Sunday, November 10, 2019

Pintar Pelajaran Mengapa Cokelat Begitu Menarik Hati ?

Mengapa Cokelat Begitu Menggoda ? - Para peneliti mempunyai bukti gres mengenai bagaimana permen cokelat benar-benar tidak tertahankan untuk dikonsumsi. Dorongan untuk mengkonsumsi cokelat secara berlebihan berada pada bab tak terduga dari otak yang memproduksi materi kimia alami yang bersifat ibarat opium. Hal tersebut menurut sebuah laporan yang diterbitkan secara online pada tanggal 20 September di Current Biology, Cell Press.

“Dengan adanya senyawa kimia tersebut, otak mempunyai sistem yang menciptakan individu mengkonsumsi kuliner elok dan cokelat secara berlebihan,” kata Alexandra DiFeliceantonio dari University of Michigan, Ann Arbor. “Hal ini mungkin salah satu alasan mengapa ketika ini contoh konsumsi yang berlebihan menjadi masalah.”

Tim peneliti yang dimotori oleh DiFeliceantonio, menciptakan inovasi ini dengan menunjukkan obat pada tikus percobaan yang mentarget ke bab otak yang disebut neostriatum. Tikus tersebut mengkonsumsi cokelat M&M dua kali lebih banyak dari yang biasa mereka konsumsi. Para peneliti juga menemukan bahwa enkephalin (senyawa kimia alami ibarat obat yang diproduksi dalam wilayah otak yang sama) juga meningkat ketika tikus mulai memakan cokelat tersebut.
 Para peneliti mempunyai bukti gres mengenai bagaimana permen cokelat benar Pintar Pelajaran Mengapa Cokelat Begitu Menggoda ?
Dorongan untuk mengkonsumsi cokelat secara berlebihan berada pada bab tak terduga dari otak yang memproduksi materi kimia alami yang bersifat ibarat opium. (Credit: © Jiri Hera / Fotolia)
Penemuan ini mengungkapkan tugas yang tidak terduga dari neostriatum. Menurut DiFeliceantonio, neostratium sebelumnya diketahui merupakan bab otak yang bekerjasama dengan pergerakan. Penemuan ini sanggup menunjukkan alasan wacana kecenderungan contoh makan pada manusia.

Orang yang mempunyai obesitas juga mempunyai area otak aktif yang sama pada ketika melihat makanan, begitu juga dengan para pecandu narkoba ketika melihat ada narkoba di depannya, kata DiFeliceantonio.”Tampaknya temuan kami mengenai enkephalin pada tikus, mempunyai kesamaan neurotransmitter yang mebuat orang mengalami konsumsi kuliner yang berlebihan dan kecanduan obat-obatan.

Saat ini para peneliti berharap untuk mengungkap fenomena tersebut secara lebih detail. Hal ini sanggup membantu sebagian dari kita untuk mengatur contoh makan secara lebih baik.

Referensi Jurnal :

Alexandra G. DiFeliceantonio, Omar S. Mabrouk, Robert T. Kennedy, Kent C. Berridge. Enkephalin Surges in Dorsal Neostriatum as a Signal to Eat. Current Biology, 2012; DOI: 10.1016/j.cub.2012.08.014

Artikel ini merupakan terjemahan dari materi yang disediakan oleh Cell Press via EurekAlert! dan Science Daily (20 September 2012). Terima kasih anda sudah berkunjung ke Perpustakaan Cyber.

No comments:

Post a Comment