Thursday, September 12, 2019

Pintar Pelajaran Pengertian Asam Dan Basa Berdasarkan Arrhenius, Bronsted-Lowry, Lewis, Contoh, Teori, Derajat Keasaman, Cara Memilih Ph, Pola Soal, Pembahasan, Praktikum Kimia

Pengertian Asam dan Basa Menurut Arrhenius, Bronsted-Lowry, Lewis, Contoh, Teori, Derajat Keasaman, Cara Menentukan pH, Contoh Soal, Pembahasan, Praktikum Kimia - Anda tentu sering mendengar larutan asam sulfat dan asam nitrat bukan? Kedua larutan tersebut sanggup digunakan untuk menghilangkan lapisan oksida pada permukaan logam sebelum dilakukan pengecatan. Demikian pula, dengan susu magnesia (natrium bikarbonat) dan larutan amonia yang sanggup dimanfaatkan dalam pembuatan fiber kertas. Menurut Anda, sifat apakah yang terkandung dalam senyawa tersebut? Selama Anda mempelajari kimia Anda tentu juga telah mengetahui wacana larutan yang bersifat asam dan larutan yang bersifat basa. Asam dan basa merupakan salah satu sifat zat (larutan maupun nonpelarut). Sifat asam dan basa mempunyai tugas penting dalam proses kimia di alam, makhluk hidup, maupun industri. Apakah bekerjsama sifat asam basa itu? Bagaimanakah memilih sifat suatu zat berdasarkan asam basa? Bagaimanakah cara menghitung derajat keasaman (pH) suatu larutan? Semua pertanyaan di atas akan Anda temukan jawabannya sehabis Anda mempelajari potongan ini.

A. Asam Basa Menurut Arrhenius

Di Kelas X, Anda telah mempelajari larutan dan sifat-sifat listrik larutan, ibarat larutan elektrolit dan larutan non elektrolit. Pada pelajaran kali ini, Anda akan dihantarkan untuk memahami lebih jauh wacana larutan dan sifat-sifat asam atau basa suatu larutan serta teori yang melandasinya.

1.1. Teori Asam Basa Menurut Arrhenius

Istilah asam dan basa sudah dikenal oleh masyarakat ilmiah semenjak dulu. Istilah asam diberikan kepada zat yang rasanya asam, sedangkan basa untuk zat yang rasanya pahit.

Pada 1777, Lavoisier menyatakan bahwa oksigen yaitu unsur utama dalam senyawa asam. Pada 1808, Humphry Davy menemukan fenomena lain, yaitu HCl dalam air sanggup bersifat asam, tetapi tidak mengandung oksigen. Fakta ini memicu Arrhenius untuk mengajukan teori asam basa.

Menurut Arrhenius, asam yaitu zat yang sanggup melepaskan ion H+ di dalam air sehingga konsentrasi ion H+ dalam air meningkat. Basa yaitu zat yang sanggup melepaskan ion OH di dalam air sehingga konsentrasi ion OH dalam air meningkat.

Contoh senyawa yang tergolong asam dan basa berdasarkan teori Arrhenius yaitu sebagai berikut:

a. Asam : HCl, HNO3, dan H2SO4. Senyawa ini kalau dilarutkan dalam air akan terurai membentuk ion H+ dan ion negatif sisa asam.

HCI(g) → H+(aq) + CI(aq)
H2SO4(aq) 2H+(aq) + SO4 2–(aq)

b. Basa : NaOH, KOH, Ca(OH)2, dan dan Al(OH)3. Senyawa ini kalau dilarutkan dalam air akan terurai membentuk ion OH dan ion positif sisa basa.

NaOH(aq) → Na+(aq) + OH(aq)
Ca(OH)2(aq) → Ca2+(aq) + 2OH(aq)

Menurut teori Arrhenius, rumus kimia asam harus mengandung atom hidrogen (–H) dan rumus kimia basa harus mengandung gugus hidroksil (–OH).

1.2. Larutan Asam, Basa, dan Netral

Di Kelas X, Anda sudah mengetahui bahwa air murni tidak sanggup menghantarkan listrik lantaran air tidak terurai menjadi ion-ionnya (senyawa kovalen). Sesungguhnya air murni itu sanggup terionisasi, tetapi konsentrasinya sangat kecil, yaitu sekitar 1 × 10–7 M. Berdasarkan penyelidikan, sanggup diketahui bahwa ionisasi air bersifat endoterm dan berkesetimbangan. Persamaan reaksinya sebagai berikut.

H2O(l) ↔ H+(aq) + OH(aq)

Tetapan kesetimbangan ionisasi air sanggup ditulis sebagai berikut.


Karena air yaitu zat murni, konsentrasi air tidak berubah dan sanggup dipersatukan dengan tetapan kesetimbangan sehingga persamaan tetapannya menjadi:

Kw = [H+] [OH]

Tetapan kesetimbangan ini disebut tetapan ionisasi air, dilambangkan dengan Kw.

Pada 25 °C, nilai Kw = 1,0 × 10–14 dan pada 37 °C nilai Kw = 2,5 × 10–14.

Dengan kata lain, ionisasi air bersifat endoterm. Berdasarkan nilai Kw, konsentrasi ion H+ dan ion OH dalam air sanggup dihitung. Misalnya:

[H+] = [OH] = x 

maka,

Kw = [x] [x] = 1,0 × 10–14, atau x = 1,0 ×10–7

Jadi, konsentrasi ion H+ dan OH hasil ionisasi air pada 25 °C masing-masing sebesar 1,0 × 10–7.

Jika dalam larutan terdapat konsentrasi molar ion H+ sama dengan konsentrasi molar ion OH , yakni [H+] = [OH], larutan tersebut dinyatakan bersifat netral (serupa dengan air murni).

