Artikel dan Makalah wacana Majas Personifikasi, Pengertian, Contoh, Macam-macam / Jenis, Perbandingan - Majas Personifikasi dan depersonifikasi dimasukkan ke dalam majas metafora, lantaran penjelasannya secara semantik sama. Itulah sebabnya di sini, penulis merasa tidak perlu lagi menampilkan skema wilayah makna maupun skema segitiga semantik. Personifikasi ialah majas yang menampilkan binatang, tanaman, atau benda sebagai manusia.
Contoh :
- “Melambai-lambai, nyiur di pantai”
- (cuplikan lagu Rayuan Pulau Kelapa)
Unsur yang dibandingkan: “gerakan daun nyiur” dengan “gerakan tangan manusia”. Komponen makna penyama adalah: ‘gerakan’ ‘lembut’, ‘bolak-balik dari kanan ke kiri, atau sebaliknya’. Komponen makna pembeda untuk lambaian nyiur ialah ‘gerakan daun nyiur’, ‘atas dorongan angin’, sedangkan untuk lambaian tangan ialah “geralan manusia’, ‘atas kehendak manusia’. Di sini yang muncul hanya gerakan daun nyiur, sedangkan gerakan tangan insan menjadi implisit. Acuan pun berubah, yang melambai bukan lagi tangan manusia, melainkan daun nyiur. Di sini juga terjadi penyimpangan makna, lantaran gerakan melambai biasanya hanya dipakai untuk tangan manusia. Makara nyiur tidak berkolokasi dengan melambai. Telah kita lihat bahwa .proses pembuatan personifikasi sama dengan metafora, hanya saja personifikasi khusus menampilkan benda atau binatang sebagai manusia.
Contoh lain:
a. “Tidak semua percintaan bermuara dalam perkawinan”
Unsur yang dibandingkan ialah sungai dengan percintaan. Komponen makna penyama ialah ‘gerakan mengalir’, sedangkan komponen makna pembeda untuk percintaan ialah ‘perasaan manu-sia’, dan untuk sungai ialah ‘bagian dari alam’. Penyimpangan makna tampak pula pada kalimat di atas. Kata percintaan tidak berkolokasi dengan muara, lantaran yang bermuara ialah sungai.
b. “Rani tidur di teras, dibelai angin sepoi-sepoi ”
Unsur yang dibandingkan: belaian tangan insan dan belaian angin. Komponen makna penyama: ‘sentuhan lembut’ komponen makna pembeda: bagi belaian tangan ‘gerakan tangan manusia’ dan pada belaian angin, ‘gerakan angin”
Referensi :
Zaimar, O. K. S. 2002. Majas dan Pembentuknya. Makara. Sosial Humaniora, 6 (2) : pp. 45-57.
Referensi :
Zaimar, O. K. S. 2002. Majas dan Pembentuknya. Makara. Sosial Humaniora, 6 (2) : pp. 45-57.
No comments:
Post a Comment