Konsumsi Vitamin D Berlebihan Dapat Memperburuk Kesehatan - Para ilmuwan mengetahui bahwa kekurangan vitamin D sanggup besar lengan berkuasa jelek pada kesehatan. Namun, penelitian terbaru yang dilakukan oleh mahasiswa PhD dari University of Copenhagen membuktikan bahwa konsumsi berlebih vitamin ini juga akan menjadikan dampak jelek pada kesehatan. Penelitian ini didasarkan pada survey yang dilakukan pada 247.574 penduduk kota Copenhagen. Hasil penelitian ini telah dipublikasikan dalam Journal ilmiah yang terakreditasi, yaitu Clinical Endocrinology and Metabolism.
Vitamin D berperan dalam menyusun kalsium tulang kita, sehingga mengurangi resiko patah tulang dikala terjatuh dan bermanfaat dalam memerangi penyakit jantung, depresi serta beberapa jenis kanker. Darshana Durup yaitu mahasiswa PhD dari Fakultas Ilmu Kesehatan, University of Copenhagen mempelajari mengenai vitamin D. Darshana Durup menyebutkan bahwa tingkat konsumsi vitamin D sanggup besar lengan berkuasa pada risiko kematian. Hasil penelitiannya mengatakan bahwa tingginya kandungan vitamin D dalam darah sanggup meningkatkan angka kematian.
“Kami mempunyai saluran untuk mengusut kandungan vitamin D dalam darah dari seperempat juta masyarakat kota. Kami menemukan bahwa angka maut terjadi lebih tinggi pada penduduk yang mempunyai kandungan vitamin D rendah dalam darah mereka. Tapi inovasi yang lebih mengejutkan kami, yaitu angka maut juga lebih tinggi pada orang dengan kandungan vitamin D yang tinggi. Berdasarkan data tersebut, kami menyusun grafik yang mengatakan bahwa kandungan vitamin D dalam darah mungkin berbahaya pada kondisi rendah maupun tinggi, “jelas Darshana Durup.
Perbandingan kandungan vitamin D (konversi : 1 µg (nanogram) = 40 IU dan 0,025 µg = 1 IU; 20 ng/mL (50 nmol/L) atau 1 nmol/L = 1 ng/mL x 2.5 (image: anytimehealth.com) |
Apabila dalam darah mengandung kurang dari 10 nanomol (nmol) vitamin per liter serum, maka angka maut menjadi 2,31 kali lebih tinggi. Namun, jikalau darah mengandung lebih dari 140 nmol vitamin per liter serum, angka maut juga lebih tinggi yaitu bermilai 1,42. Sedangkan tingkat maut terendah terdapat pada darah yang mengandung 50 nmol vitamin per liter serum.
Penelitian berkelanjutan sangat diperlukan
Darshana Durup menekankan bahwa walaupun para ilmuwan tidak mengetahui penyebab tingginya maut jawaban konsumsi berlebih vitamin D, beliau percaya bahwa hasil penelitian terbarunya sanggup dipakai untuk meninjau kembali kecerdikan dari orang-orang yang mengklaim bahwa “Anda sanggup mengkonsumsi banyak vitamin D”
“Penelitian lebih lanjut dibutuhkan untuk memahami relasi ini. Banyak penelitian telah dilakukan terhadap risiko kekurangan vitamin D. Namun, tidak ada bukti ilmiah untuk mendukung pendapat konsumsi vitamin D yaitu ‘lebih banyak lebih baik’, dan penelitian kami tidak mendukung pendapat tersebut. Kami berharap bahwa penelitian kami akan mengilhami orang lain untuk mempelajari penyebab maut yang lebih tinggi dengan konsumsi tinggi vitamin D, “kata Darshana Durup. Dia menambahkan bahwa penelitian yang telah dilakukannya didasarkan pada uji terhadap seperempat juta darah penduduk kota. Hal ini diharapkan akan menjadi titik awal yang menarik untuk penelitian lebih lanjut.
Studi terbesar dalam topik ini.
Studi ini merupakan penelitian terbesar dengan topik analisis konsumsi vitamin D, dan hal ini hanya sanggup terealisasi di karenakan sistem pencatatan sipil di Denmark yang unik dibandingkan dengan Negara-negara lain. Sebanyak 247.574 sampel darah tiba dari Copenhagen General Practitioners Laboratory (Laboratorium Umum Kota Copenhagen):
Ilustrasi Vitamin D (image: ISTOCK) |
“Data yang diambil mencakup rentang usia yang luas. Penduduk yang berpartisipasi mendatangi sendiri dokter umumnya untuk banyak sekali alasan dan untuk memilih kandungan vitamin D dalam darah mereka. Hal ini berarti bahwa hasil sementara penelitian sanggup mengatakan kemungkinan relasi antara maut dan tingginya kandungan vitamin D dalam darah. Kita belum sanggup menjelaskan risiko yang lebih tinggi, “jelas Darshana Durup.
Oleh sebab itu, para ilmuwan ingin melaksanakan penelitian dalam jangka waktu kedepan untuk mengetahui relasi kandungan vitamin D dalam darah dengan penyakit-penyakit lainnya, khususnya kanker. Saat ini sedang dicari santunan dana untuk melaksanakan proyek tersebut.
Referensi Jurnal:
D. Durup, H. L. Jorgensen, J. Christensen, P. Schwarz, A. M. Heegaard, B. Lind. A Reverse J-Shaped Association of All-Cause Mortality with Serum 25-Hydroxyvitamin D in General Practice, the CopD Study. Journal of Clinical Endocrinology & Metabolism, 2012; DOI: 10.1210/jc.2012-1176.
Artikel ini merupakan terjemahan dari goresan pena ulang menurut bahan yang disediakan oleh University of Copenhagen via Science Daily. Terima kasih anda sudah berkunjung ke Perpustakaan Cyber.
No comments:
Post a Comment