Kebiasaan Ikan Pari Manta Dapat Diamati Menggunakan Satelit - Dengan memakai teknologi pelacakan satelit terbaru, para pemerhati konservasi dari Wildlife Conservation Society, University of Exeter (Inggris) dan Pemerintah Meksiko telah melaksanakan suatu terobosan penelitian mengenai ikan manta (manta ray). Tim peneliti memakai telemetri satelit, yang beru dipakai pertama kali untuk melacak perpindahan manta ray (pari manta) di dunia. Pari manta dapat tumbuh sampai lebar 8 meter. Para peneliti menyampaikan pari manta termasuk dalam spesies yang “rentan” menurut Union for Conservation of Nature (IUCN). Spesies ini menjadi semakin terancam oleh penangkapan ikan.
Penelitian ini dipublikasikan pada tanggal 11 Mei 2012 dalam jurnal PLoS ONE secara online. Para penulis terdiri dari : Rachel T. Graham dari Wildlife Conservation Society, University of Exeter, Matius J.Witt dari University of Exeter dan W. Castellanos dari Wildlife Conservation Society; Francisco Remolina dari Komisi Nasional Kawasan Perlindungan di Cancun , Meksiko; Sara Maxwell Institut Konservasi Kelautan, University of California-Santa Cruz; Brenden J. Godley dari University of Exeter, dan Lucy A. Hawkes dari Bangor University, Bangor, Inggris.
“Hampir tidak ada yang diketahui wacana pergerakan dan kebutuhan ekologis dari pari manta , yang merupakan salah satu spesies bahari terbesar dan paling terkenal,” kata Dr Rachel Graham, penulis utama pada penelitian ini yang merupakan eksekutif dari kegiatan WCS’s Gulf and Caribbean Sharks and Rays. Data Real-time kami menunjukkan dunia dari pari manta yang sebelumnya belum pernah terlihat. Hal ini akan membantu membentuk administrasi dan taktik konservasi untuk spesies ini.”
Tim peneliti menempelkan pemancar satelit pada pari manta di lepas pantai Semenanjung Yucatan, Meksiko selama periode 13 hari. Alat pelacak itu menempel pada punggung enam ekor pari manta , yang terdiri dari empat betina, satu pejantan sampaumur dan satu pejantan remaja.
“Data satelit menawarkan bahwa beberapa pari manta melakukan perjalanan lebih dari 1.100 kilometer selama masa penelitian,” kata Dr Matthew Witt dari University of Exeter dan Sustainability Institute. ” Pari manta menghabiskan sebagian besar waktu mereka melintasi tempat pesisir yang banyak mengandung telur zooplankton dan ikan.”
Seperti paus baleen dan hiu paus, ikan pari manta ialah filter feeder (menyaring makanan) yang berenang melalui kumpulan plankton dengan verbal terbuka.
Tim peneliti juga menemukan bahwa pari manta menghabiskan hampir seluruh waktu mereka di dalam wilayah teritorial perairan Meksiko (200 mil dari garis pantai). Akan tetapi pada data yang didapatkan, pari manta hanya menghabiskan waktunya sebanyak 11,5 persen dalam tempat pinjaman laut, sedangkan lebih banyak didominasi sisanya dihabiskan pada tempat rute pelayaran utama. Hal tersebut menciptakan pari manta rentan bertabrakan dengan kapal.
“Penelitian menyerupai ini sangat penting dalam membuatkan administrasi yang efektif bagi pari manta, yang populasinya di dunia mengalami penurunan,” kata Dr Howard Rosenbaum, Direktur kegiatan WCS Ocean Giant.
Meskipun penampilannya tampak jahat alasannya ialah penampilannya menyerupai mirip kelelawar, bahkan pari manta adakala juga disebut sebagai devil fish (ikan setan), ikan ini sebetulnya tidak berbahaya bagi insan dan tidak mempunyai alat penyengat menyerupai pada sting ray (pari penyengat).
Pari manta mempunyai rasio volume otak tertinggi jikalau dibandingkan dengan semua hiu dan ikan pari lainnya. Ikan ini melahirkan anaknya, biasanya berjumlah satu atau dua anak setiap satu atau dua tahun. Pari manta sepertinya populasinya menurun di Karibia dan di tempat tropis lainnya dari lautan di dunia. Hal tersebut sebagian terjadi alasannya ialah mereka ditangkap untuk umpan hiu dan undangan tehadap gill rakers ( tulang saring pada insang; tulang ini struktur menyerupai jari yang berkhasiat untuk menyaring makanan) untuk perdagangan obat tradisional Cina.
Referensi Jurnal :
Rachel T. Graham, Matthew J. Witt, Dan W. Castellanos, Francisco Remolina, Sara Maxwell, Brendan J. Godley, Lucy A. Hawkes. Satellite Tracking of Manta Rays Highlights Challenges to Their Conservation. PLoS ONE, 2012; 7 (5): e36834 DOI: 10.1371/journal.pone.0036834
Artikel ini merupakan terjemahan dari goresan pena ulang menurut bahan yang disediakan oleh Wildlife Conservation Society via Science Daily. Terima kasih anda sudah berkunjung ke Perpustakaan Cyber.
No comments:
Post a Comment