Friday, November 8, 2019

Pintar Pelajaran Pengaruh Mengkonsumsi Kuning Telur, Hampir Seburuk Merokok

Efek Mengkonsumsi Kuning Telur, Hampir Seburuk Merokok - Penelitian terbaru yang dipimpin oleh Dr. David Spence menyampaikan bahwa mengkonsumsi kuning telur sanggup mempercepat aterosklerosis yaitu imbas negatif yang seakan-akan dialami oleh perokok. Temuan ini didapatkan melalui survei terhadap lebih dari 1.200 pasien, Efek tersebut ialah terjadi peningkatan penumpukan plak karotid. Plak karotid sanggup menjadi faktor resiko yang memicu stroke dan serangan jantung.

Penelitian ini dipublikasikan secara online di Jurnal Atherosclerosis.

Aterosklerosis juga disebut sebagai penyakit arteri koroner, yaitu gangguan arteri tanggapan penumpukan plak dan diperburuk oleh keberadaan kolesterol. Proses ini terjadi di dinding arteri potongan dalam. Pecahnya plak menjadi penyebab umum terjadinya sebagian besar serangan jantung dan stroke. Plak karotid merupakan zat lilin yang menyumbat pembuluh darah sehingga sanggup menghambat aliran darah.
 Penelitian terbaru yang dipimpin oleh Dr Pintar Pelajaran Efek Mengkonsumsi Kuning Telur, Hampir Seburuk Merokok
Penelitian terbaru yang dipimpin oleh Dr. David Spence menyampaikan bahwa mengkonsumsi kuning telur sanggup mempercepat aterosklerosis yaitu imbas negatif yang seakan-akan dialami oleh perokok. (Credit: © Irochka / Fotolia)
Penelitian ini mengamati data dari 1.231 laki-laki dan perempuan dengan usia rata-rata 61,5 tahun. Mereka ialah pasien yang berobat ke klinik pencegahan pembuluh darah di London Health Sciences Centre University Hospital. Pengukuran total area plak dilakukan memakai USG. Pasien juga diminta mengisi kuesioner perihal gaya hidup, konsumsi obat-obatan, jumlah rokok yang telah dihabiskan selama setahun (bungkus per tahun), dan jumlah kuning telur yang dikonsumsi per ahad dan per tahun.

Dari pengamatan tersebut, para peneliti menemukan bahwa pasien yang berusia 40 tahun ke atas mengalami peningkatan area plak karotid secara linier. Namun, pada pasien yang merokok atau mengkonsumsi kuning telur, peningkatannya terjadi secara eksponensial seiring bertambahnya jumlah rokok atau kuning telur yang dihabiskan atau dikonsumsi. Dengan kata lain, merokok dan mengkonsumsi kuning telur sanggup mempercepat ateroklerosis. Studi ini juga menemukan bahwa pasien yang mengkonsumsi tiga atau lebih kuning telur per ahad mempunyai area plak yang lebih luas dibandingkan mereka yang makan mengkonsumsi dua atau lebih sedikit kuning telur per minggu.

“Temuan ini menciptakan gundah banyak pihak sebab sebelumnya telah mengakar filosofi bahwa mengkonsumsi telur merupakan salah satu contoh makan sehat. Namun, kita harus tahu bahwa asupan kolesterol yang tinggi sanggup meningkatkan resiko perkara kardiovaskuler. Kuning telur mempunyai kandungan kolesterol yang sangat tinggi. Pada penderita diabetes, mengkonsumsi telur setiap hari sanggup meningkatkan resiko koroner sebanyak dua hingga lima kali lipat.” Kata Spence, Profesor Neurologi dari Neurology at Western’s Schulich School of Medicine & Dentistry dan juga eksekutif Stroke Prevention and Atherosclerosis Research Centre at the Robarts Research Institute.

Spence juga menyampaikan bahwa temuan mereka telah menyampaikan bahwa pada ketika orang berusia bau tanah (di atas 40 tahun), plak akan menumpuk secara sedikit demi sedikit di arteri, dan kuning telur akan mempercepat penumpukan tersebut, dimana kecepatan penumpukannya sekitar dua per tiga dari merokok. Oleh sebab itu, kuning telur tidak cocok untuk dikonsumsi secara terus menerus.

Spence menambahkan bahwa imbas mengkonsumsi kuning telur selama terjadinya peningkatan jumlah plak di arteri tidak dipengaruhi oleh jenis kelamin, kolesterol, tekanan darah, merokok, indeks massa badan dan diabetes. Penelitian lebih lanjut untuk mencari parameter lain yang mungkin sanggup mempengaruhi penelitian ini akan dilakukan. Parameter tesebut contohnya imbas olahraga dan ukuran lingkar pinggang. Namun, Spence menekankan bahwa mengkonsumsi kuning telur secara rutin harus dihindari oleh orang yang beresiko terkena penyakit jantung.

Referensi Jurnal :

J. David Spence, David J.A. Jenkins, Jean Davignon. Egg yolk consumption and carotid plaque. Atherosclerosis, 2012; DOI: 10.1016/j.atherosclerosis.2012.07.032.

Artikel ini merupakan terjemahan dari bahan yang disediakan oleh University of Western Ontario via Science Daily (13 Agustus 2012). Terima kasih anda sudah berkunjung ke Perpustakaan Cyber.

No comments:

Post a Comment