Friday, September 13, 2019

Pintar Pelajaran Persamaan Dan Perbedaan Lemak Dan Minyak

Persamaan Dan Perbedaan Lemak Dan Minyak - Manusia membutuhkan nutrisi sebagai materi bakar energi untuk menjalani kehidupannya setiap hari. Asupan nutrisi didapat dari sintesis dari dalam badan dan masakan atau minuman yang dikonsumsi. Kekurangan nutrisi menyebabkan ketidakseimbangan metabolisme yang menciptakan insan tidak sanggup menjalani harinya secara maksimal. Salah satu jenis nutrisi yang insan butuhkan yaitu minyak atau lemak.

Lemak dan minyak yaitu sumber energi yang paling efektif dibandingkan dengan karbohidrat atau protein. Dalam satu gram minyak atau lemak yang dikonsumsi seorang insan akan mendapat energi sebesar 9 kkal, sementara karbohidrat dan protein hanya menawarkan 4 kkal saja per gramnya. Minyak atau lemak, terutama minyak nabati, mengandung asam-asam lemak penting yang badan kita butuhkan untuk mencegah penyempitan pembuluh darah akhir penumpukan kolesterol yang berlebihan. Asam-asam lemak yang dikandung minyak dan lemak antara lain yaitu oleat, linolenat, linoleat, dan arakidonat.

Manusia memakai minyak dan lemak sebagai media penghantar panas biar sanggup memasak materi makanan. Bahan masakan yang telah dipanaskan akan lebih gampang diserap nutrisinya. Penggunaan lemak dan minyak juga memperbaiki tekstur dan rasa makanan, masakan yang telah di masak mengandung lebih banyak kalori.

Tidak semua lemak dan minyak sifatnya baik. Lemak mengandung sterol. Sterol dalam lemak hewani dinamakan kolesterol dan dalam lemak nabati dinamakan fitosterol. Fitosterol berbentuk cair. Lain menyerupai lemak hewani yang berbentuk padat, kecuali lemak binatang maritim yang berbentuk cair atau minyak. Hampir semua materi masakan mengandung minyak dan lemak terutama masakan yang asalnya dari hewan.

1. Persamaan Lemak dan Minyak

Minyak dan lemak sama-sama diharapkan oleh manusia. Keduanya mempunyai persamaan dan perbedaan satu sama lainnya. Berikut yaitu persamaan-persamaan dari lemak dan minyak.

1.1. Struktur

Lemak dan minyak sama-sama tergolong dalam kategori asam karboksilat. Asam karboksilat yaitu asam organik yang mengandung gugus karboksil. Asam karboksilat yaitu senyawa polar yang membentuk ikatan satu sama lain. Asam karboksilat mempunyai titik didih yang lebih tinggi dibandingkan dengan senyawa organik lain yang beratnya sebanding. Semakin tinggi valensi asam karboksilat maka akan semakin sulit larut dalam air. Lemak dan minyak mempunyai valensi yang tinggi lantaran rantainya panjang.

1.2. Sukar larut dalam air

Sebagaimana dijelaskan sebelumnya lemak dan minyak sukar larut dalam air. Air yang merupakan pelarut universal melarutkan banyak sekali zat dengan cara membasahi atom-atom bermuatan listrik (semacam kutub) dan membungkusnya, kemudian gres melarutkannya. Minyak dan lemak tidak mempunyai ujung molekul bermuatan listrik. Oleh lantaran itu air tidak sanggup membungkus minyak dan lemak.

1.3. Praktis larut dalam pelarut organik

Alkohol, eter, benzene, kloroform, dan CCl4 yaitu teladan dari pelarut organik. Pelarut sejenis itu akan melarutkan minyak dan lemak, kenapa? Karena minyak dan lemak yaitu salah satu jenis ester keduanya mengandung karbon dan hidrogen. Senyawa-senyawa yang sejenis cenderung saling larut dan membentuk larutan gres yang seimbang. Selain itu, berbeda dengan air yang tidak sanggup melarutkan minyak lantaran minyak dan lemak bersifat nonpolar sementara air bersifat polar saja, alcohol mempunyai molekul polar dan nonpolar secara bersamaan. Oleh lantaran itu minyak dan lemak larut dalam alkohol.

1.4. Berat jenisnya lebih rendah dari air

Minyak dan lemak mempunyai berat jenis yang lebih rendah daripada berat air. Air mempunyai berat jenis 1 gram per sentimeter kubik, sementara dalam satu sentimeter kubik minyak atau lemak, beratnya yaitu sekitar 0,8 gram.

Lemak dan minyak terbentuk dari molekul-molekul yang sama dan strukturnya tidak terlalu berbeda. Begitulah kira-kira kesamaan dari keduanya. Minyak dan lemak juga mempunyai banyak perbedaan. Berikut yaitu perbedaan dari minyak dan lemak.

