Artikel dan Makalah wacana Majas Repetisi (Pengulangan Kata), Pengertian, Contoh, Berdasarkan Persamaan Makna - Dalam repetisi (pengulangan), seluruh kata (atau bentuk lain) diulang. Pengulangan ini sanggup berupa satu kata saja, sanggup berupa satu frasa, satu klausa, bahkan satu kalimat. Kata yang sama ini mengandung makna dan contoh yang sama pula, ini berarti bahwa keseluruhan komponen makna antara bentuk pertama dan pengulangannya sama. Adakalanya pengulangan ini menunjukkan kuantitas, penegasan gagasan (intensitas) atau mungkin pula demi keindahan.
Bulatan menampilkan wilayah makna suatu kata.
Keseluruhan wilayah makna sama, sehabis simpulan pengulangan, barulah tampak adanya kesan intensitas makna atau kesan lain.
Bagan segitiga semantik:
Tak ada perubahan pada ketiga unsur baik : penanda, petanda, maupun acuan. Semua penanda muncul dalam teks, segitiga semantik yang pertama, sama dengan segitiga kedua, jadi pengulangan bersifat eksplisit.
Contoh:
Tanah kelahiran
Seruling di pasir ipis, merdu
antara gundukan pohon pina,
tembang menggema di dua kaki,
Burangrang - Tangkubanprahu
Jamrut di puduk-pucuk,
Jamrut di air ipis menurun.
Membelit tangga di tanah merah
dikenal gadis-gadis dari bukit.
Nyanyikan kentang sudah digali,
Kenakan kebaya merah ke pewayangan.
Jamrut di pucuk-pucuk,
Jamrut di hati gadis menurun.
(cuplikan dari Priangan si Jelita karya Ramadhan K.H.. 1956, halaman 15)
Bagian sajak yang dicetak miring, merupakan repetisi (pengulangan). Memang, di dalam sajak sering ada bab yang diulang secara utuh.
Referensi :
Zaimar, O. K. S. 2002. Majas dan Pembentuknya. Makara. Sosial Humaniora, 6 (2) : pp. 45-57.
Referensi :
Zaimar, O. K. S. 2002. Majas dan Pembentuknya. Makara. Sosial Humaniora, 6 (2) : pp. 45-57.
No comments:
Post a Comment