Friday, November 22, 2019

Pintar Pelajaran Perkembangan Ideologi / Paham Gres Dan Pengaruhnya Terhadap Kesadaran Dan Pergerakan Nasionalisme Di Indonesia

Artikel dan Makalah ihwal Perkembangan Ideologi / Paham Baru dan Pengaruhnya Terhadap Kesadaran dan Pergerakan Nasionalisme di Indonesia - Pada potongan sebelumnya telah diuraikan bahwa praktik imperialisme dan kolonialisme di Asia dan Afrika telah membawa perubahan terhadap kondisi ekonomi, sosial, politik, dan budaya di masing-masing daerah koloni. Kolonialisme dan imperialisme kesudahannya menyebabkan reaksi bagi bangsa-bangsa Asia dan Afrika untuk melaksanakan perlawanan. Inspirasi perlawanan tersebut muncul seiring dengan masuknya paham-paham gres dari Eropa: nasionalisme, liberalisme, sosialisme, demokrasi, komunisme; serta paham pan Islamisme yang muncul dari pintar muslim Asia-Afrika.

Pada potongan ini kalian akan mempelajari definisi dan perkembangan paham-paham gres yang berkembang di Eropa pada kala ke-19 serta pengaruhnya terhadap pergerakan nasionalisme di daerah Asia dan Afrika. Kalian akan melihat proses lahirnya kesadaran akan rasa kebangsaan (nasionalisme) pada diri pelajar dan mahasiswa Indonesia. Juga, kalian akan melihat perjuangan-perjuangan yang dilakukan oleh penduduk Indonesia di banyak sekali daerah sebelum munculnya kesadaran nasionalisme.

Kesadaran kebangsaan di Indonesia tumbuh seiring munculnya paham nasionalisme yang dihembuskan bangsa Eropa; tampak tiga pendiri Indische Partiij sebagai salah satu penggerak dalam membangkitkan rasa nasionalisme dalam diri rakyat Indonesia

A. Munculnya Paham Nasionalisme, Demokrasi, Liberalisme, Sosialisme, Komunisme, Serta Pan Islamisme Nasionalisme








D. Lahirya Organisasi Ideologi Politik Serta Munculnya Kebijakan Pemerintah Hindia Belanda Sebagai Akibat Yang Ditimbulkannya



3. Indische Partiij (1912)

4. Partai Nasional Indonesia dan PNI Baru



7. Partai Indonesia Raya (Parindra 1935)


Pada kala ke-19, lahirlah paham-paham baru: nasionalisme, liberalisme, sosialisme, komunisme, demokrasi, dan pan-Islamisme. Di antara paham-paham tersebut ada yang sejalan, ada pula yang bahkan bertentangan sama sekali. Pada perkembanganya, paham nasionalismelah yang berhasil menumbangkan kaum kolonialis-imperialis Barat di bumi Asia dan Afrika. Nasionalisme, sebagai paham yang menghendaki rasa cinta terhadap tanah air dan bangsa, kesudahannya bisa membawa keluar bangsa-bangsa Asia-Afrika dari penjajahan Barat.

Pada umumnya kemerdekaan suatu negara diperoleh dengan penuh perjuangan. Hal ini terjadi pada bangsa-bangsa Asia-Afrika. Dengan semangat nasionalisme yang tinggi, negara-negara tersebut secara perlahan-lahan sanggup terbebas dari belenggu penjajahan.

Demikian yang terjadi di India, mulai ketika masuknya EIC pada kala ke-16 selalu disambut dengan peperangan dari pihak pribumi yang tidak ingin wilayahnya dikuasai oleh pihak asing. Begitupun di Mesir, Cina dan Filipina, banyak sekali perlawanan-perlawanan untuk menentang penjajah bahkan hingga mengorbankan ribuan nyawa sekalipun sebagai akhir pemahaman masing-masing terhadap nasionalisme. Sementara itu, paham liberalisme di Indonesia melahirkan laba tersendiri, yaitu adanya Politik Etis Trias Van de Venter ihwal edukasi, irigasi, emigrasi.

Dari Politik Etis itulah berdirinya sekolah-sekolah. Dari sekolah-sekolah tersebut lahirlah pemikiran-pemikiran ihwal nasionalisme yang mengemukakan ihwal pentingnya persatuan bagi seluruh rakyat Indonesia. Dan langkah awalnya yaitu dibentuklah organisasi-organisasi kemasyarakatan menyerupai Budi Utomo. Selanjutnya pada 20 Mei 1908 di Jakarta H.O.S Cokroaminoto mendirikan organisasi Islam yang bermula berjulukan Sarekat Dagang Islam (SDI) diubah menjadi Sarekat Islam (SI) tanggal 25 Desember 1912. Selain itu terdapat pula organisasi yang di prakarsai oleh tiga orang pelajar yakni Dowes Dekker, Soewardi Soeryaningrat dan dr Tjipto Mangoenkoesoemo yang berjulukan Perhimpunan Indonesia, selanjutnya berdiri organisasi-organisasi yang tujuan utama terang yaitu kemerdekaan bangsa Indonesia seperti, PNI didirikan di Bandung pada 4 Juli 1927 oleh Ir. Soekarno.

Parindra didirikan oleh dr Soetomo pada tanggal 26 Desember 1935. Pada 23 Mei 1920 didirikan Partai Komunis Indonesia. Selain organisasi gerakan nasional juga menghasilkan lahirnya para tokoh perempuan yang berjuang untuk meningkatkan derajat kaumnya dalam kehidupan masyarakat. Selain itupula lahirlah pers yang berbentuk majalah dan surat kabar yang dikelola oleh pribumi dan berfungsi untuk membuatkan isu ihwal pentingnya persatuan dan informasi-informasi lain yang menunjang terhadap proses menuju kemerdekaan.

Anda kini sudah mengetahui Perkembangan Ideologi / Paham Baru dan Pengaruhnya Terhadap Kesadaran dan Pergerakan Nasionalisme di Indonesia. Terima kasih anda sudah berkunjung ke Perpustakaan Cyber.

Referensi :

Suwito, T. 2009. Sejarah : Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Madrasah Aliyah (MA) Kelas XI. Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta, p. 368.

No comments:

Post a Comment