Sejarah Perkembangan Buah Apel - Hampir semua bawah umur pernah memakan crabapple (kiri) kemudian mereka memuntahkannya kembali. Namun studi gres di PLoS Genetics memperlihatkan bahwa apel modern yang beredar kini (kanan) mempunyai relasi kekerabatan lebih bersahabat dengan crabapples daripada apel lainnya. Apel berasal dari Kazakhstan, di mana apel mempunyai variasi yang luar biasa dalam banyak sekali rasa dan ukuran, kemudian apel menyebar di sepanjang rute perdagangan Jalan Sutera ribuan tahun yang lalu. Bangsa Romawi membawa apel cantik dari Asia Barat ke Eropa (sebelumnya di Eropa dipakai untuk sari buah), akan tetapi sejarah apel sulit untuk ditelusuri lagi sesudah itu.
Studi terbaru berusaha untuk menelusuri rantai sejarah apel yang hilang tersebut. Para peneliti mengamati DNA memakai metode yang dikenal sebagai microsatellites pada 839 sampel apel yang mewakili lima spesies mulai dari Spanyol sampai Cina. Microsatellites merupakan metode yang sanggup mengidentifikasi DNA secara cepat. Pengujian microsatellites ini memungkinkan para ilmuwan untuk mengetahui imbas persilangan terakhir dengan apel liar. Para peneliti menegaskan bahwa apel modern yang ada kini pertama kali berasal dari dari apel Asia liar, tetapi mereka menemukan bahwa persilangan berikutnya dengan crabapples Eropa (persilangan ini terjadi kemungkinan semoga apel lebih tahan terhadap penyakit, lingkungan dan bahaya lainnya) memberikan donasi DNA paling besar terhadap apel modern.
Gambar crabapple (kiri) dan apel modern (kanan) (Foto: (kiri) Benjamin Cody/Wikipedia;(kanan) Éamonn Ó Muirí/Wikipedia) |
Para ilmuwan juga tidak menemukan bukti genetic bottleneck (kemacetan atau kendala genetik) pada apel modern. Genetic bottleneck yaitu berkurangnya keanekaragaman genetik suatu spesies secara signifikan jawaban ditekan proses reproduksinya. Spesies yang mengalami genetic bottleneck biasanya merupakan spesies yang tidak unggul sehingga tidak dikembangbiakkan. Hal tersebut sangat berlawanan dengan flora yang paling awal dibudidayakan ibarat barley (sejenis serealia untuk pakan ternak, penghasil malt (barley yang dijadikan kecambah), dan sebagai masakan kesehatan), millet (gandum murni dan bebas gluten sehingga cocok sebagai sereal untuk bayi, di Indonesia gandum jenis ini lebih sering dipakai untuk pakan burung) dan gandum.
Referensi jurnal :
Amandine Cornille, Pierre Gladieux, Marinus J. M. Smulders, Isabel Roldán-Rui, François Laurens,Bruno Le Cam, Anush Nersesyan, Joanne Clavel,Marina Olonova, Laurence Feugey, Ivan Gabrielyan, Xiu-Guo Zhang, Maud I. Tenaillon, Tatiana Giraud. New Insight into the History of Domesticated Apple: Secondary Contribution of the European Wild Apple to the Genome of Cultivated Varieties. Plos Genetics, 10 Mei 2012.
Artikel ini merupakan terjemahan dari bahan yang disediakan oleh Science Mag. Terima kasih anda sudah berkunjung ke Perpustakaan Cyber.
No comments:
Post a Comment