Thursday, September 12, 2019

Pintar Pelajaran Pola-Pola Interaksi Di Dalam Ekosistem

Untuk memenuhi kebutuhannya akan makanan, setiap organisme melakukan interaksi tertentu dengan organisme lain. Pola-pola interaksi yang terjadi sanggup berupa persaingan (kompetisi), pemangsaan (predasi), dan kerjasama (simbiosis). Persaingan atau kompetisi terjadi di antara beberapa organisme yang membutuhkan materi masakan yang sama. Kebutuhan untuk memperoleh sumber masakan atau nutrien sebanyak-banyaknya menyebabkan terjadinya persaingan pada suatu komunitas. Kompetisi merupakan satu pola interaksi yang menimbulkan kerugian bagi salah satu pihak yang kalah bersaing. Contoh kompetisi yakni persaingan antar produsen (berbagai jenis tumbuhan) untuk memperoleh air, sinar matahari, atau materi organik lainnya. Pada tingkat di atasnya yaitu konsumen primer (konsumen yang mengonsumsi produsen secara langsung), juga terjadi persaingan yaitu dalam mendapat tumbuhan.

Selain antar produsen dan antar konsumen primer, antar konsumen sekunder bahkan hingga pengurai atau detritivorpun juga melakukan kompetisi. Kompetisi sanggup terjadi antara individu satu dengan individu lainnya dalam satu populasi. Kompetisi ibarat ini disebut kompetisi interspesifik. Selain itu, kompetisi ini juga sanggup terjadi antara satu jenis populasi dengan jenis populasi lainnya dalam satu komunitas, disebut kompetisi intraspesifik. Tanaman padi dan rumput, misalnya, karena sama-sama membutuhkan masakan berupa unsur hara, maka mereka akan bersaing untuk hidup di sebuah sawah. Akibatnya, rumput liar yang hidup di areal pertanian padi oleh insan dianggap sebagai gulma (tanaman pengganggu).

Selain melaksanakan persaingan, beberapa organisme mendapatkan masakan dengan memangsa organisme lain. Contohnya yakni singa yang memakan kijang atau rusa. Pola interaksi semacam ini disebut predasi. Organisme yang memakan organisme lain disebut predator atau pemangsa, sedangkan organisme yang dimakan disebut prey atau mangsa. Pada suatu ekosistem, binatang herbivora (misalnya sapi, kerbau, belalang, atau ulat) merupakan predator bagi produsen. Hewan karnivora (harimau, singa, atau anjing) atau binatang lain yang memangsa herbivora juga merupakan predator.

Beberapa makhluk hidup sanggup hidup berdampingan tanpa melakukan kompetisi atau predasi. Pola interaksi ibarat ini disebut simbiosis, dan organisme yang melakukannya disebut simbion. Pernahkah kalian memperhatikan tumbuhan anggrek yang tumbuh di sebuah pohon? Itu yakni salah satu referensi simbiosis. Simbiosis antara dua jenis makhluk hidup dibedakan menjadi tiga macam, yaitu simbiosis mutualisme, komensalisme, dan parasitisme.

Simbiosis mutualisme yakni hubungan simbiosis yang saling menguntungkan. Contohnya yakni pada simbiosis antara red-billed oxpeckers (sejenis burung jalak) dan impala (sejenis rusa). Burung tersebut memperoleh laba dengan memakan kutu yang ada di badan impala. Sebaliknya, impala juga memperoleh keuntungan alasannya yakni kutu ditubuhnya menjadi bersih.

Berbeda dengan simbiosis mutualisme, pada simbiosis komensalisme tidak semua simbion memperoleh keuntungan. Simbiosis ini hanya menguntungkan salah satu simbion, tetapi simbion yang lainnya tidak merasa dirugikan. Contoh bentuk simbiosis ini yakni yang terjadi antara ikan remora dengan ikan hiu. Dengan hidup bersama ikan hiu, ikan remora akan terlindungi dari pemangsa dan juga mendapatkan makanan dari serpihan-serpihan kulit hiu. Sedangkan ikan hiu sendiri tidak merasa dirugikan dengan kehadiran ikan remora.

Sedangkan simbiosis yang terjadi antara parasit dan pohon yang ditumpanginya merupakan referensi simbiosis parasitisme. Perhatikan gambar. Benalu mendapat masakan dengan menyerap air dan garam mineral atau hasil fotosintesis pohon yang ditumpanginya. Dengan demikian, pohon merupakan simbion yang dirugikan, sedangkan benalu merupakan simbion yang mendapat keuntungan. Contoh lainnya yakni simbiosis antara kutu anjing dengan anjing, dan jamur yang hidup pada udang. Organisme yang hidup melekat dan mengambil masakan dari organisme yang ditempelinya disebut parasit, sedangkan organisme yang menjadi daerah hidup parasit disebut inang atau hospes.

Anda kini sudah mengetahui Pola-Pola Interaksi di Dalam Ekosistem. Terima kasih anda sudah berkunjung ke Perpustakaan Cyber.

Referensi :

Widayati, S., S. N. Rochmah dan Zubedi. 2009. Biologi : Sekolah Menengan Atas dan MA Kelas X. Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta, p. 290.

No comments:

Post a Comment