Menurut Arrhenius, suatu larutan bersifat asam kalau konsentrasi H+ dalam larutan meningkat. Artinya, kalau dalam larutan terdapat [H+] > [OH], larutan bersifat asam. Sebaliknya, kalau dalam larutan [H+] < [OH], larutan bersifat basa.

Untuk memilih sifat asam atau basa suatu larutan secara kualitatif, Anda sanggup melaksanakan acara berikut.

Praktikum Kimia Sifat Asam dan Basa Larutan (1) :

Tujuan :

Menentukan sifat asam atau basa suatu larutan.

Alat :
  1. Tabung reaksi atau pelat tetes
  2. Kertas lakmus
Bahan :
  1. Larutan NaCl 0,5 M 
  2. Larutan CaCl2 0,5 M 
  3. Larutan HCl 0,5 M 
  4. Larutan CH3COOH 0,5 M
  5. Larutan NaOH 0,5 M
  6. Larutan Mg(OH)2 0,5 M
Langkah Kerja :
  1. Tuangkanlah 3 mL larutan yang akan diselidiki ke dalam tabung reaksi.
  2. Celupkan kertas lakmus merah dan lakmus biru ke dalam tabung reaksi yang berisi 3 mL larutan yang akan diselidiki.
  3. Amatilah perubahan warna pada kertas lakmus biru dan merah.
Pertanyaan :
  1. Apakah terjadi perubahan warna pada larutan NaCl dan CaCl2?
  2. Apakah terjadi perubahan warna pada larutan HCl, CH3COOH, NaOH, dan Mg(OH)2?
  3. Diskusikan hasil yang Anda peroleh dengan teman-teman Anda, dan tuliskan sifat-sifat larutannya asam, basa, atau netralkah?
Apakah kertas lakmus itu? Bagaimanakah kertas lakmus bekerja?

Kertas lakmus yaitu suatu indikator (petunjuk) yang sanggup membedakan sifat asam dan basa suatu larutan. Pada kertas lakmus terdapat senyawa organik yang sanggup berubah warna pada kondisi asam atau basa. Kertas lakmus merah akan berkembang menjadi warna biru kalau dicelupkan ke dalam larutan basa. Kertas lakmus biru akan berkembang menjadi merah kalau dicelupkan ke dalam larutan asam, ibarat ditunjukkan pada tabel berikut.

Tabel 1. Perubahan Warna Larutan dengan Menggunakan Lakmus Merah dan Lakmus Biru.

Larutan
Lakmus Merah
Lakmus Biru
Asam
Merah
Merah
Basa
Biru
Biru
Netral
Merah
Biru

B. Derajat Keasaman atau Kekuatan Asam Basa

Berdasarkan percobaan Kimia 1, Anda mengetahui bahwa larutan sanggup digolongkan sebagai larutan asam, larutan basa, dan larutan netral. Derajat kekuatan asam atau basa dari suatu larutan sanggup dihitung dari nilai pH atau pOH.

Di Kelas X, Anda telah mengetahui bahwa larutan ada yang bersifat elektrolit kuat, elektrolit lemah, dan non elektrolit. Demikian juga zat-zat yang bersifat asam atau basa mempunyai derajat kekuatan asam basa yang berbeda. Untuk mengetahui derajat kekuatan asam atau basa suatu larutan, lakukanlah acara berikut.

Praktikum Kimia Kekuatan Asam Basa (2) :

Tujuan :

Menentukan kekuatan asam atau basa suatu larutan.

Alat :
  1. Indikator universal
  2. Konduktometer atau amperemeter
  3. Tabung reaksi
Bahan :
  1. 50 mL Larutan HCl 0,5 M
  2. 50 mL Larutan CH3COOH 0,5 M
  3. 50 mL Larutan NaOH 0,5 M
  4. 50 mL Larutan NH3 0,5 M.
Langkah Kerja :
  1. Masukkan masing-masing larutan HCl, CH3COOH, NaOH, dan NH3 ke dalam tabung reaksi. Celupkan indikator universal, kemudian amati perubahan warna pada indikator universal dan bandingkan warnanya dengan data warna yang memperlihatkan nilai pH.
  2. Ukur masing-masing larutan dengan konduktometer hantaran listrik.
Pertanyaan :
  1. Manakah larutan yang bersifat asam kuat, asam lemah, basa kuat, dan basa lemah?
  2. Apakah yang menjadikan suatu larutan bersifat asam berpengaruh atau basa kuat?
  3. Apakah yang sanggup Anda simpulkan dari percobaan ini? Diskusikan dengan teman-teman Anda.
Suatu larutan digolongkan asam berpengaruh kalau mempunyai daya hantar listrik berpengaruh (larutan elektrolit kuat) dan nilai pH rendah (konsentrasi molar ion H+ tinggi). Sebaliknya, kalau daya hantar listrik lemah dan nilai pH sedang (sekitar 3–6), larutan tersebut tergolong asam lemah.

Demikian juga larutan basa sanggup digolongkan sebagai basa berpengaruh kalau mempunyai daya hantar listrik berpengaruh dan pH sangat tinggi. Jika daya hantar listrik lemah dan nilai pH sedang (sekitar 8–11), larutan tersebut tergolong sebagai basa lemah.

Mengapa larutan asam atau basa mempunyai kekuatan berbeda untuk konsentrasi molar yang sama? Semua ini sanggup dijelaskan berdasarkan pada konsentrasi molar asam atau basa yang sanggup terionisasi di dalam pelarut air.

Banyaknya zat yang terionisasi di dalam larutan disebut derajat ionisasi (a). Nilai a sanggup ditentukan dari persamaan berikut.


Derajat ionisasi menyatakan kekuatan relatif asam atau basa dalam satuan persen. Jika nilai α ≈ 100%, digolongkan asam atau basa kuat, sedangkan kalau nilai a < 20%, digolongkan asam atau basa lemah.

