Friday, September 13, 2019

Pintar Pelajaran Persamaan Dan Perbedaan Haji Dan Umroh, Pengertian, Hukum, Rukun

Persamaan Dan Perbedaan Haji Dan Umroh, Pengertian, Hukum, Rukun - Haji dan umrah ialah suatu bentuk ziarah ke kawasan yang dianggap suci oleh umat Islam, yaitu tanah haram Mekah. Haji mempunyai kedudukan dan aturan yang lebih tinggi dibandingkan umrah. Haji ialah salah satu rukun atau tiang agama dalam Islam. Haji menduduki kawasan ke lima sesudah dua kalimat syahadat, shalat, berpuasa, dan zakat. Umrah tidak wajib hukumnya, lain dengan haji yang menjadi wajib hukumnya dikala orang muslim telah memenuhi syarat kemampuan material, fisik, dan secara kelimuan.

Haji dan umrah menjadi salah satu titik kulminasi dalam perjalanan spiritual umat Muslim alasannya ialah dipercaya sebagai prosesi yang menziarahi rumah atau bait Tuhan (Baitullah). Haji dan umrah tidak hanya merupakan prosesi ziarah saja alasannya ialah ada rukun-rukun yang menjadi panduan dari ibadah ini sendiri. Selain itu terdapat kepuasan tersendiri dari orang yang telah menunaikan ibadah haji entah dari sisi spiritual atau sosial. Haji yang mabrur dijanjikan akan dibersihkan dosanya ibarat bayi yang gres lahir dan mendapat keutamaan-keutamaan lainnya.

“Orang yang berperang di jalan Allah, orang yang berhaji serta berumroh ialah tamu-tamu Allah. Allah memanggil mereka, mereka pun memenuhi panggilan. Oleh alasannya ialah itu, bila mereka meminta kepada Allah niscaya akan Allah beri” (Hadits riwayat Ibnu Majah).

Pergeseran tujuan sering sekali terjadi dengan kepuasan atas status sosial yang didapat dari orang yang telah berhaji. Orang yang telah berhaji mendapat gelar Haji yang kini dipandang sebagai orang yang mempunyai tingkat ilmu tinggi dan berpengaruh secara materi. Mengesampingkan semua itu panggilan dari hati umat Muslim untuk berhaji atau berumrah sangat sakral bagi umat Islam secara keseluruhan.

Sementara haji ialah pergerakan besar yang seringkali mengubah kehidupan seorang Muslim, maka umrah ialah pilihan lain dikala ibadah haji menjadi terlalu berat. Sering diistilahkan sebagai haji kecil, umrah tidak mempunyai waktu khusus. Ibadah umrah juga relatif murah bila dibandingkan dengan ibadah haji. Waktu yang diharapkan untuk menuntaskan setiap prosesinya juga lebih sedikit dalam umrah.

1. Persamaan Haji Dan Umroh

Haji dan umrah mempunyai teknis peribadatan yang ibarat dan memilki banyak kesamaan, begitu pula dari berbagai sisi lainnya sanggup ditarik banyak persamaan dari kedua jenis ibadah ini. Anda bisa menemukan beberapa di antara persamaan haji dan umrah di bawah ini.

1.1. Hukumnya sama-sama fardhu ‘ain

Fardhu ‘ain ialah tingkat aturan dari sebuah agresi atau reaksi dalam Islam dimana wajib dilakukan oleh seluruh individu yang memenuhi syarat. Dengan mengabaikan perbuatan yang berhukum fardhu ‘ain, seseorang akan mendapat dosa. Haji dan umrah mempunyai aturan yang wajib bagi yang telah memenuhi syaratnya. Meski berbagai pendapat yang menyatakan bahwa umrah ialah sunnah (boleh, bila dilakukan mendapat pahala bila tidak dilakukan tidak apa-apa), terdapat hadits yang menyatakan bahwa,

“Haji dan umrah itu kedua-duanya fardhu, kau boleh menentukan salah satunya” (Hadits riwayat Imam Baihaqi)

Sementara itu kedua ibadah ini dianjurkan untuk disempurnakan pada,

“Sempurnakanlah haji dan umrahmu hanya alasannya ialah Allah” (QS. Al-Baqarah: 196)

1.2. Sama-sama mengunjungi Baitullah di Mekkah

Haji dan umrah mempunyai ketentuan kawasan yaitu berada di Masjid al-Haram di Mekah. Tidak ada kawasan lain dimana seorang penganut Islam bisa melaksanakan ibadah haji dan umrah. Meski terdapat ketentuan mengenai pewakilan haji bagi sanak saudara, tetapi wakil dari orang yang berhaji tetap harus pergi ke Mekah untuk melaksanakan prosesi peribadatannya.
1.3. Memiliki syarat wajib yang sama

Syarat wajib ialah kriteria dikala seseorang ingin melaksanakan suatu kewajiban harus terpenuhi terlebih dahulu. Haji dan umrah menjadi wajib bagi umat Muslim dikala umat Muslim terkait mempunyai syarat Islam, baligh, merdeka, berakal sehat, dan istitha’ah. Syarat-syarat ini bersifat kumulatif dan harus dipenuhi semuanya sebelum sanggup melaksanakan ibadah haji atau umrah.

