Kenaikan Permukaan Air Laut Zaman Prasejarah Terulang Kembali - Kenaikan permukaan air maritim antara 14-18 meter (46-60 kaki) merupakan akhir dari melelehnya lapisan es di Antartika pada 14.650 tahun yang lalu, berdasarkan para peneliti. Data ini sanggup membantu menciptakan prediksi perubahan iklim yang lebih akurat. Para ilmuwan mengatakan, mencairnya es di kutub sanggup menawarkan donasi jangka panjang kenaikan permukaan air laut, hal tersebut mengancam kehidupan jutaan umat manusia.
Kenaikan permukaan air maritim rata-rata telah meningkat sekitar 18 cm (7 inci) semenjak tahun 1900 dan tingkat pemanasan global yang cepat akan mempercepat laju peningkatan tersebut, para andal mengatakan. Kenaikan permukaan air maritim mengancam garis pantai dan memaksa kota dengan dataran yang rendah membangun pertahanan maritim yang mahal.
Bulan kemudian para ilmuwan menyampaikan bahwa penipisan gletser dan lapisan es mendorong kenaikan permukaan air maritim sebesar 1,5 milimeter per tahun, dan para andal memperkirakan akan terjadi peningkatan sebesar dua meter pada tahun 2100.
Lelehan es yang yang terjadi di pesisir Cape denison di Antartika pada 14 Desember 2009. (Foto : Reuters/Pauline Askin) |
Kenaikan permukaan air maritim yang sangat cepat diperkirakan telah terjadi 14.650 tahun lalu, tetapi rincian ihwal insiden tersebut belum jelas.
Beberapa catatan kenaikan permukaan air maritim sebelumnya telah menunjukkan, lelehan gletser menjadikan peningkatan 20 meter dalam waktu kurang dari 500 tahun.
Akan tetapi, masih ada ketidakpastian mengenai sumber lelehan, kekuatannya dan hubungannya dengan perubahan iklim.
Sebuah tim ilmuwan yang di dalamnya terdapat peneliti dari France’s Aix-Marseille University dan University of Tokyo, mengklaim telah memecahkan misteri yang sanggup menjelaskan mengenai perubahan iklim.
Mereka merekonstruksi perubahan permukaan air maritim dengan menganalisis sampel karang yang dikumpulkan dari terumbu karang di Tahiti dan menacatat tanggal pengamatan sampel untuk memilih tingkat dan waktu kenaikan permukaan air laut.
“Hasil kami mengungkapkan bahwa kenaikan permukaan air maritim yang terjadi di Tahiti ialah antara 12 hingga 22 meter, dengan kemungkinan yang paling sering terjadi ialah antara 14 hingga 18 meter, hal tersebut sangat terang memperlihatkan akhir dari penambahan air dari lelehan es yang signifikan dari pecahan bumi bab selatan,” kata penulis dari penelitian ini, penelitian ini telah diterbitkan dalam jurnal Nature.
Hal ini memperlihatkan bahwa, laju kenaikan permukaan air maritim lebih dari 40 milimeter per tahun, kata mereka.
Panelis iklim di PBB pada hari Rabu mengatakan, semua bangsa akan rentan terhadap kenaikan gelombang panas, hujan lebat, banjir, dan kemungkinan kenaikan dalam intensitas kekeringan.
Tulisan ini merupakan terjemahan dari goresan pena Nina Chestney yang dipublikasikan pada tanggal 28 maret 2012 di Reuters. Terima kasih anda sudah berkunjung ke Perpustakaan Cyber.
No comments:
Post a Comment