2.1. Asam Kuat dan Basa Kuat

Asam berpengaruh yaitu zat yang di dalam pelarut air mengalami ionisasi tepat (α ≈ 100%). Di dalam larutan, molekul asam berpengaruh hampir semuanya terurai membentuk ion H+ dan ion negatif sisa asam. Contoh asam berpengaruh yaitu HCl, HNO3, dan H2SO4.

Contoh Soal Menentukan Konsentrasi Ion dalam Larutan Asam Kuat (1) :

Berapakah konsentrasi H+, Cl, dan HCl dalam larutan HCl 0,1 M?

Pembahasan :

HCl tergolong asam kuat. Dalam air dianggap terionisasi tepat (100%). Reaksi ionnya:

HCl(aq) → H+(aq) + Cl(aq)

Perhatikan konsentrasi molar masing-masing spesi dalam larutan HCl 0,1 M berikut.

Spesi
[HCl](M)
[H+](M)
[Cl](M)
Konsentrasi awal
0,1
0
0
Teroinisasi
≈ 100%
Konsentrasi simpulan
≈ 0
≈ 0,1 M
≈ 0,1 M

Jadi, sehabis terionisasi, dalam larutan HCl 0,1 M terdapat [H+] = 0,1 M; [Cl] = 0,1 M; dan [HCl] dianggap tidak ada.

Sama halnya dengan asam, zat yang di dalam larutan bersifat basa sanggup digolongkan sebagai basa berpengaruh dan basa lemah berdasarkan kesempurnaan ionisasinya. Basa berpengaruh yaitu zat yang di dalam air terionisasi tepat (α ≈ 100%), sedangkan basa lemah terionisasi sebagian.

Perhatikan Contoh soal 2 berikut.

Contoh Soal Menentukan Konsentrasi Ion dalam Larutan Basa Kuat (2) :

Hitunglah konsentrasi ion-ion dalam larutan Mg(OH)2 0,1 M?

Jawaban :

Mg(OH)2 adalah basa berpengaruh divalen, persamaan ionisasinya yaitu :

Mg(OH)2(aq) → Mg2+(aq) + 2OH(aq)

Karena Mg(OH)2 basa kuat, seluruh Mg(OH)2 akan terurai tepat menjadi ionionnya.

Berdasarkan koefisien reaksi, konsentrasi masing-masing spesi di dalam larutan sanggup dihitung sebagai berikut.

[Mg2+] = 0,1 M; [OH] = 0,2 M; [Mg(OH)2] = 0

2.2. Asam dan Basa Lemah

Asam lemah yaitu senyawa yang kelarutannya di dalam air terionisasi sebagian, sesuai derajat ionisasinya. Mengapa asam lemah terionisasi sebagian? Berdasarkan hasil penyelidikan diketahui bahwa zat-zat yang bersifat asam lemah, di dalam larutan membentuk kesetimbangan antara molekul-molekul asam lemah dengan ion-ionnya.

Contohnya, kalau asam lemah HA dilarutkan dalam air, larutan tersebut akan terionisasi membentuk ion-ion H+ dan A . Akan tetapi pada waktu bersamaan ion-ion tersebut bereaksi kembali membentuk molekul HA sehingga tercapai keadaan kesetimbangan. Persamaan reaksinya:

HA(aq) ↔ H+(aq) + A(aq)

Karena HA membentuk keadaan kesetimbangan, pelarutan asam lemah dalam air mempunyai nilai tetapan kesetimbangan. Tetapan kesetimbangan untuk asam lemah dinamakan tetapan ionisasi asam, dilambangkan dengan Ka. Rumusnya sebagai berikut.


Dalam larutan asam lemah, semua Hukum-Hukum Kesetimbangan yang sudah Anda pelajari, berlaku di sini. Nilai tetapan ionisasi asam tidak bergantung pada konsentrasi awal asam lemah yang dilarutkan, tetapi bergantung pada suhu sistem.

Jika nilai tetapan ionisasi asam diketahui, konsentrasi ion H+ dan ion sisa asam lemah sanggup ditentukan. Perhatikan reaksi kesetimbangan asam lemah HA dengan konsentrasi awal misalnya, [C] M. Oleh lantaran HA yaitu asam monoprotik, [H+] = [A] sehingga :
Pengertian Asam dan Basa Menurut Arrhenius Pintar Pelajaran Pengertian Asam dan Basa Menurut Arrhenius, Bronsted-Lowry, Lewis, Contoh, Teori, Derajat Keasaman, Cara Menentukan pH, Contoh Soal, Pembahasan, Praktikum Kimia
Pada rumus tersebut, konsentrasi awal HA dianggap tidak berubah atau konsentrasi HA yang terionisasi sanggup diabaikan lantaran relatif sangat kecil dibandingkan dengan konsentrasi awal HA.

Contoh Soal Menghitung [H+]Asam Lemah (3) :

Tentukan [H+] yang terdapat dalam asam asetat 0,1 M. Diketahui Ka CH3COOH = 1,8 × 10–5.

Penyelesaian :

Asam asetat yaitu asam lemah monoprotik. Persamaan ionisasinya :

CH3COOH(aq) ↔ CH3COO (aq) + H+(aq)

[H+] =  =  = 1,34 × 10–3 M

Jadi, konsentrasi ion H+ dalam larutan CH3COOH 0,1 M yaitu 1,34 × 10–3 M

Basa lemah yaitu basa yang terionisasi sebagian. Sama ibarat pada asam lemah, dalam larutan basa lemah terjadi kesetimbangan di antara molekul basa lemah dan ion-ionnya.

Keadaan kesetimbangan suatu basa lemah, contohnya BOH sanggup dinyatakan sebagai berikut.

BOH ↔ B+ + OH

Tetapan kesetimbangan basa lemah atau tetapan ionisasi basa dilambangkan dengan Kb. Besarnya tetapan ionisasinya sebagai berikut.


