Sunday, November 17, 2019

Pintar Pelajaran Laba / Manfaat Memakai Energi Angin

Keuntungan / Manfaat Menggunakan Energi Angin - “Negara berkembang harus beralih ke pembangkit listrik tenaga angin sebab biayanya yang lebih murah, para peneliti ETH-Zurich telah menyimpulkan dalam sebuah studi gres pada penggunaan dana proteksi iklim dari Negara-negara utara.” Sumber energi terbarukan ibarat apa yang harus didanai dan dikembangkan oleh suatu negara? Sebuah tim ilmuwan yang dipimpin oleh Tobias Schmidt dari ETH Zurich’s Department of Management, Technology and Economics (D-MTEC) telah mempelajari pertanyaan ini. Para peneliti menghitung dan membandingkan biaya yang diinvestasikan untuk menghasilkan sepersepuluh dari kebutuhan listrik dengan tenaga angin atau photovoltaics di enam negara tertentu di selatan. Hasilnya: dengan dana satu franc atau dolar, Anda sanggup menghasilkan lebih banyak listrik di semua Negara yang mereka teliti yaitu Brasil, Mesir, India, Kenya, Nikaragua dan Thailand, tentunya kalau dana itu diinvestasikan di pembangkit listrik angin.

Studi mereka terkait dengan tindakan proteksi iklim bahwa negara-negara industri akan mendanai negara berkembang di tahun-tahun berikutnya. Kita berbicara sejumlah besar uang di sini: mulai tahun 2020, 100 miliaran dolar harus disalurkan setiap tahun dari bumi penggalan utara ke selatan untuk agenda berjulukan proteksi iklim, sebagaimana komitmen antar negara pada konferensi iklim 2010 di Cancun. Sebagian dari uang ini akan disisihkan untuk menutupi biaya pelengkap energi terbarukan daripada energi fosil dan sejenisnya. Hal ini dimaksudkan sebagai pemicu bagi negara berkembang untuk mendorong mereka biar beralih ke teknologi hijau yang notabene lebih mahal pembiayaannya. Meskipun agenda ini menjadi perdebatan sengit antara para politisi dan ilmuwan, namun agenda ini harus tetap berjalan secara intensif.
Negara berkembang harus beralih ke pembangkit listrik tenaga angin sebab biayanya yang le Pintar Pelajaran Keuntungan / Manfaat Menggunakan Energi Angin
Pembangkit listrik tenaga angin di Zafarana, Mesir. (Photo: Flickr / Creative Commons)
Para peneliti ETH Zurich juga membandingkan perhitungan mereka untuk tenaga angin dan tenaga surya di setiap negara yang mempunyai banyak sekali macam sumber listrik. Mereka memperoleh hasil yang menakjubkan: di Kenya dan Nikaragua. Negara tersebut bisa menghasilkan listrik dengan pembangkit listrik tenaga angin, bahkan nantinya biayanya akan lebih murah daripada sekarang. Studi ini juga mengungkapkan bahwa pentingnya memakai energi hijau bukan hanya sebab pentingnya menjaga iklim, tetapi juga laba secara ekonomi. Namun, sebab Kedua Negara juga bergantung pada generator diesel untuk memenuhi kebutuhan listriknya, hal ini meningkatkan biaya produksi listrik yang sangat besar sebab harga minyak yang tinggi ketika ini.

Bahkan lebih murah dari status quo

“Ini yaitu referensi kasus dimana energi angin lebih murah daripada memakai banyak sekali macam sumber listrik, apabila perhitungan ini didasarkan pada harga pasar global untuk materi bakar fosil,” kata Schmidt. Meskipun pada kenyataanya, beberapa Negara memperlihatkan subsidi gas alam dan minyak mentah. Misalnya Mesir, Negara ini memasok gas alam ke perusahaan listrik dengan harga setengah harga di pasar global. Bahkan ada juga Negara yang memperlihatkan subsidi secara tersembunyi ke perusahaan listriknya. Misalnya Negara Kenya yang mempertahankan harga listrik pada tingkat yang rendah dan menutupi defisit anggaran akhir kenaikan harga minyak dengan uang pajak.

“Mengurangi subsidi”

Schmidt juga mengakui adanya efek politik pada kebijakan energi. “Bagaimanapun juga subsidi untuk materi bakar fosil harus dikurangi,” katanya. Jika Negara-negara tetap memperlihatkan subsidi untuk materi bakar fosil baik secara eksklusif mapun tidak yang menyebabkan biaya pembangkit listrik berbahan bakar fosil lebih murah dari energy terbarukan atau bahkan memperlihatkan subsidi silang minyak mentah dan gas alam, maka kebijakan ini akan menghambat seluruh tujuan dana proteksi iklim. Oleh sebab itu, penting sekali untuk memperlihatkan syarat dan kondisi tertentu bagi setiap Negara yang akan mendapat dana proteksi iklim.
Negara berkembang harus beralih ke pembangkit listrik tenaga angin sebab biayanya yang le Pintar Pelajaran Keuntungan / Manfaat Menggunakan Energi Angin
Sistem Tenaga Angin Off Grid (Credit: mauenvios.com)
Bagaimanapun juga, konversi pasokan listrik di negara-negara berkembang tidak akan terjadi semalam, bahkan dengan proteksi dana tersebut. ”Kemungkinan besar tidak ada pembangkit listrik berbahan bakar fosil yang ada akan diganti dengan pembangkit listrik tenaga angin gres dalam sepuluh tahun mendatang,” kata Schmidt. Awalnya, terlebih dulu mereka akan melengkapi pembangkit listrik yang ada. Setelah kebutuhan sumber daya di sutu negara meningkat sejajar dengan pertumbuhan ekonomi mereka. ”Idenya yaitu untuk membangun sedikit pelengkap pembangkit listrik ber materi bakar fosil  di beberapa tahun ke depan dan membuka jalan untuk perluasan ke masa depan bagi teknologi terbarukan dengan membuat struktur yang sesuai di negara-negara tersebut,” kata Schmidt.
Negara berkembang harus beralih ke pembangkit listrik tenaga angin sebab biayanya yang le Pintar Pelajaran Keuntungan / Manfaat Menggunakan Energi Angin
Sistem Tenaga Angin on grid (Credit: mauenvios.com)
Penelitian oleh ilmuwan ETH-Zurich ini yaitu yang pertama di mana biaya peralihan untuk tenaga angin dan surya dihitung secara rinci di masing-masing negara di selatan dan dibandingkan dengan biaya produksi ketika ini energi. Studi-studi sebelumnya mempunyai fokus yang lebih luas ibarat biaya global untuk peralihan energi atau yang lebih sempit ibarat kelangsungan hidup masing-masing proyek. Para ETH-Zurich  hanya meninjau pembangkit listrik berskala besar dalam studi mereka dan tidak termasuk desentralisasi, turbin angin off-grid (tidak terhubung jaringan listrik, hanya untuk skala kecil sehingga memerlukan baterai atau penyimpan energi listrik) dan tumbuhan fotovoltaik. Mereka akan membahas off-grid teknologi dalam sebuah studi yang akan datang.

Referensi Jurnal:

Schmidt TS, Born R, Schneider M: Assessing the costs of photovoltaic and wind power in six developing countries. Nature Climate Change, 2012, doi: 10.1038/nclimate1490 

Artikel ini merupakan terjemahan dari materi yang disediakan oleh ETH via phys.org. Terima kasih anda sudah berkunjung ke Perpustakaan Cyber.

No comments:

Post a Comment