Untuk syarat Islam, tentu saja orang yang berhaji harus orang Islam. Selain itu orang yang berhaji harus telah pandai baligh atau telah dewasa, juga harus merdeka yang berarti bukan merupakan budak. Orang yang berhaji dilarang gila, dan memenuhi istitha’ah atau kemampuan bahan dan fisik.

1.4. Pelaku akan mendapat ganjaran berupa pahala.

Haji dan umrah merupakan amalan yang baik dan Tuhan menjanjikan pahala yang besar atas kedua ibadah ini.

2. Perbedaan Haji Dan Umroh

Meskipun sama-sama amalan yang baik dan mempunyai banyak kesamaan, ibadah haji dan umrah mempunyai banyak perbedaan. Berikut ialah perbedaan-perbedaan dari ibadah haji dan umrah.

2.1. Pengertiannya

Ibadah Haji dan umrah secara etimologis berarti menyegaja atau menuju, sedangkan umrah berarti mengunjungi sesuatu. Menurut istilah, haji berarti sengaja mengunjungi ka’bah untuk beribadah kepada Allah SWT. Sedangkan umrah secara istilah berarti berziarah ke baitullah dengan tujuan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.

2.2. Ketentuan waktunya

Haji mempunyai ketentuan waktu. Beribadah tidak dalam ketentuan tersebut tidak dihitung ibadah haji, sementara umrah sanggup dilakukan tanpa ada waktu tertentu. Haji umumnya dilaksanakan pada bulan Syawal, Dzulqaidah, dan Dzulhijjah. Sementara itu umrah sanggup dilakukan kapan saja kecuali di hari yang dimakruhkan ibarat hari Arafah (tanggal 9 Dzulhijjah), hari Nahar (tanggal 10 Dzulhijjah), dan hari-hari Tasyrik (tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah). Selain itu terdapat kekhususan untuk ibadah umrah di bulan Ramadhan dengan hadits sebagai berikut,

“sekali umrah pada bulan Ramadhan sama dengan sekali ibadah haji (ganjarannya)” (Hadits riwayat Ahmad dan Al-Bukhari)

2.3. Prosesinya

Haji mempunyai prosesi yang meski pada dasarnya sama, tetapi berbeda dengan ibadah umrah. Berikut ialah tata cara ibadah haji yang berbeda dengan ibadah umrah: wuquf di Arafah, melempar jumrah, bermalam di Mina selama hari Tasyrik, miqatnya ibadah haji ialah tanah haram, dan gelar haji sesudah melaksanakan haji.

Ibadah umrah tidak mengharuskan wuquf di Arafah pada prosesinya, selain itu tidak ada prosesi pelemparan jumrah juga di Mina. Untuk miqat atau batasan dikala peribadatan dimulai, miqat untuk ibadah umrah ialah halalnya pelaku. Selain itu pelaku ibadah umrah tidak mendapat gelar apapun.

Selain itu terdapat perbedaan rukun pada haji dan umrah. Haji mempunyai enam rukun sedangkan umrah hanya mempunyai lima. Umrah hanya terdiri dari niat, thawaf, sa’I dan tahallul, Sementara ibarat yang telah kita ketahui sebelumnya haji terdiri dari umrah ditambah dengan wuquf, menginap di Mina dan Mudzalifah dan pelemparan jumrah.

2.4. Niatnya

Haji dan umrah mempunyai niat yang berbeda, sebagaimana semua ibadah, berbeda jenis ibadah mempunyai niat yang berbeda.

2.5. Jenis-Jenis Haji Dan Umrah

Ada beberapa jenis dari ibadah haji yang berbeda. Perbedaan jenis haji ini tentang prosedur dan niat calon pelakunya. Berikut jenis-jenis haji.

Haji ifrad ialah haji pada umumnya, niat diucapkan dikala ihram dan niat hanya untuk hajinya. Yang kedua ialah Haji Tamattu’ atau haji yang niat dan prosesinya didahulukan untuk umrah terlebih dahulu, dan haji setelahnya. Sedangkan Haji Qiran ialah haji yang dikala niatnya sekaligus berniat untuk umrah. Menurut pendapat mahzab Hanafi haji jenis ini Haji yang paling afdhal.

Sementara haji mempunyai beberapa jenis yang berbeda, umrah tidak mempunyai perbedaan jenis ini. Umrah hanya ada satu jenis.

Semoga artikel mengenai Persamaan dan Perbedaan Haji Dan Umroh menambah wawasan kita. Terima kasih anda sudah berkunjung ke Perpustakaan Cyber.

No comments:

Post a Comment