Untuk basa monovalen berlaku kekerabatan ibarat pada asam lemah. Rumusnya sebagai berikut.


Bunga Kembang Sepatu untuk Identifikasi Asam Basa

Larutan kembang sepatu sanggup digunakan untuk memilih sifat asam atau basa pada suatu larutan kimia. Larutan kembang sepatu mempunyai warna merah keungu-unguan. Jika larutan kembang sepatu ditambahkan ke dalam larutan asam sitrat (asam), warna adonan berkembang menjadi warna merah cerah. Adapun pada larutan soda camilan bagus (basa), warna adonan mula-mulanya hijau kemudian berkembang menjadi ungu.

Contoh Soal Menghitung [OH] dari Basa Lemah (4) :

Hitunglah [OH] yang terdapat dalam NH3 0,1 M. Diketahui Kb NH3 = 1,8 × 10–5.

Pembahasan :

Amonia yaitu basa lemah monovalen. Persamaan ionisasinya:

NH3(aq) + H2O(l) ↔ NH4+(aq) + OH(aq)

[OH] =  =  = 1,34 × 10–3 M

Jadi, konsentrasi OH dalam larutan NH3 0,1 M yaitu 1,34 × 10–3 M.

2.3. Hubungan Derajat Ionisasi dan Tetapan Ionisasi

Bagaimana kekerabatan antara tetapan ionisasi asam lemah (Ka) dan derajat ionisasi (a)? Hubungan ini sanggup dinyatakan dengan diagram kesetimbangan berikut.
Pengertian Asam dan Basa Menurut Arrhenius Pintar Pelajaran Pengertian Asam dan Basa Menurut Arrhenius, Bronsted-Lowry, Lewis, Contoh, Teori, Derajat Keasaman, Cara Menentukan pH, Contoh Soal, Pembahasan, Praktikum Kimia
Jika konsentrasi HA mula-mula C dan terionisasi sebanyak a, konsentrasi HA yang terionisasi sebanyak aC. Adapun konsentrasi HA sisa sebanyak C(1–a).

Oleh lantaran HA merupakan asam monoprotik maka konsentrasi H+ dan A sama dengan HA terionisasi, yakni aC. Dengan demikian, tetapan ionisasi asamnya sebagai berikut.
Pengertian Asam dan Basa Menurut Arrhenius Pintar Pelajaran Pengertian Asam dan Basa Menurut Arrhenius, Bronsted-Lowry, Lewis, Contoh, Teori, Derajat Keasaman, Cara Menentukan pH, Contoh Soal, Pembahasan, Praktikum Kimia
Hubungan antara tetapan ionisasi basa lemah monovalen (Kb) dan derajat ionisasinya (a) sama ibarat pada klarifikasi asam lemah. Tetapan ionisasi basanya sebagai berikut.
Pengertian Asam dan Basa Menurut Arrhenius Pintar Pelajaran Pengertian Asam dan Basa Menurut Arrhenius, Bronsted-Lowry, Lewis, Contoh, Teori, Derajat Keasaman, Cara Menentukan pH, Contoh Soal, Pembahasan, Praktikum Kimia

Contoh Menghitung Ka dan a dari Asam Lemah (5) :

Senyawa HF merupakan asam lemah. Jika 0,1 mol HF dilarutkan dalam 1 liter larutan dan diketahui konsentrasi H+ = 0,0084 M. Tentukan nilai Ka dan a?

Jawaban :

Untuk menentukan Ka HF, berlaku hukum-hukum kesetimbangan kimia.
Pengertian Asam dan Basa Menurut Arrhenius Pintar Pelajaran Pengertian Asam dan Basa Menurut Arrhenius, Bronsted-Lowry, Lewis, Contoh, Teori, Derajat Keasaman, Cara Menentukan pH, Contoh Soal, Pembahasan, Praktikum Kimia
Tetapan ionisasi HF yaitu :

Pengertian Asam dan Basa Menurut Arrhenius Pintar Pelajaran Pengertian Asam dan Basa Menurut Arrhenius, Bronsted-Lowry, Lewis, Contoh, Teori, Derajat Keasaman, Cara Menentukan pH, Contoh Soal, Pembahasan, Praktikum Kimia
Derajat ionisasi HF sanggup dihitung dengan rumus :


7,7 × 10–4 = 0,1 

a2 + 0,0077 a – 0,0077 = 0

a = 8,4%

C. Penentuan pH Asam Basa

Konsentrasi ion H+ dan ion OH hasil ionisasi air sangat kecil maka untuk memudahkan perhitungan digunakan notasi pH dan pOH. Notasi pH menyatakan derajat keasaman suatu larutan. pH didefinisikan sebagai negatif logaritma konsentrasi molar ion H+ dan pOH sebagai negatif logaritma konsentrasi molar ion OH . Dalam bentuk matematis ditulis sebagai :
pH = –log [H+] = log pH = 
pOH = –log [OH] = log pOH = 

3.1. Perhitungan pH Asam dan Basa Kuat Monoprotik

Jika Anda melarutkan HCl 0,1 mol ke dalam air hingga volume larutan 1 liter, dihasilkan larutan HCl 0,1M. Berapakah pH larutan tersebut? Derajat keasaman atau pH larutan ditentukan oleh konsentrasi ion H+ sesuai rumus pH = –log [H+]. Untuk mengetahui konsentrasi H+ dalam larutan perlu diketahui seberapa besar derajat ionisasi asam tersebut.

HCl tergolong asam berpengaruh dan terionisasi tepat membentuk ionionnya :

HCl(aq) → H+(aq) + Cl(aq)

sehingga dalam larutan HCl 0,1 M terdapat [H+] = [Cl] = 0,1 M.

Di samping itu, air juga menawarkan santunan ion H+ dan OH– sebagai hasil ionisasi air, masing-masing sebesar 1,0 × 10–7 M.

