Thursday, September 12, 2019

Pintar Pelajaran Peranan Dan Manfaat Tumbuhan Bagi Kehidupan Insan Dan Hewan

Di dalam kehidupan, tumbuhan banyak memainkan peranan penting. Sebagai organisme fotosintesis tumbuhan merupakan pemasok oksigen ke lingkungan dan sumber kuliner bagi organisme heterotof. Karenanya di dalam rantai makanan, tumbuhan disebut sebagai produsen. Tumbuhan juga merupakan penyusun utama ekosistem, terutama ekosistem hutan. Dalam hal ini tumbuhan merupakan daerah tinggal atau habitat aneka macam jenis satwa. Bahkan aneka macam jenis satwa tertentu memiliki habitat spesifik pada kanopi pepohonan, contohnya yaitu berbagai jenis burung dan aneka macam jenis primata arboreal. Selain itu, setiap jenis tumbuhan (lumut, paku, dan tumbuhan berbiji) mempunyai tugas tertentu yang khas. Secara sekilas, mungkin kalian melihat tumbuhan lumut tidak mempunyai manfaat bagi kehidupan. Namun, ternyata lumut banyak berperan penting di dalam ekosistem. Di ekosistem hutan hujan tropis, lumut berperan penting dalam meningkatkan kemampuan hutan menahan air (water holding capacity). Selain itu, lumut juga merupakan habitat penting bagi organisme lain, terutama populasi binatang invertebrata. Beberapa jenis anggrek, misalnya, tidak akan sanggup bertahan andaikan tidak ada lumut yang sehat. Bahkan lumut juga merupakan media yang baik bagi perkecambahan biji tumbuhan tingkat tinggi.

Selain itu, ada spesies tertentu pada tumbuhan lumut yang dapat dimanfaatkan oleh manusia/penduduk. Misalnya saja, Marchantia polymorpa, yang dipakai untuk mengobati sakit hepatitis (radang hati). Sphagnum sp. sanggup dipakai sebagai pembalut atau pengganti kapas. Selain itu, tumbuhan lumut juga merupakan bioindikator pencemaran lingkungan. Bahkan aneka macam jenis lumut tertentu bisa menunjukkan adanya kandungan materi tambang, contohnya spesies lumut yang hidup di permukaan batuan yang mengandung biji besi.

Selain lumut, tumbuhan paku yang mungkin dianggap kurang bermanfaat, ternyata banyak banyak berperan dalam kehidupan kita. Contohnya, semanggi (Marsellia crenata) sanggup dimanfaatkan untuk dijadikan sayuran. Paku rane (Selaginella wildenowi) sanggup difungsikan sebagai obat penyembuh luka. Dryopteris filixmas juga mempunyai fungsi yang sama yakni sebagai materi penghasil obat-obatan. Dalam bidang pertanian, Azolla pinata sanggup dimanfaatkan sebagai pupuk hijau tumbuhan padi di sawah. Ini sanggup dilakukan karena tumbuhan tersebut sanggup bersimbiosis dengan tumbuhan algae biru, dan mampu mefi ksasi atau menambat N2 di dalam tanah. Akibatnya, tanah bisa menjadi subur.

Selain itu, tumbuhan paku juga merupakan tumbuhan ornamen taman yang mempunyai nilai hemat yang tinggi. Sebagai tumbuhan hias tumbuhan paku sanggup dijual dengan harga yang tinggi. Jenis tumbuhan paku yang bisa dimanfaatkan sebagai tumbuhan hias antara lain paku sarang burung (Asplenium nidus), paku ekor merak (Adiantum farleyense), paku suplir (Adiantum concatum), dan paku tanduk rusa (Platycerum bifurentum).

Setelah lumut dan paku, tumbuhan yang paling banyak dimanfaatkan manusia yaitu kelompok tumbuhan berbiji. Tumbuhan berbiji yang berupa pohon bisa menjadi tumbuhan perindang, misalnya beringin (Ficus benjamina), jati, mahoni, dan akasia. Selain itu, bisa juga sebagai materi obat-obatan. Obat kencing kerikil bisa diambil dari bunga matahari, Diabetes mellitus dan diare bisa diatasi dengan buah apel. Sebagai minuman penghangat badan, kita sering memanfaatkan jahe dan temu lawak (golongan Zingiberaceae), dan kayu putih (Eucalyptus sp.). Dan sebagai obat sakit malaria kita memakai kina (Cinchona succirubra).

Tumbuhan berbiji merupakan sumber materi pangan. Beberapa tumbuhan sanggup dipakai sebagai materi pangan, baik sebagai sayur atau kuliner pokok. Sumber protein contohnya kacang, kedelai. Sumber vitamin contohnya wortel, tomat, buah-buahan, dan kacang-kacangan. Sumber karbohidrat contohnya kentang, ketela pohon, ubi, padi, jagung, gandum, dan sagu. Di Indonesia bab timur (Papua dan Maluku), masyarakatnya memakai sagu sebagai kuliner pokok (sumber karbohidrat). Sumber lemak contohnya kelapa (Cocos nucifua), kelapa sawit (Elaeis guinensis), dan kacang tanah (Arachys hipogaea). Serta sumber serat contohnya buah-buahan dan tumbuhan hijau.

Bahan Sandang juga bisa diperoleh dari tumbuhan bebiji, contohnya kapas (Gossypium sp.) dan rami. Selain itu keindahan aneka macam jenis bunga dan tumbuhan berbiji lainnya merupakan aset tumbuhan hias, contohnya kamboja, beringin, palem, dan anggrek. Sedangkan di bidang industri, berbagai jenis tumbuhan berbiji merupakan materi bakunya mulai dari bumbu dapur hingga mebeler. Sebagai bumbu dapur, contohnya bawang merah, bawang putih, kencur, kunyit, laos, dan cabe. Sebagai bahan kuliner dan minuman contohnya kwaci, contohnya biji bunga matahari (Helianthus annus), minuman keras, contohnya dari Juniperus communis. Selain itu, emping juga merupakan teladan kuliner olahan dari melinjo (Gnetum gnemon). Selain itu gula pasir dan gula jawa juga berasal dari tumbuhan berbiji, yatiu tebu (Saccharum officinarum) dan kelapa (Cocos nucifera). Kopi dan teh yang sering kita minum juga berasal dari tumbuhan berbiji yaitu Coffea sp. dan Camellia sp.

Di bidang materi bangunan atau tabrakan aneka macam jenis pohon dengan kualitas yang anggun merupakan materi baku pembuatan bangunan dan ukiran. Contohnya yaitu Taxus baccata (Gymnospermae), damar (Agathis alba), mahoni, Podocapus imbricata, Pinus silvetris, dan jati.

Kopi Terbaik

Sebagian besar pasar Indonesia mungkin masih menemukan penjual biji kopi seperti biji yang lain, yang agak lebih mahal. Biji kopi ini disebut “Kopi Luwak”, yang dikumpulkan dari kotoran luwak di jalan dan disekitar kebun kopi. Luwak (kanan) dianggap mempunyai seleksi rasa dan hanya mengambil buah kopi terbaik yang akhirnya menghasilkan biji kopi terbaik. (Sumber: Lubis, 1991, hlm. 21-22)

Anda kini sudah mengetahui Manfaat Tumbuhan. Terima kasih anda sudah berkunjung ke Perpustakaan Cyber.

Referensi :

Widayati, S., S. N. Rochmah dan Zubedi. 2009. Biologi : Sekolah Menengan Atas dan MA Kelas X. Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta, p. 290.

No comments:

Post a Comment