetap dalam kondisi yang baik! Marshall McCue dari University of Arkansas tidak memberi masakan kepada 62 ular jenis ratsnakes; western diamondback rattlesnakes dan ball pythons selama sekitar enam bulan, jenis-jenis ular tersebut secara umum hidup di alam liar, kata McCue dan rekannya.
Ular mengurangi tingkat metabolisme mereka untuk bertahan hidup, beberapa ular melakukannya sampai 72 persen. Hebatnya, mereka juga lebih usang mengkremasi cadangan lemak mereka. ”Hewan ini mempunyai prosedur pengurangan energi pada tingkat yang lebih baru,” kata McCue.
“Ular mempunyai kebutuhan energi yang rendah. Kami tidak tahu kebutuhan energi tersebut bisa lebih rendah, “kata McCue.
Meskipun kekurangan makanan, ular tetap terus tumbuh. ”Bagi saya, ini memperlihatkan bahwa harus ada laba selektif yang berpengaruh untuk tumbuh lagi,” kata McCue. Dia menambahkan evolusi telah menimbulkan ular menjadi sangat efisien dalam memakai sumber daya yang tersedia dari dalam tubuh mereka sendiri.
Selama tahap pertama dari kelaparan, semua ular mengkremasi cadangan lemak mereka. Sumber energi lain yang dipakai berbeda di antara spesies ular. Ular pemangsa tikus (Rat Snake) yang tinggal di lingkungan dengan mangsa binatang pengerat yang berlimpah, memecah protein lebih cepat dari ular piton atau ular derik.
“Penggunaan protein lebih tinggi pada ular yang tidak terbiasa kelaparan,” kata McCue.
Memahami bagaimana ular sanggup berhasil dalam lingkungan dengan masakan yang sedikit akan menambah citra keseluruhan mengenai evolusi ular.
2. Ular Terkecil Di Dunia Berukuran Kurang Dari 10 Cm
Ular terkecil di dunia ditemukan pada tahun 2008 di Barbados, ukurannya hanya kurang dari empat inci (10 cm) dan bentuknya ramping mirip mie spaghetti. Ular ini diberi nama Leptotyphlops carlae. ”Ukuran ular dicegah oleh seleksi alam untuk menjadi berukuran terlalu kecil sebab di bawah ukuran tertentu kemungkinan tidak ada yang sanggup dimakan oleh anak ular,” kata penemunya, Blair Hedges, hebat biologi evolusi di Penn State.
Leptotyphlops carlae (Foto : Blair Hedges, Penn State) |
Hedges menganalisa materi genetis dari ular tersebut bersama dengan karakteristik fisik mirip referensi warna yang unik dan sisiknya. Hal tersebut memperlihatkan bukti bahwa ular itu memang spesies gres dari jenis threadsnake.
Ular Barbados dan kerabatnya memakan larva semut dan rayap.
L. carlae hanya menghasilkan satu keturunan pada satu waktu berupa sebuah telur ramping tunggal (beberapa ular lain melahirkan keturunan mereka). Secara umum, bayi dari ular terkecil ini berukuran setengah panjang dari ular dewasa, sementara ular terbesar dari spesies ini ada yang mempunyai bayi hanya berukuran sepersepuluh dari panjang ular dewasa.
Sebagai perbandingan, bayi dari king kobra bisa mencapai panjang 18 kaki (5,5 meter).
“Jika ular kecil itu mempunyai dua anak, setiap telur hanya sanggup menempati setengah ruang yang dikhususkan untuk reproduksi dalam tubuh,” kata Hedges. ”Apabila hal tersebut terjadi dua bayi ular tersebut akan menjadi setengah dari ukuran normal. Ukuran tersebut terlalu kecil untuk bertahan hidup di lingkungannya.”
Dia menambahkan, ”Fakta bahwa ular kecil hanya memproduksi satu telur besar tergantung pada ukuran induknya. Hal itu memperlihatkan bahwa seleksi alam mencoba menjaga ukuran bayi ular di atas batas kritis untuk bertahan hidup.”
Hedges menjelaskan spesies gres ini dalam jurnal Zootaxa edisi 4 Agustus 2008, beliau juga menemukan jenis ular gres lain yang ditemukan di pulau yang bersahabat dengan St Lucia. Spesies ular ini mempunyai ukuran yang hampir sama kecil dengan L. carlae
Penemuan ini tidak mengejutkan Hedges, yang menjelaskan bagaimana organisme unik cenderung ditemukan di pulau-pulau di mana spesies sanggup berevolusi dari waktu ke waktu untuk mengisi celah kecil dan celah yang tersedia sebagai daerah untuk hidup, atau mungkin untuk mengkonsumsi materi masakan dan sumber daya lainnya yang tidak dimakan oleh organisme lain.