H2O(l) ↔ H+(aq) + OH(aq)

Jika konsentrasi H+ hasil ionisasi air dibandingkan dengan konsentrasi H+ hasil ionisasi HCl, sumbangan H+ dari air sangat kecil sehingga sanggup diabaikan. Apalagi kalau ditinjau dari prinsip Le Chatelier, penambahan ion H+ (HCl) ke dalam air akan menggeser posisi kesetimbangan air ke arah pembentukan molekul air.

H2O(l) ← H+(aq) + OH(aq)

Dengan demikian, pH larutan HCl 0,1M hanya ditentukan oleh konsentrasi ion H+ dari HCl.

pH (HCl 0,1M) = –log [H+] = – log (1 × 10–1) = 1.

Contoh Soal Menghitung pH Larutan Asam Kuat (6) :

Hitunglah pH dari : 

(a) HNO3 0,5 M; 
(b) HCl 1,0 × 10–10 M.

Pembahasan :

a. Oleh karena HNO3 asam berpengaruh maka HNO3 terionisasi sempurna. Spesi yang ada dalam larutan adalah: H+, NO3 , OH dan H2O. Ion H+ dan OH dari ionisasi air sanggup diabaikan, alasannya yaitu ion H+ dari HNO3 akan menggeser posisi kesetimbangan ionisasi air. Jadi, dalam larutan HNO3, konsentrasi H+ hanya ditentukan oleh hasil ionisasi HNO3. pH (HNO3 0,5 M) = –log (0,5) = 0,3.

b. Dalam larutan HCl 1,0 × 10–10 M, spesi yang ada dalam larutan adalah H+, Cl, OH, dan H2O. Pada kasus ini, konsentrasi H+ dari HCl sangat kecil dibandingkan konsentrasi H+ dari hasil ionisasi air, yaitu 1,0 × 10–7 sehingga H+ dari HCl sanggup diabaikan. Dengan demikian, pH larutan hanya ditentukan oleh konsentrasi H+ dari hasil ionisasi air: pH (HCl 1,0 × 10–10 M) = – log (1,0 × 10–7) = 7. Sebenarnya, pH larutan lebih kecil dari 7 lantaran ada pergeseran kesetimbangan ionisasi air, akhir penambahan ion H+ dari HCl.

Basa berpengaruh ibarat NaOH dan KOH, kalau dilarutkan dalam air akan terionisasi tepat dan bersifat elektrolit kuat. Persamaan ionnya :

NaOH(aq) → Na+(aq) + OH(aq)

Berapakah pH larutan basa berpengaruh NaOH 0,01 M? Untuk mengetahui hal ini, perlu ditinjau spesi apa saja yang terdapat dalam larutan NaOH 0,01M.

Oleh lantaran NaOH yaitu basa berpengaruh maka dalam larutan NaOH 0,01 M akan terdapat [Na+] = [OH] = 0,01 M. Disamping itu, ionisasi air juga menawarkan santunan [H+] = [OH ] = 1,0 × 10–7 M.

Penambahan ion OH (NaOH) ke dalam air akan menggeser posisi kesetimbangan ionisasi air sehingga sumbangan OH dan H+ dari air menjadi lebih kecil dan sanggup diabaikan. Dengan demikian, perhitungan pH larutan hanya ditentukan oleh konsentrasi ion OH dari NaOH melalui kekerabatan pKw = pH + pOH.

pH = pKw – pOH = 14 + log (1 × 10–2) = 12

Air Hujan Bersifat Asam

Penyebab utama hujan asam yaitu pembuangan limbah dari industri dan asap knalpot kendaraan bermotor yang mengandung welirang dioksida (SO2). Gas ini teroksidasi di udara menjadi welirang trioksida (SO3), kemudian bereaksi dengan uap air menghasilkan H2SO4. Polutan lainnya yaitu nitrogen dioksida (NO2) yang dihasilkan dari reaksi antara N2 dan O2 pada pembakaran batubara. Senyawa NO2 ini larut dalam air membentuk HNO3. Selain itu, adanya CO2 terlarut dalam air hujan menjadikan air hujan pada dikala normal bersifat asam dengan pH sekitar 5,6.

Hujan asam menawarkan dampak negatif bagi tanaman, di antaranya sanggup menghalangi perkecambahan dan reproduksi yang secara eksklusif akan meracuni tunas yang halus berikut akarnya. Adapun imbas hujan asam pada hewan, contohnya pada sistem akuatik, hujan asam sanggup menghambat pertumbuhan ikan lantaran mengganggu metabolismenya. (Sumber: Chemistry (Chang), 2004)

Contoh Menghitung pH Larutan Basa Kuat (7) :

Hitunglah pH larutan Mg(OH)2 0,01 M?

Penyelesaian :

Oleh karena Mg(OH)2 basa berpengaruh divalen maka dalam air akan terionisasi sempurna.

Mg(OH)2(aq) → Mg2+(aq) + 2OH(aq)

Setiap mol Mg(OH)2 menghasilkan 2 mol ion OH maka OH hasil ionisasi air dari 0,01 Mg(OH)terbentuk [OH] = 0,02 M. Karena sumbangan OH dari ionisasi air sangat kecil maka sanggup diabaikan. Dengan demikian, pH larutan sanggup ditentukan dari konsentrasi OH melalui persamaan pKw.

pKw = pH + pOH
14 = pH + log (2 × 10–2)
pH = 14 – 1,7 = 12,3

3.2. Perhitungan pH Asam dan Basa Lemah Monoprotik

Seperti telah diuraikan sebelumnya, konsentrasi ion-ion dalam larutan asam lemah ditentukan oleh nilai tetapan ionisasi asam (Ka).


Untuk asam monoprotik, pH larutan asam lemah sanggup ditentukan dari persamaan berikut.

pH = –log ()

Demikian juga untuk basa lemah, konsentrasi ion OH dalam larutan basa lemah ditentukan oleh tetapan ionisasi basa (Kb).