2. Perbedaan Lemak dan Minyak

2.1. Sumber lemak dan minyak

Manusia sanggup mendapat asupan lemak dan minyak dari sumber yang berbeda. Minyak dan lemak yaitu golongan dari lipid. Lipid jenis minyak umumnya berasal dari flora dan dikandung dalam bentuk cair. Sementara itu lemak umumnya berasal dari binatang dan dikandung dalam bentuk padat. Pengecualian terdapat pada binatang laut. Hewan maritim tidak mempunyai lemak. Tubuhnya mengandung minyak bukan lemak.

2.2. Kejenuhan

Keadaan jenuh dalam kimia yaitu keadaan dimana partikel-partikelnya tidak ada yang bebas dari reaksi. Setiap satu partikelnya mempunyai pasangan dengan yang lainnya. Cabang-cabang rangkaian juga terisi penuh.  Minyak bersifat tidak jenuh lantaran minyak mempunyai ikatan rangkap. Sementara lemak umumnya bersifat jenuh lantaran seluruh partikelnya berikatan dengan partikel lain.

2.3. Bentuk Olahan

Minyak dan lemak perlu diolah terlebih dahulu sebelum sanggup dipakai untuk kehidupan insan sehari-harinya. Margarin diolah dari lemak yang diolah dari minyak yang berasal dari tumbuh-tumbuhan. Sementara itu Mentega diolah dari lemak binatang dan mempunyai kandungan kolesterol tidak menyerupai margarin. Lemak yang dikandung dalam minyak olahan cenderung bersifat tidak jenuh sementara lemak pada mentega cenderung bersifat jenuh.

2.4. Ketahanan

Kerusakan masakan atau tengik yaitu perubahan aroma dan rasa. Hal ini disebabkan lantaran molekul-molekul yang terkandung dalam masakan terlepas ke udara lantaran terpapar udara. Minyak cenderung lebih gampang rusak lantaran lepasnya kandungan asam butirat di dalamnya. Sementara itu lemak cenderung lebih sulit tengik lantaran ikatan antar molekulnya lebih berpengaruh dibandingkan dengan minyak sehingga molekulnya lebih sulit lepas ke udara.

2.5. Wujud

Pada suhu ruangan umumnya lemak mempunyai wujud berupa padatan. Sedangkan pada suhu ruangan minyak berwujud cairan. Perbedaan ini disebabkan lantaran perbedaan wujud asam lemak penyusunnya. Seperti yang telah kita ketahui asam lemak pada lemak bersifat jenuh dan ikatannya penuh, hal ini menyebabkan lemak mengambil bentuk padatan. Sementara itu ketidakjenuhan asam lemak pada minyak menyebabkan minyak mengambil bentuk cairan.

2.6. Titik leleh

Lemak mempunyai titik leleh yang lebih tinggi dibandingkan dengan minyak. Titik leleh yaitu suhu dikala lemak atau minyak berubah dari fase padat ke fase cair. Titik leleh asam lemak dipengaruhi oleh panjang rantai karbon dari lemak atau minyak. Karena lemak cenderung jenuh dan mempunyai atom karbon yang terikat, maka titik lelehnya lebih tinggi dibandingkan minyak. Titik leleh minyak lebih rendah lantaran ikatan rangkapnya lebih banyak dibandingkan lemak. Selain itu isomer asam lemak minyak yang mempunyai konfigurasi cis menyebabkan minyak mempunyai titik leleh yang lebih rendah dibandingkan lemak yang mempunyai konfigurasi trans lebih banyak.

3. Contoh Minyak dan Lemak

Minyak dan lemak sangat gampang ditemukan dan dipakai dalam kehidupan sehari-hari manusia. Berikut yaitu teladan dari olahan minyak dan lemak yang sering digunakan.

Minyak goreng. Digunakan sebagai penghantar panas, menambah nilai kalori makanan, dan menambah kegurihan makanan. Minyak yang berkualitas mempunyai kadar gliserol bebas yang banyak. Semakin tinggi kadar gliserol bebas titik asapnya semakin tinggi. Minyak goreng yang sering dipakai berasal dari kelapa sawit dan buah zaitun.

Mentega. Mentega diperoleh dari proses pemecahan emulsi minyak dalam air yang dikenal dengan proses churning. Mentega dibentuk dari lemak susu. Lemak susu diasamkan dengan cara dibiarkan atau diasamkan dengan membuhkan basil asam laktat pada lemak susu. Respirasi akan terjadi sesudah pengasaman,

Margarin. Margarin mempunyai kandungan, rupa, bau, rasa, dan konsistensi yang sama dengan mentega. Bedanya lemak yang dipakai berasal dari lemak babi atau sapi.

Semoga artikel mengenai Persamaan dan Perbedaan Lemak Dan Minyak menambah wawasan kita. Terima kasih anda sudah berkunjung ke Perpustakaan Cyber.

No comments:

Post a Comment