Fosil Mammoth Terkecil Di Dunia Ditemukan Di Yunani - Mammoth terkecil yang hanya berukuran 4 kaki (sekitar 1 meter) telah ditemukan di pulau Kreta, Yunani, kata peneliti. Temuan ini sanggup membantu wawasan wacana bagaimana binatang raksasa sanggup menyusut ukurannya selama masa evolusi, para ilmuwan menambahkan. Dwarfisme (menjadi berukuran kecil) sering terjadi pada spesies binatang besar ketika mereka terjebak di suatu pulau, termasuk dinosaurus. Para ilmuwan berpikir dwarfisme membantu raksasa bertahan hidup dalam batas-batas habitat dari suatu pulau.
Gajah kerdil kuno Mediterania ialah teladan ekstrim dwarfisme yang terjadi pada suatu pulau. Selama kurang dari 800.000 tahun (termasuk masa yang pendek dalam skala evolusi) gajah kerdil ini diperkirakan merupakan keturunan dari gajah Eropa yang lebih besar dengan berat 100 kali lebih banyak yang hidup di daratan Eropa.
“Ada pertanyaan besar mengenai gajah-gajah ini, bagaimana sesuatu yang begitu besar sanggup menjadi begitu kecil?” kata peneliti Victoria Herridge, spesialis paleontologi vertebrata di Museum Sejarah Alam di London.
Untuk mempelajari lebih lanjut, Herridge dan rekannya menganalisis fosil binatang kerdil yang pertama kali ditemukan di Kreta (sebuah pulau di Yunani yang konon merupakan tempat kelahiran tuhan Zeus) lebih dari satu kurun yang lalu. Paleontologis telah usang beropini apakah sisa-sisa fosil tersebut milik curvy-tusked mammoths (mamot dengan gading yang melengkung) atau straighter-tusked elephants (gajah dengan gading yang lurus).
Ilustrasi Mammuthus creticusis, mammoth terkecil yang pernah ada (Foto: shutterstock.com) |
Fosil gigi yang ditemukan baru-baru ini di kawasan yang sama di Kreta mengatakan bahwa binatang ini ternyata ialah seekor mammoth, Mammuthus creticus. Sebuah tulang kaki depan yang gres ditemukan mengatakan bahwa binatang tersebut ialah raksasa terkecil yang selam ini pernah dikenal. Hewan tersebut hanya mempunyai tinggi sekitar 3 kaki 8 inci (1,13 m) dan berat sekitar 680 pon (310 kilogram), ukurannya sama dengan ukuran bayi gajah Afrika dan Asia yang ada sekarang.
Ilmuwan menduga mammoth kerdil ini tidak mempunyai bulu ibarat mammoth pada umumnya.
“Ketika orang berpikir wacana mammoth, mereka niscaya berpikir bahwa mammoth ialah binatang yang berbulu,” kata Herridge. ”Kami memperkirakan mammoth kerdil ini lebih menyesuaikan dengan lingkungan yang lebih hangat, sehingga secara penampian lebih ibarat dengan gajah Afrika atau Asia modern, yang hanya mempunyai rambut yang tipis. Akan tetapi mammoth kerdil ini mempunyai taring yang melengkung ibarat semua mammoth.”
Victoria Herridge, spesialis palaeontologi dari Natural History Museum di London, sedang mengamati fosil gigi dari mammoth kerdil, Mammuthus creticusis (Foto: Natural History Museum, London) |
Mammuthus creticusis merupaan bukti pertama terjadinya dwarfisme ekstrim pada mammoth yang terjadi di suatu pulau. Mammoth kerdil ini mempunyai ukuran yang hampir sama dengan ukuran gajah terkecil yang pernah dikenal. Spesies gajah yang telah punah tersebut berjulukan Palaeoloxodon falconeri yang berasal dari Sisilia dan Malta. Gajah kerdil tersebut mempunyai tinggi sekitar 3 kaki 5 inci (1,04 m) dan beratnya hanya sekitar 525 pon (238 kg).
Fosil-fosil dari mammoth kerdil ini mengatakan bahwa mammoth ini merupakan keturunan dari salah satu spesies mammoth pertama yang datang di Eropa dari Afrika, Mammuthus rumanus atau Mammuthus meridionalis. Para peneliti menduga mammoth kerdil mungkin telah berevolusi jauh lebih awal daripada yang diperkirakan sebelumnya, kemungkinan sekitar 3,5 juta tahun yang lalu.
“Setelah kita mengetahui nenek moyang dari mammoth ini, timbul pertanyaan yang lebih besar, ibarat bagaimana dan mengapa, serta seberapa cepat dwarfisme terjadi pada mammoth kerdil ini.” kata Herridge.
“Kemungkinan ketika itu pulau Kreta, lebih kecil dari ketika ini,” kata Herridge. ”Itu merupakan suatu pertimbangan menarik untuk dwarfisme ekstrim yang kita lihat di sini.”
Mengingat kurangnya fosil dan ketidakpastian mengenai kondisi lingkungan pulau Kreta selama periode mammoth kerdil tersebut hidup, tidak banyak yang sanggup diketahui wacana bagaimana mammoth kerdil ini sanggup hidup. Namun, fosil gigi dari mammoth kerdil mengatakan bahwa binatang ini memakan semak belukar, hal tersebut berlawanan dengan mammoth pada umumnya yang memakan rumput.
Pulau Kreta merupakan tempat ditemukannya fosil dari mammoth kerdil (Foto: Victoria Herridge) |
Penggalian fosil mammoth kerdil ini lebih rumit dari yang dibayangkan. Situs penggaliannya terletak di bab yang terisolasi dari pulau Kreta. Garis pantainya sangat bergerigi di sana, sehingga sulit untuk dicapai dengan perahu. Area tersebut biasanya dicapai dengan berjalan kaki selam dua jam.”Situs tersebut terlindung dengan cukup baik dan kami akan memikirkan pendekatan yang lebih baik untuk mencapai situs tersebut,” kata Herridge.
Para ilmuwan secara detail menjelaskan inovasi mereka dalam Proceedings of the Royal Society B pada tanggal 9 Mei 2012.
Referensi Jurnal :
Victoria L. Herridge and Adrian M. Lister. 2012. Extreme insular dwarfism evolved in a mammoth. Proc. R. Soc. B, 279 (1741): pp. 3193-3200. doi: 10.1098/rspb.2012.0671.
P. Brown1, T. Sutikna, M. J. Morwood, R. P. Soejono, Jatmiko, E. Wayhu Saptomo & Rokus Awe Due. 2012. A new small-bodied hominin from the Late Pleistocene of Flores, Indonesia. Nature, 431: pp. 1055-1061. doi: 10.1038/nature02999.
Artikel ini merupakan terjemahan dari goresan pena Charles Choi yang diterbitkan di Live Science. Terima kasih anda sudah berkunjung ke Perpustakaan Cyber.
No comments:
Post a Comment