Untuk basa monovalen, pH larutan basa lemah sanggup dihitung dari persamaan berikut.

pH = pKw + log ()

Contoh Soal Menghitung pH Larutan Asam Lemah (8) :

Asam hipoklorit (HClO) yaitu asam lemah yang digunakan untuk desinfektan dengan Ka = 3,5 × 10-–8. Berapakah pH larutan asam hipoklorit 0,1 M?

Penyelesaian :

Dalam air, HClO terionisasi sebagian membentuk kesetimbangan dengan ion-ionnya.

HClO(aq) ↔ H+(aq) + OCl(aq)             Ka = 3,5 × 10–8

Demikian juga air akan terionisasi membentuk keadaan kesetimbangan.

H2O(l) ↔ H+(aq) + OH(aq)                     Kw = 1,0 × 10–14

Karena konsentrasi ion H+ dari HClO lebih tinggi maka ion H+ dari air sanggup diabaikan.

Jadi, pH larutan ditentukan oleh konsentrasi ion H+ dari hasil ionisasi HClO. Karena HClO merupakan asam monoprotik maka sanggup menerapkan persamaan untuk memilih pH larutan.

pH = –log () = 4,23

Contoh Soal Menghitung pH Larutan Basa Lemah (9) :

Hitunglah pH larutan NH3 15 M (Kb = 1,8 × 10–5).

Pembahasan :

NH3 adalah basa lemah. NH3 dalam larutan air akan membentuk kesetimbangan dengan ion-ionnya.

NH3(aq) + H2O(l) ↔ NH4+(aq) + OH(aq)             Kb = 1,8 × 10–5
H2O(l) ↔ H+(aq) + OH(aq)                       K=  1,0 × 10–14

Sumbangan OH dari air sanggup diabaikan karena Kb >>Kw.

Perhatikan konsentrasi awal dan konsentrasi sehabis tercapai kesetimbangan berikut.

Konsentrasi Awal (mol L–1)
Konsentrasi Kesetimbangan(mol L–1)
[NH3]0 = 15,0
[NH3] = 15,0 – x
[NH4+]= 0
X mol L-1 NH3 bereaksi
[NH4+] = x
[OH]0 = 0
[OH] = x

Konsentrasi ion-ion dalam kesetimbangan sanggup dihitung dari persamaan Kb.

Pengertian Asam dan Basa Menurut Arrhenius Pintar Pelajaran Pengertian Asam dan Basa Menurut Arrhenius, Bronsted-Lowry, Lewis, Contoh, Teori, Derajat Keasaman, Cara Menentukan pH, Contoh Soal, Pembahasan, Praktikum Kimia

Catatan: nilai x pada penyebut sanggup diabaikan.

Dengan demikian, x = [OH] = 1,6 × 10–2 M

Nilai pH dihitung berdasarkan hubungannya dengan Kw melalui pKw = pH + pOH.

pH = 14 + log (1,6 × 10–2) = 12,2

Karena NH3 adalah basa monovalen maka nilai pH sanggup juga dihitung dari persamaan berikut.

pH = pKw + log (Kb × C) = 14 + log () = 12,2

Contoh Soal UNAS 2003 :

Suatu asam lemah LOH mempunyai pH = 10 + log 5, Kb LOH) = 2,5 × 10–5, maka konsentrasi basa tersebut yaitu ....

A. 0,01 M
B. 0,02 M
C. 0,03 M
D. 0,04 M
E. 0,05 M

Pembahasan :

Untuk basa berlaku :

pH = 14 – pOH
pOH = 14 – pH = 14 – (10 + log 5) = 4 – log 5 = – (log 5 – 4) = – (log 5 + log 10–4)
pOH = – log 5 > 10–14

lantaran pOH = – log [OH] maka :

– log[OH] = – log (5 × 10–4)
[OH] = 5 × 10–4

[OH] =  → Kb

[OH] = 2,5 × 10–5
5 × 10–4 = (2,5 × 10–5Mb

Mb =  = 10 × 10–3 = 10–2 = 0,01 M

Jadi, jawabannya (D).

3.3. Perhitungan pH Asam dan Basa Poliprotik

Apakah yang dimaksud dengan asam poliprotik? Asam-asam seperti H2SO4, H2CO3, H2C2O4, dan H3PO4 tergolong asam poliprotik. Berdasarkan teladan tersebut, Anda sanggup menyimpulkan bahwa asam poliprotik yaitu asam yang sanggup melepaskan lebih dari satu proton (ion H+).

Di dalam air, asam-asam tersebut melepaskan proton secara sedikit demi sedikit dan pada setiap tahap hanya satu proton yang dilepaskan. Jumlah proton yang dilepaskan bergantung pada kekuatan asamnya.

Untuk asam-asam berpengaruh seperti H2SO4, pelepasan proton yang pertama sangat besar, sedangkan pelepasan proton kedua relatif kecil dan berkesetimbangan. Asam-asam lemah seperti H2CO3, pelepasan proton pertama dan kedua relatif kecil dan berkesetimbagan.

Tinjaulah asam lemah diprotik, misalnya H2CO3, Di dalam air, H2CO3 terionisasi membentuk kesetimbangan. Persamaannya :
Pengertian Asam dan Basa Menurut Arrhenius Pintar Pelajaran Pengertian Asam dan Basa Menurut Arrhenius, Bronsted-Lowry, Lewis, Contoh, Teori, Derajat Keasaman, Cara Menentukan pH, Contoh Soal, Pembahasan, Praktikum Kimia
Oleh lantaran ada dua tahap ionisasi maka ada dua harga tetapan kesetimbangan, ditandai dengan Ka1 dan Ka2, dimana Ka1 >> Ka2. Beberapa asam poliprotik dan tetapan ionisasinya ditunjukkan pada tabel berikut.

