Thursday, November 21, 2019

Pintar Pelajaran Masakan Sumber Dan Fungsi Vitamin B9 (Asam Folat) : Akhir Kekurangan Bagi Badan Insan Dan Hewan

Makanan Sumber dan Fungsi Vitamin B9 (Asam Folat) : Akibat Kekurangan bagi Tubuh Manusia dan Hewan - Asam folat merupakan salah satu dari kelompok vitamin B, merupakan zat yang larut dalam air dan cepat rusak jika terpapar panas. Folat berasal dari Bahasa Latin folium (artinya daun) yang umumnya mengandung banyak zat folat. Asam folat sanggup ditemukan secara alami pada sayuran hijau ibarat bayam, brokoli, pok coy, asparagus. Kini asam folat dibentuk secara sintetis sebagai komplemen atau ditambahkan sebagai fortifikasi kuliner tambahan ibarat sereal dan susu. Penelitian awal yang dilakukan Lucy Wills pada tahun 1931 menyatakan bahwa asam folat sebagai nutrisi penting untuk mencegah anemia selama kehamilan (Untoro 2002). 

Asam folat terdiri dari pteridin heterosiklik, asam paraaminobenzoat (PABA) dan asam glutamat. Kristal asam folat berwarna kuning, sedikit larut dalam air dan tidak stabil pada laarutan lemak. Vitamin ini daya kerjanya dihambat (antagonis) dengan 4-amino-pteroylglutamic acid atau disebut aminopteri 4-NH2FH4 dan metohtrexate. Asam folat termasuk dalam golongan zat yang disebut pterin. Asam folat terdiri atas tiga gugus yaitu pterin, p-aamino benzoic acid (PABA) dan asam glutamat.
 Akibat Kekurangan bagi Tubuh Manusia dan Hewan  Pintar Pelajaran Makanan Sumber dan Fungsi Vitamin B9 (Asam Folat) : Akibat Kekurangan bagi Tubuh Manusia dan Hewan
Gambar 1. Struktur Asam folat (Vitamin B9). Wikimedia Commons)
Asam folat mempunyai dua imbas fisiologis utama yaitu sebagai kofaktor enzim sintesis deoxyribonucleic acid (DNA) dan ribonucleic acid (RNA) yang berperan dalam replikasi sel. Disamping itu asam folat juga diperlukan untuk mengubah homosistein menjadi metionin yang berperan pada sintesa protein. Asam folat penting dalam pembentukan sel-sel gres dan pemeliharaan sel, khususnya dalam kehamilan, sebab pada masa itu terjadi pertumbuhan sel-sel gres dengan sangat pesat. Asam folat sangat penting terutama pada masa-masa awal kehamilan yaitu dalam replikasi sel, sebab pada masa itu sistem saraf bayi sedang terbentuk (Untoro 2002). Asam folat yakni turunan vitamin B kompleks (B-9) yang berkhasiat untuk mengurangi risiko cacat bawaan pada bayi (neural tube defects-NTD), spina bifida dan anenchepaly. Ibu hamil atau perempuan yang tengah merencanakan kehamilan, dianjurkan mengonsumsi kuliner mengandung folat. Sebab, neural tube defects terjadi pada masa kehamilan belum disadari, yaitu antara ahad kedua sampai keempat masa pertumbuhan janin (Anonim 2004)

Sumber asam folat sudah tersedia dan terdistribusi di alam, pada hewan, tumbuhan dan mikroorgaanisme. Sumber-sumber asam folat yang potensial yakni daging, sayuran, terutama daun-daun hijau.

Sumber folat sanggup diperoleh secara sintetik pada komplemen kuliner atau kuliner terfortifikasi, baik dalam bentuk tunggal maupun gabungan dengan vitamin dan mineral lain. Dalam bentuk tunggal, khasiat kegunaan yang disetujui antara lain membantu memelihara kesehatan tubuh; suplementasi asam folat untuk perempuan hamil berperan dalam pertumbuhan janin dan memelihara kesehatan tubuh. Sedangkan dalam bentuk gabungan dengan vitamin, atau mineral lain khasiat kegunaannya antara lain membantu memenuhi kebutuhan vitamin, mineral, dan asam folat pada masa prenatal (Untoro 2002).

Defisiensi / Kekurangan asam folat berkaitan dengan persoalan dalam pembentukan darah, ibarat halnya dalam reproduksi seluler, terhambatnya pertumbuhan, pigmen bulu terganggu, pertumbuhan bulu terhambat, produksi telur dan daya tetas menurun, gangguan embrio dalam telur serta anemia merupakan imbas utama dari defisiensi asam folat.

Anda kini sudah mengetahui Vitamin B9. Terima kasih anda sudah berkunjung ke Perpustakaan Cyber.

DAFTAR PUSTAKA PENGANTAR ILMU NUTRISI TERNAK

Artikel ini merupakan materi yang ditulis oleh Prof. Dr. Ir. Wahyu Widodo, Ms. (Fakultas Peternakan-perikanan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) dari Buku Ajar Berjudul "PENGANTAR ILMU NUTRISI TERNAK" tahun 2006.

Referensi Lainnya :

Anonim. 2004. Asam Folat Kurangi Resiko Cacat Bawaan. http://www.suaramerdeka.com/harian/0402/02/kot10.htm. [18 september 2010].

Untoro R. 2002. Masalah Gizi Mikro di Indonesia dan Potensi Penanggulangannya. Bogor. Di dalam Hardiansyah, Amalia L, setiawan B. Editor. Fortifikasi Tepung Terigu dan Minyak Goreng. Bogor. PSKPG, Institut Pertanian Bogor. Halaman 5-20.

No comments:

Post a Comment