Sumber Gas Metana Di Arktik (Kutub Utara) - Gas metana sanggup memperparah pemanasan global. Hal ini berarti bahwa proyeksi iklim yang realistis harus menyertakan data yang lengkap mengenai semua sumber gas metana. Para hebat ekologi telah mengetahui bahwa cadangan gas metana yang besar berada pada lapisan tanah beku yang ada di Arktik. Bukti yang berpengaruh juga telah mengatakan bahwa gas metana yang terlepas ke atmosfer juga berasal dari mencairnya lapisan es di Arktik dan gelembung di danau Arktik. Studi terbaru telah mendokumentasikan adanya ratusan sampai ribuan titik pelepasan gas metana pada gletser di Alaska dan Greenland.
Sebelumnya, hebat kelautan juga telah mengukur tingginya konsentrasi gas metana yang larut pada lapisan atas air maritim Artik. Namun, hal ini belum sanggup dipercayai sepenuhnya, alasannya yaitu pada ketika itu, tidak ada yang yakin apakah gas metana yang berikatan dengan air laut, benar-benar sanggup terlepas ke atmosfer. Kemungkinan juga, gas metana yang diukur tersebut berasal dari mikrobia penghasil gas metana yang terdapat di air maritim dan atau dari sedimen laut.
Retakan lapisan es di maritim sebelah utara Alaska mengungkap hal yang mengejutkan, yaitu adanya sejumlah besar gas metana (Foto: Courtesy Eric Kort, Jet Propulsion Laboratory). |
Namun, ketika ini, tim multi-institusional telah melaporkan untuk pertama kalinya mengenai bukti yang terang bahwa gas metana terlepas dari permukaan laut, gas tersebut lepas pada tempat yang lapisan esnya retak dan pecah. Penelitian ini dipimpin oleh Eric Kort yang kini bekerja di Laboratorium Jet Propulsion NASA, ia memimpin penelitian ini pada ketika berada di Harvard University.
Selama lima kali pengamatan pada tahun 2009 dan 2010, Kort dan rekannya mengukur peningkatan kadar metana pada ketika ia terbang rendah pada tempat sebelah utara Chukchi dan Laut Beaufort. Pada ketika berada di atas maritim lepas, mereka mendeteksi kadar metana satu setengah persen lebih tinggi bila dibandingkan dengan kondisi normal. Namun, mereka tidak menemukan adanya peningkatan level gas metana di atas lapisan es yang padat atau tidak terjadi retakan.
Mereka menyimpulkan bahwa retakan pada es menciptakan gas metana yang terperangkap pada lapisan atas permukaan air maritim lepas ke atmosfer dan gas metana tersebut bukan berasal dari sumber yang lain. Alasannya adalah; pertama, kalau gas metana berasal dari pembakaran materi bakar fosil, mereka niscaya akan mendeteksi sisa pembakaran berupa karbonmonoksida (tapi ternyata tidak terdeteksi). Kedua, menurut lokasi,sifat dan waktu dari emisi materi bakar fosil, mustahil emisi tersebut sanggup mencapai daerah lintang tinggi atau menjadikan adanya cadangan geologi dalam jumlah yang besar.
“Meskipun, level gas metana yang kami deteksi tidaklah tinggi, namun, wilayah yang berpotensi menjadi sumber gas metana tersebut sangat luas, yaitu samudera Arktik (kutub utara). Temuan kami ini sanggup menjadi acuan gres mengenai sumber-sumber gas metana yang menjadi penyebab pemanasan global,” kata Kort pada artikelnya yang dimuat di NASA Earth Observatory.
Referensi Jurnal :
Kort, E.A., et al (2012) Atmospheric observations of Arctic Ocean methane emissions up to 82° north. Nature Geoscience 5, 318–321.
Artikel ini merupakan terjemahan dari goresan pena ulang dari materi yang disediakan oleh NASA Earth Observatory, via Discovery News. Terima kasih anda sudah berkunjung ke Perpustakaan Cyber.
No comments:
Post a Comment