Tabel 2. Tetapan Ionisasi pada Beberapa Asam Poliprotik

Zat
Rumus
K a1
K a2
K a3
Asam fosfat
H3PO4
7,5 × 10–3
6,2 × 10–8
4,8 × 10–13
Asam arsenat
H3AsO4
5,0 × 10–3
8,0 × 10–8
6,0 × 10–10
Asam sulfat
H2SO4
Besar
1,2 × 10–2

Asam sulfit
H2SO3
1,5 × 10–2
1,0 × 10-7

Asam oksalat
H2C2O4
6,5 × 10–2
6,1 × 10–7

Asam karbonat
H2CO3
4,3 × 10–7
4,8 × 10–11

Sumber : General Chemistry, 1990

a. Asam Fosfat (H3PO4)

Asam fosfat tergolong asam triprotik yang terionisasi dalam tiga tahap. Persamaan reaksi ionisasinya yaitu sebagai berikut.
Pengertian Asam dan Basa Menurut Arrhenius Pintar Pelajaran Pengertian Asam dan Basa Menurut Arrhenius, Bronsted-Lowry, Lewis, Contoh, Teori, Derajat Keasaman, Cara Menentukan pH, Contoh Soal, Pembahasan, Praktikum Kimia

Berdasarkan nilai tetapan ionisasinya, sanggup diprediksi bahwa ionisasi tahap pertama sangat besar dan ionisasi berikutnya sangat kecil, ibarat ditunjukkan oleh nilai Ka, dimana Ka1 >> Ka2 >> Ka3.

Asam poliprotik sanggup melepaskan lebih dari satu atom H.

Contoh Soal Menentukan pH Asam Fosfat (10) :

Berapakah pH larutan H3PO4 5 M? Berapakah konsentrasi masing-masing spesi dalam larutan?

Jawaban :

Karena Ka2 dan Ka3 relatif sangat kecil maka spesi utama yang terdapat dalam larutan yaitu hasil ionisasi tahap pertama.

H3PO4(aq) ↔ H+(aq) + H2PO4 (aq)

dengan

Ka1 = 7,5 × 10–3 = 

Dengan menerapkan Hukum-Hukum Kesetimbangan Kimia maka konsentrasi masing-masing spesi :

Konsentrasi Awal
(mol L–1)
Konsentrasi Setimbang
(mol L–1)
[H3PO4]0 = 5
[H3PO4] = 5 – x
[H2PO4]0 = 0
[H2PO4] = x
[H+]0 ≈ 0
[H+] = x

Ka1 = 7,5 × 10–3 = 

Nilai x ≈ 0,19.

Karena nilai x relatif kecil dibandingkan nilai 5 maka sanggup diabaikan.

[H+] = x = 0,19 M, dan pH = 0,72.

Dari persamaan Ka1, diketahui bahwa [H2PO4] = [H+] = 0,19 M sehingga,

[H3PO4] = 5 – x = 4,81 M.

Konsentrasi H2PO4 2- dapat ditentukan dari persamaan Ka2.

Ka2 = 6,2 × 10–8 = 

dengan [H+] = [H2PO4] = 0,19 M.

Jadi, [HPO42–] = Ka2 = 6,2 × 10–8 M.

Konsentrasi [PO43–] sanggup ditentukan dari persamaan Ka3, dengan nilai [H+] dan [HPO42–] diperoleh dari perhitungan sebelumnya.

Ka3 = 4,8 x 10–13 = 

[PO43–] = 19 1,6 × 10–19 M

Dengan demikian, sanggup disimpulkan bahwa :

[H3PO4] = 4,8 M
[H2PO4] = [H+] = 0,19 M
[HPO42–] = 6,2 × 10–8 M
[PO43–] = 1,6 × 10–19 M.

Konsentrasi spesi asam fosfat dalam larutan: H3PO4 >> H2PO4 >> HPO42– . Artinya, hanya ionisasi tahap pertama yang menawarkan santunan utama pada pembentukan [H+]. Hal ini sanggup menyederhanakan perhitungan pH untuk larutan asam fosfat. Contoh Soal 10. menawarkan petunjuk bahwa ionisasi tahap kedua dan ketiga tidak menawarkan santunan [H+] yang bermakna. Hal ini disebabkan [HPO42–] yaitu 6,2 × 10–8 M, artinya hanya 6,2 × 10–8 mol per liter H2PO4 yang terbentuk, bahkan sanggup lebih kecil dari itu. Walaupun demikian, Anda harus memakai ionisasi tahap kedua dan ketiga untuk menghitung [HPO42–] dan [PO43–] lantaran kedua tahap ionisasi ini merupakan sumber utama ion-ion tersebut.

Instalasi Pengolahan Air Gambut

Penduduk yang tinggal di tempat pasang surut dan tempat rawa di Sumatra dan Kalimantan menghadapi kesulitan memperoleh air higienis terutama untuk minum. Hal ini disebabkan lantaran sumber air yang terdapat di tempat tersebut yaitu air gambut yang berwarna cokelat yang bersifat asam. Warna cokelat air gambut berasal dari zat-zat humus yang terdapat pada tanah dan gambut. Sifat asam air gambut disebabkan oleh adanya tanah lempung mengandung sulfida (S2–). Sulfida ini akan teroksidasi menjadi asam sulfat (H2SO4).

