Penemuan Mekanisme Pengaturan Sistem Senjata Salmonella - Para ilmuwan telah menemukan prosedur regulasi beberapa gen Salmonella. Penemuan ini sanggup mengarah pada pengembangan antibiotik untuk mengurangi tingkat penyakit yang disebabkan oleh Salmonella sehingga sanggup menekan abses salmonella ke manusia. Terobosan ini dilakukan oleh Profesor Jay Hinton, Stokes Professor of Microbial Pathogenesis, Trinity College Dublin dan tim risetnya dan gres saja diterbitkan dalam jurnal Proceeding of National Academy of Sciences (PNAS).
Salmonella menjadikan keracunan masakan dan membunuh sekitar 400.000 orang di seluruh dunia setiap tahun. Bakteri ini sangat efektif dalam menjadikan abses pada insan lantaran mereka sanggup bertahan pada kondisi yang ekstrim. Kondisi ekstrim ibarat asam berpengaruh di lambung dan lingkungan anaerobik serta kandungan garam tinggi di usus, biasanya akan membunuh sebagian besar basil lainnya.
“Saat ini ialah satu dekade semenjak kami menemukan gen Salmonella yang aktif saat menginfeksi sel mamalia,” kata Profesor Hinton. “Sekarang kami telah menemukan suatu “pengatur” yang mengontrol aktifnya gen-gen penting. Tim saya telah mendapat pandangan yang belum pernah ditemukan sebelumnya, yaitu mengenai cara Salmonella mengatur tingkat sistem senjatanya yang menjadikan penyakit pada manusia.”
Salmonella. (Credit: MichaelTaylor | Shutterstock) |
Bakteri Salmonella memakai banyak sekali protein yang bertindak sebagai senjata untuk membajak dan menyerang sel manusia. Meskipun penelitian mengenai Salmonella telah dilakukan di seluruh dunia selama beberapa dekade, tetapi hanya sedikit yang mengetahui perihal cara Salmonella mengontrol pengaktifan gen untuk sistem senjata tersebut. Saat ini, tim peneliti yang dipimpin Profesor Hinton telah memakai pendekatan gres untuk mengidentifikasi perubahan gen Salmonella typhimurium. Temuan terbaru ini mengatakan bahwa basil Salmonella mempunyai lebih dari 1.800 “tombol” untuk aktivasi gen, yang disebut promotor. Tim ini juga mengungkapkan bagaimana gen tersebut bekerja.
Pemahaman mengenai bagaimana Salmonella mengaktifkan gen diperlukan sanggup membantu inovasi antibiotik gres yang akan melumpuhkan sistem senjata Salmonella dan menghentikan basil lain menyebabkan infeksi.
Para peneliti juga mengidentifikasi 60 molekul gres RNA, yang disebut ‘RNAs kecil’. Beberapa molekul RNAs ini sanggup menghambat aktifnya gen-gen Salmonella.
“Sejak lima tahun lalu, kita tidak menyadari bahwa RNAs kecil memainkan tugas penting. Perubahan gen Salmonella sangat banyak dikendalikan oleh RNAs kecil. Identifikasi RNAs kecil merupakan cara gres untuk mencegah penyakit jawaban abses basil ini, tapi penelitian ini akan memakan waktu setidaknya satu dekade, “kata Profesor Hinton.
Tim Profesor Hinton yang bekerja sama dengan Wellcome Trust Sanger Institute dan Universitas Würzburg, memakai beberapa teknik mutakhir selama proyek, yaitu chip-chip dan RNA-seq. “Saya berpikir bahwa salah satu alasan bahwa temuan kami bisa menghasilkan data tersebut ialah lantaran kami berhasil mengkombinasikan teknologi gres yang belum pernah dipakai sebelumnya untuk basil patogen” kata pemimpin penulis Dr. Carsten Kroger.
Fakta Salmonella:
- Sejak awal 1990-an, strain Salmonella enterica sv. Typhimurium yang resisten terhadap banyak sekali antibiotik telah muncul dan mengancam kesehatan masyarakat, terutama di negara berkembang.
- Gejala salmonellosis (keracunan masakan yang disebabkan oleh Salmonella) ialah demam, sakit kepala, sakit perut, diare, mual dan muntah, dan biasanya berakhir sesudah seminggu. Dalam beberapa kasus, khususnya kehilangan cairan tubuh yang terjadi pada insan muda dan lansia sanggup menjadi parah dan mengancam nyawa.
- Salmonella typhimurium sanggup ditemukan dalam banyak sekali binatang, burung dan reptil serta lingkungan. Hal ini menjadikan keracunan masakan pada insan terutama melalui konsumsi masakan mentah atau setengah matang (yang berasal dari binatang termasuk unggas, telur, daging, dan susu, dan juga sayuran salad) yang terkontaminasi.
Terima kasih atas kunjungan anda, agar artikel ini bermanfaat. Mohon berikan donasi kepada kami dengan cara like, follow dan share melalui facebook, twitter, atau google +.
Referensi Jurnal :
Carsten Kröger, Shane C. Dillon, Andrew D. S. Cameron, Kai Papenfort, Sathesh K. Sivasankaran, Karsten Hokamp, Yanjie Chao, Alexandra Sittka, Magali Hébrard, Kristian Händler, Aoife Colgan, Pimlapas Leekitcharoenphon, Gemma C. Langridge, Amanda J. Lohan, Brendan Loftus, Sacha Lucchini, David W. Ussery, Charles J. Dorman, Nicholas R. Thomson, Jörg Vogel, and Jay C. D. Hinton. 2012. The transcriptional landscape and small RNAs of Salmonella enterica serovar Typhimurium. PNAS, doi: 10.1073/pnas.1201061109.
Artikel ini merupakan terjemahan dari goresan pena ulang menurut materi yang disediakan oleh Trinity College Dublin, via dan Science Daily (23 April 2012). Terima kasih anda sudah berkunjung ke Perpustakaan Cyber.
No comments:
Post a Comment