Sunday, November 10, 2019

Pintar Pelajaran Revolusi Pengiriman Antibiotik Pada Vibrio Cholerae

Revolusi Pengiriman Antibiotik Pada Vibrio Cholerae - Tiga ilmuwan dari Simon Fraser University menciptakan inovasi yang sanggup membantu merevolusi pengobatan antibiotik dari basil mematikan. Lisa Craig, Christopher Ford dan Subramaniapillai Kolappan, ialah peneliti dalam biologi molekuler dan biokimia di SFU. Mereka menjelaskan bagaimana Vibrio cholerae menjadi patogen mematikan pada ribuan tahun yang lalu.

V. cholerae menjadikan penyakit diare, yang merupakan endemik di banyak negara berkembang dan sanggup muncul di daerah-daerah yang hancur akhir perang dan peristiwa alam. Sebuah wabah kolera sesudah gempa pada 2010 di Haiti telah menewaskan sedikitnya 7.500 orang.

Ada dua gen dalam genom V. cholerae yang membuatnya beracun dan mematikan. Bakteri ini memperoleh kedua gen tersebut pada dikala virus basil atau bakteriofag yang disebut CTX-phi menginfeksinya.
 Tiga ilmuwan dari Simon Fraser University menciptakan inovasi yang sanggup membantu merevolusi Pintar Pelajaran Revolusi Pengiriman Antibiotik Pada Vibrio Cholerae
Vibrio cholerae. (Credit Tom Kirn, Ron Taylor, Louisa Howard – Dartmouth Electron Microscope Facility via Wikimedia)
CTX-phi melekat pada filamen pilus (seperti rambut) yang mengambang di permukaan V. cholerae. Filamen tersebut kemudian ditarik ke dalam, sehingga menarik CTX-phi yang membawa “gen racun” ke dalam bakteri. CTX-phi kemudian akan terikat pada Tola (suatu protein dalam dinding bakteri). Proses ini mengubah V. cholerae menjadi patogen yang mematikan bagi manusia.

Para penulis menyarankan bahwa, filamen pilus perlu dipelajari  lebih lanjut sebagai prosedur transportasi untuk menunjukkan antibiotik ke bakteri.

“Kami akan memanfaatkan prosedur filamen pilus untuk memperkenalkan antibiotik secara pribadi ke dalam sel, tanpa melewati penghalang berupa membran luarnya,” terang Craig. Craig merupakan associate professor di SFU yang jago mengenai peranan pili pada  infeksi bakteri.

“Kami mempunyai antibiotik untuk V. cholerae, tetapi antibiotik juga membunuh basil menguntungkan dalam usus. Ide memakai pili sebagai “kuda trojan” untuk pengiriman antibiotik merupakan hal gres dan memungkinkan kita untuk secara khusus dan efektif menargetkan basil patogen tertentu.”

Craig mengatakan, inovasi timnya mengenai pili pada V. cholerae sangatlah menarik lantaran kesederhanaan cara kerjanya. “Kita tahu bahwa basil mematikan lainnya mempunyai pili yang ditarik ke dalam,  akan tetapi akan menjadi jauh lebih gampang apabila telah diketahui bagaimana mekanismenya. Mekanisme tersebut sanggup dipakai untuk memasukkan antibiotik pada Vibrio cholerae.”

Craig menambahkan, “dengan memakai pili sebagai prosedur pengiriman antibiotik sanggup menyelamatkan banyak nyawa”. Mekanisme tersebut sanggup dipakai untuk mengobati penyakit yang disebabkan Pseudomonas aeruginosa. Bakteri ini menjadikan bisul pernafasan mematikan yang menyerang banyak orang, terutama orang-orang yang mengidap Cystic Fibrosis.

Referensi Jurnal :

C. G. Ford, S. Kolappan, H. T. H. Phan, M. K. Waldor, H. C. Winther-Larsen, L. Craig. Crystal Structures of a CTX  pIII Domain Unbound and in Complex with a Vibrio cholerae TolA Domain Reveal Novel Interaction Interfaces. Journal of Biological Chemistry, 2012; 287 (43): 36258 DOI: 10.1074/jbc.M112.403386

Artikel ini merupakan terjemahan dari bahan yang disediakan oleh Simon Fraser University, via Science Daily (19 Oktober 2012). Terima kasih anda sudah berkunjung ke Perpustakaan Cyber.

No comments:

Post a Comment