3. Ular Kobra Mentarget Mata Anda
Ular kobra bersama-sama tidak benar-benar meludah. Mekanisme yang bersama-sama adalah, kontraksi otot memeras kelenjar racun kobra, memaksa racun untuk keluar dari taring ular sampai jarak 6 kaki (hampir 2 meter) jauhnya. Jika mereka menyembur mata anda, racun saraf sanggup membutakan anda dan kobra memang selalu membidik mata, para ilmuwan menemukannya pada tahun 2005.
Tapi tunggu, masih ada lagi, racun ini dikeluarkan tidak dalam bentuk semprotan tunggal, tetapi lebih ibarat spray (semprotan yang menyebar) dengan referensi geometris, hal tersebut menciptakan racun yang dikeluarkan mempunyai kemungkinan lebih besar untuk mengenai mata. Para ilmuwan mempelajari hal ini pada Januari 2009.
4. Ular Piton Memakan Semua Bagian Mangsanya
Ular piton Burma mempunyai gangguan makan yang besar, ular tersebut jarang makan, tetapi begitu makan, mereka melahap seluruh mangsa mereka (tulang dan semua belahan mangsanya).
“Piton remaja biasanya makan setiap minggu, sedangkan piton remaja makan setiap bulan dan bahkan bisa berhenti makan selama beberapa bulan dalam kondisi tertentu,” kata rekan penulis penelitian ini, Jean-Herv Lignot dari Louis Pasteur University di Perancis.
Ular Piton Burma (Foto : Dr. Jean-Herve Lignot) |
Ular piton remaja sanggup bertahan selama berbulan-bulan tanpa makan, tetapi saat mereka makan, tidak ada yang terbuang. Ular ini telah membuatkan suatu sistem untuk menyedot kalsium dari tulang mangsanya, hal tersebut menciptakan makanannya lebih bergizi. ”Oleh sebab itu secara fisiologis mereka dalam kondisi yang baik walaupun dalam kondisi puasa yang berkepanjangan, mereka kembali memakan masakan mereka dan lebih intens dalam menyerap nutrisi,” kata Jean-Herve Lignot.
Pada penelitian ini, Lignot dan Robert Pope dari Indiana University South Bend memantau perubahan bentuk dan suhu pada usus piton Burma sebelum dan setelah makan. Segera setelah makan, replikasi dan janjkematian sel dalam jaringan usus ular meningkat dan kemudian mulai terbentuk sel-sel yang baru. Para ilmuwan menggambarkan proses tersebut sebagai renovasi dari lambung dan usus ular untuk mempersiapkan puasa dan siklus makan berikutnya.
Analisis isi perut yang dilakukan beberapa jam setelah ular makan, memperlihatkan partikel kecil yang berasal dari tulang mangsanya.
Para ilmuwan menemukan jenis sel gres yang bertanggung jawab untuk menghancurkan potongan tulang biar sanggup dicerna. Sel-sel tersebut mengurai partikel tulang sebelum melepas unsur utama pada tulang ke dalam aliran darah.
Mereka menduga, bahwa proses ini memungkinkan ular untuk mengoptimalkan peresapan kalsium dari masakan mereka.
5. Ular Mampu Terbang Sejauh 16 Meter
Jika ular pohon nirwana (Chrysopelea paradisi) ingin pergi dari satu pohon ke pohon lain tanpa naik turun, mereka terbang, lebih tepatnya mirip meluncur. Agar sanggup terbang, mereka turun dari cabang atau secara aktif melompat dari cabang untuk mendapat ketinggian sehingga sanggup meluncur lebih jauh.
Chrysopelea paradisi (Foto : livescience.com ) |
Mereka kemudian meratakan tubuh mereka dan menciptakan badannya berbentuk karakter S (bergelombang) untuk menstabilkan penerbangan mereka. ”Mereka meratakan tulang rusuk mereka dan menciptakan diri mereka berbentuk mirip bola Frisbee,” terang Jake Socha dari University of Chicago.
6. Ular Derik Memakan Anaknya Sendiri
Kebanyakan induk ular derik (rattlesnake) akan memakan beberapa dari keturunan mereka yang tidak bisa bertahan hidup, para ilmuwan mempelajarinya pada Februari 2009.
Induk ular yang melaksanakan kanibalisme postpartum (pemulihan kondisi setelah melahirkan) dalam penelitian ini mengkonsumsi sekitar 11 persen dari telur mereka dan keturunan mereka yang mati.
Ular derik (rattlesnake) (Foto : Blair Bunting | Dreamstime.com). |
Mengapa hal tersebut terjadi? “Seekor induk ular kanibal sanggup memulihkan energi yang hilang untuk reproduksi tanpa harus berburu makanan, dimana berburu merupakan acara berbahaya yang membutuhkan waktu dan mengeluarkan lebih banyak energi,” kata Estrella MociƱo dan Kirk Setser, penulis utama dari penelitian studi dan seorang peneliti di University of Granada di Spanyol.
Artikel ini merupakan terjemahan dari goresan pena Jeanna Bryner via Live Science. Terima kasih anda sudah berkunjung ke Perpustakaan Cyber.
No comments:
Post a Comment