Sorgum, Tanaman Penghasil Bioenergi Dari Amerika Serikat - Sweet sorghum (sorgum elok / jagung cantel) yang tumbuh secara luas di Amerika Serikat merupakan sumber gula untuk sirup dan molase. Namun, tumbuhan ini mempunyai atribut lain yang membuatnya unik sehingga cocok untuk dijadikan sebagai tumbuhan bioenergi. Hal ini didasarkan pada studi yang dilakukan oleh Departemen Pertanian AS (USDA).
Sorgum merupakan kandidat yang ideal untuk produksi bioenergi lantaran tumbuhan ini mempunyai beberapa kelebihan yakni mempunyai toleransi terhadap kekeringan, bisa mengikuti keadaan pada kondisi pertumbuhan yang beragam, sanggup diberi pupuk yang kandungan nirogennya rendah, dan kandungan biomassanya (materi tanaman) tinggi, Hal ini dikatakan oleh andal biologi molekuler, Scott Sattler dan Jeff Pedersen. Mereka berkolaborasi dengan USDA’s Agricultural Research Service (ARS) pada ketika melaksanakan studi terhadap sorgum. Sorgum juga menghasilkan gula terlarut yang sanggup dikonversi menjadi biofuel secara langsung. Selain itu, serat yang tersisa pada proses ekstraksi juga sanggup dibakar untuk menghasilkan energi listrik.
Sweet sorghum atau Sorghum bicolor gr. Saccharatum ‘Black African’. (Credit: yougrowgirl.com) |
Studi yang dilakukan Sattler dan Pedersen terhadap sorgum merupakan serpihan dari agenda ARS-USDA’s principal intramural scientific research agency yang bertujuan untuk mengikuti himbauan dari pemerintah yang menyerukan semoga produksi biofuel sanggup mencapai 36 miliar gallon pada tahun 2022. Pada tahun tersebut, pemerintah menghimbau semoga sekitar 15 miliar gallon berasal dari etanol yang materi bakunya berupa gandum, sedangkan 21 miliar gallon sisanya sanggup berasal dari sumber atau materi baku lain, diantaranya sorgum, tebu, rumput menyerupai switchgrass, dan tumbuhan yang bijinya mengandung minyak (oilseed), menyerupai rapeseed (beberapa kelompok tumbuhan genus Brassica yang dibudidayakan untuk diambil minyak dari bijinya dan soybean (kedelai).
Sorgum dan tebu merupakan kandidat teratas untuk produksi biofuel di Amerika Serikat Bagian Tenggara lantaran tumbuhan tersebut merupakan complementary crops (tanaman pelengkap) yang sanggup memperpanjang masa produksi biofuel dengan memakai peralatan yang sama. Selama ini muncul pemikiran bahwa produksi materi baku penghasil bioenergi akan mengorbankan lahan pertanian yang semenjak awal kehidupan telah ditakdirkan sebagai kawasan tumbuh untuk tumbuhan penghasil materi masakan sehingga tumbuhan bioenergi sering disebut sebagai competitor (pesaing).
Saat ini, andal genetika, William Anderson dan rekan penelitinya sedang melaksanakan penelitian untuk mengidentifikasi gen tertentu pada sorgum elok dan fungsinya sehingga nantinya akan sanggup dikembangkan varietas unggulan. Penelitian ini dilakukan di ARS Crop Genetics and Breeding Research Unit, Tifton, Ga. Pada studi tersebut, mereka menentukan 117 genotipe sorgum elok dari koleksi plasma nutfah ARS dan mengevaluasi kemampuannya untuk sanggup menjelma tumbuhan remaja secara cepat dan daya tahan terhadap ulat grayak atau tentara (armyworm) dan fungi penyebab penyakit anthraknosa (patek).
Artikel ini merupakan terjemahan dari materi yang disediakan oleh United States Department of Agriculture – Research, Education and Economics via Science Daily (17 September 2012). Terima kasih anda sudah berkunjung ke Perpustakaan Cyber.
No comments:
Post a Comment