Cara Mencegah, Mengatasi dan Menanggulangi Bakteri yang Merugikan (Patogen) - Untuk mengatasi banyak sekali aktifi tas basil yang sanggup merugikan, perlu di lakukan tindakan yang tepat. Tindakah tersebut sanggup berupa tindakan pencegahan (preventif) maupun tindakan pengobatan. Tindakan pencegahan sanggup dilakukan dengan vaksinasi, sterilisasi, dan pasteurisasi, dan pengawetan materi makanan. Vaksinasi yaitu pencegahan penyakit dengan derma vaksin, bakteri yang sudah dilemahkan, sehingga badan mendapatkan sanggup terhadap bakteri penyebab penyakit tertentu. Beberapa pola vaksin untuk pencegahan penyakit yang disebabkan oleh basil yaitu vaksin kolera untuk mencegah penyakit kolera, vaksin tifus untuk mencegah penyakit tifus, vaksin BCG (Bacile Calmette-Guerin) untuk mencegah penyakit TBC, vaksin DTP (Dipteria-Tetanus-Pertusis vaccines) untuk mencegah penyakit difterie, pertusis (batuk rejan), dan tetanus), dan vaksin TCD (Typus Chorela Disentry) untuk mencegah penyakit typus, kholera, dan desentri.
Sterilisasi yaitu pemusnahan basil contohnya dalam pengawetan makanan. Tujuannya yaitu untuk mendapatkan kondisi steril (suci hama), metodenya disebut aseptis. Sterilisasi sanggup dilakukan melalui pemanasan dengan memakai udara panas atau uap air panas bertekanan tinggi. Sterilisasi dengan udara panas memakai oven dengan temperatur 170 OC – 180 OC. Cara ini dipakai untuk mensterilisasikan
peralatan di laboratorium. Sterilisasi dengan uap air panas bertekanan tinggi dilakukan dengan memakai alat yang disebut autoklaf, pada temperatur 115 – 134 OC. Autoklaf dipakai untuk sterilisasi materi dan peralatan.
Sterilisasi pada umumnya dipakai pada industri kuliner atau minuman kaleng, penelitian bidang mikrobiologi, dan untuk memperoleh biakan murni suatu jenis bakteri. Sedangkan Pasteurisasi yaitu pemanasan dengan suhu 63 OC - 72 OC selama 15 - 30 menit. Pasteurisasi dilakukan pada materi kuliner yang tidak tahan pemanasan dalam suhu tinggi, misalnya susu. Sehingga untuk mematikan basil patogen (Salmonella rasa dan aroma khas susu sanggup dipertahankan.
Teknik sterilisasi dengan suhu rendah ini ditemukan oleh Louis Pasteur (1822-1895), seorang ilmuwan Perancis. Selain dengan sterilisasi dan pasteurisasi, pengawetan makanan juga sanggup dilakukan secara tradisional. Kalian mungkin pernah melihat proses pengasinan ikan, pemanisan buah-buahan, pengasapan daging, atau pengeringan makanan. Apakah tujuannya? Semua aktivitas tersebut bertujuan semoga kuliner yang diasinkan, dimaniskan, diasap, dan diasamkan menjadi lebih infinit dan tidak gampang busuk. Prinsipnya adalah membuat kuliner dalam kondisi yang tidak ideal untuk ditumbuhi bakteri pembusuk, contohnya pada lingkungan yang terlalu panas, terlalu asam, atau terlalu asin. Jadi, pemanisan, pengasapan, pengasinan, dan pengasaman dilakukan untuk menghambat pertumbuhan bakteri.
Anda kini sudah mengetahui Cara Menanggulangi Bakteri yang Merugikan. Terima kasih anda sudah berkunjung ke Perpustakaan Cyber.
Anda kini sudah mengetahui Cara Menanggulangi Bakteri yang Merugikan. Terima kasih anda sudah berkunjung ke Perpustakaan Cyber.
Referensi :
Widayati, S., S. N. Rochmah dan Zubedi. 2009. Biologi : Sekolah Menengan Atas dan MA Kelas X. Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta, p. 290.
No comments:
Post a Comment