Sunday, November 10, 2019

Pintar Pelajaran “Sisi Gelap” Dari Basil Tanah Yang Menguntungkan

“Sisi Gelap” Dari Bakteri Tanah Yang Menguntungkan - Meskipun basil akar yang menguntungkan sanggup menyelamatkan tumbuhan pada ketika sedang diserang oleh patogen, namun ada hubungan “sisi gelap” antara tumbuhan dan basil menguntungkan tersebut. Menurut penelitian yang dilaporkan oleh tim peneliti dari University of Delaware pada bulan September secara online di jurnal Plant Physiology, “perebutan kekuasaan” terjadi antara tumbuhan dan basil  baik untuk memilih siapa yang akan mengontrol sistem kekebalan badan tanaman.

“Dalam periode waktu yang singkat, pada ketika basil tanah Bacillus subtilis berasosiasi dengan tanaman, basil tersebut “membajak” sistem kekebalan badan tanaman,” kata Harsh Bais, seorang ajun profesor di bidang ilmu tumbuhan dan tanah.

Pada  penelitian di bidang  microbe-associated molecular patterns (MAMPs), tim peneliti dari University of delaware menemukan bahwa B. subtilis menghasilkan protein antimikroba kecil yang menekan respon pertahanan akar tumbuhan Arabidopsis secara sementara.

“Untuk pertama kalinya, kami telah mengatakan bagaimana aksentuasi oleh basil baik bekerja,” kata Bais. “Ada pandangan abu-abu mengenai hal ini, basil yang kita pandang menguntungkan tidak selalu bekerja untuk membantu tanaman.”
 Meskipun basil akar yang menguntungkan sanggup menyelamatkan tumbuhan pada ketika sedang dis Pintar Pelajaran “Sisi Gelap” Dari Bakteri Tanah Yang Menguntungkan
Biofilm yang dibuat oleh basil tanah (Bacilus subtilis) pada akar tumbuhan Arabidopsis. (Credit: Image courtesy of University of Delaware)
Pada penelitian sebelumnya, Bais dan rekan-rekannya telah mengatakan bahwa, tumbuhan yang sedang diserang patogen, mengirim sinyal santunan melalui sekresi senyawa kimia yang disebut malate. Senyawa kimia tersebut berfungsi untuk menarik basil baik B.subtilis untuk membantu.

Pada penelitian yang lebih lanjut, Bais dan rekan-rekannya mengatakan bahwa, persepsi (respon) MAMP pada patogen yang ada di daun sanggup memicu respon yang hampir serupa pada tumbuhan. Melalui proses signaling dari akar sampai tunas, basil menguntungkan di ambil untuk meningkatkan sistem kekebalan badan tanaman, berdasarkan para peneliti. Pada studi ini tim peneliti masih mempertanyakan pengaruh negatif yang dialami oleh tumbuhan jawaban berasosiasi dengan basil menguntungkan.

Pada penelitian yang terbaru, para peneliti melibatkan pengujian pada 1.000 tumbuhan lebih. Melalui pengujian tersebut para peneliti sanggup menjelaskan lebih lanjut mengenai hubungan asosiasi ini. Mereka mengatakan bahwa, B. subtilis memakai sekresi peptida untuk menekan respon kekebalan pada tanaman. Sebelumnya telah diketahui bahwa tumbuhan mensintesis beberapa senyawa antimikroba untuk menangkal bakteri, kata Bais.

Penelitian ini juga mengatakan bahwa ketika daun tumbuhan dirawat dengan MAMP yang berafiliasi dengan daun yang disebut flagellin (protein struktural dalam flagel / alat gerak bakteri) sanggup memicu perekrutan basil menguntungkan bagi akar tanaman.

“Kemampuan basil menguntungkan untuk menekan kekebalan tumbuhan sanggup menjadi mediator bagi kolonisasi basil rhizobacteria secara efisien pada akar,” kata Bais. Rhizobacteria membentuk hubungan simbiosis yang penting dengan tanaman, basil tersebut mendorong pertumbuhan tumbuhan dengan melaksanakan konversi nitrogen di udara menjadi nutrisi yang sanggup dipakai oleh tanaman

Kami belum tahu sampai berapa usang basil menguntungkan sanggup menekan respon kekebalan badan tanaman, tetapi kami tahu bahwa terjadi peperangan yang sengit di bawah sana, kata Bais. Tim peneliti dari Laboratorium milik Bais terus mengeksplorasi hal ini untuk menjawab pertanyaan ini. “Penelitian kami hanya permulaan untuk memahami interaksi antara tumbuhan dan basil tanah yang menguntungkan.”



Referensi Jurnal :

V. Lakshmannan, S. Kitto, J. Caplan, Y.-H. Hsueh, D. Kearns, Y.-S. Wu, H. Bais. Microbe-Associated Molecular Patterns (MAMPs)-triggered root responses mediate beneficial rhizobacterial recruitment in Arabidopsis.. Plant Physiology, 2012; DOI: 10.1104/pp.112.200386

Artikel ini merupakan terjemahan dari bahan yang disediakan oleh University of Delaware, via Science Daily (21 September 2012). Terima kasih anda sudah berkunjung ke Perpustakaan Cyber.

No comments:

Post a Comment