Oleh lantaran kebutuhan air minum sangat penting maka diharapkan penelitian dan pengembangan teknologi pengolahan air gambut yang sanggup dimanfaatkan oleh masyarakat. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, air gambut sanggup diolah menjadi air minum dengan alat dan proses konvensional, yaitu koagulasi, filtrasi, dan desinfektan. (Sumber: www.pu.go.id)

b. Asam Sulfat (H2SO4)

Asam sulfat berbeda dari asam-asam poliprotik yang lain lantaran asam sulfat merupakan asam berpengaruh pada ionisasi tahap pertama, tetapi merupakan asam lemah pada ionisasi tahap kedua:

H2SO4(aq) → H+(aq) + HSO4(aq)         Ka1 sangat besar 

HSO4(aq) ↔ H+(aq) + SO42–(aq)             Ka2 = 1,2 × 10–2

Sebagai gambaran, pada Contoh Soal 11. ditunjukkan cara menghitung pH larutan asam sulfat.

Contoh Soal Menentukan pH H2SO4 Encer (11)

Berapakah pH larutan H2SO4 0,01 M?

Pembahasan :

Ionisasi tahap pertama:

H2SO4(aq) → H+(aq) + HSO4(aq)

Tahap ionisasi ini sanggup dianggap tepat sehingga konsentrasi [H+] = [HSO4] =0,01 M.

Ionisasi HSO4 membentuk kesetimbangan berikut.

HSO4(aq)  SO42– (aq) + H+(aq)

Persamaan tetapan kesetimbangan Ka2 :

Ka2 = 

Pada persamaan tersebut, nilai x relatif besar sehingga tidak sanggup diabaikan. Besar kecilnya nilai x sanggup dilihat dari nilai tetapan ionisasi. Jika nilai Ka besar, nilai x juga besar.

Penataan persamaan tetapan ionisasi menghasilkan persamaan kuadrat berikut.

x2 + (2,2 × 10–2) x – (1,2 × 10–4) = 0

Penyelesaian persamaan kuadrat dengan rumus abc diperoleh:

x = 4,5 × 10–3

Nilai pH ditentukan oleh jumlah konsentrasi H+ dalam kedua tahap.

[H+] = 0,01 + x = 0,01 + 0,0045 = 0,0145 M

pH larutan H2SO4 0,01M = –log [H+] = 1,84.

Dengan demikian, dalam larutan H2SO4 0,01 M, nilai pH akan lebih rendah dari 2, ini disebabkan H2SO4 tidak terionisasi sempurna.

D. Teori Asam Basa Bronsted-Lowry dan Lewis

Teori asam basa Arrhenius berhasil menjelaskan beberapa senyawa asam atau basa, tetapi teori tersebut masih mempunyai keterbatasan, di antaranya senyawa asam dan basa hanya berlaku di dalam pelarut air, pembentukan ion H+ atau OH adalah ciri khas asam basa. Jika dalam suatu reaksi tidak membentuk ion H+ atau OH, reaksi tersebut tidak sanggup dikatakan sebagai reaksi asam atau basa.

4.1. Teori Asam Basa Bronsted-Lowry

Fakta menunjukkan, banyak reaksi asam basa yang tidak melalui pembentukan ion H+ atau OH, contohnya reaksi antara HCl(g) dan NH3(g). Persamaannya :

HCl(g) + NH3(g) → NH4Cl(s)

Menurut Arrhenius, reaksi HCl dan NH3 dalam fasa gas tidak sanggup dikategorikan sebagai reaksi asam basa lantaran tidak membentuk ion H+ dan OH, padahal kedua senyawa itu yaitu asam dan basa. Akibat keterbatasan teori Arrhenius, pada 1923, Johanes Bronsted dan Thomas Lowry mengemukakan teori asam basa berdasarkan transfer proton (ion H+).

Menurut Bronsted-Lowry, dalam reaksi yang melibatkan transfer proton, asam yaitu spesi yang bertindak sebagai donor proton, sedangkan basa yaitu spesi yang bertindak sebagai penerima proton. Proton (ion H+) dalam air tidak bangkit sendiri melainkan terikat pada molekul air lantaran atom O pada molekul H2O  mempunyai pasangan elektron bebas yang sanggup digunakan untuk berikatan kovalen koordinasi dengan proton membentuk ion hidronium, H3O+. Persamaan reaksinya :

H2O(l) + H+(aq) → H3O+(aq)

Teori asam-basa Bronsted-Lowry sanggup diterapkan terhadap reaksi HCl dan NH3. Dalam fasa gas, HCl dan NH3 tidak terionisasi lantaran keduanya molekul kovalen yang tergolong reaksi asam basa.

HCl(g)
+
NH3(g)
NH4Cl(s)
Asam

Basa

Garam

Pada reaksi tersebut, molekul HCl bertindak sebagai donor proton (asam), dan molekul NH3 bertindak sebagai penerima proton (basa). Menurut Bronsted-Lowry, reaksi asam basa yang melibatkan transfer proton membentuk keadaan kesetimbangan. Contoh reaksi antara NH3 dan H2O , arah panah memperlihatkan bahwa proton mendapatkan pasangan elektron bebas dari NH3 , dan ikatan N–H terbentuk. persamaan reaksinya sebagai berikut.

NH3(aq) + H2O(l) ↔ NH4+(aq) + OH(aq)

Reaksi ke kanan, NH3 menerima proton dari H2O. Jadi, NH3 adalah basa dan H2O adalah asam. Pada reaksi kebalikannya, NH4+ donor proton terhadap OH–. Oleh alasannya yaitu itu, ion NH4+ adalah asam dan ion OH adalah basa. Spesi NH3 dan NH4+ berbeda dalam hal jumlah protonnya. NH3 menjadi ion NH4+ melalui pengikatan proton, sedangkan ion NH4+ menjadi NH3 melalui pelepasan proton. Spesi NH4+ dan NH3 seperti ini dinamakan pasangan konjugat asam basa.

Pasangan konjugat asam basa terdiri atas dua spesi yang terlibat dalam reaksi asam basa, satu asam dan satu basa yang dibedakan oleh penerimaan dan pelepasan proton. Asam pada pasangan itu dinamakan asam konjugat dari basa, sedangkan basa yaitu basa konjugat dari asam. Jadi, NH4+ adalah asam konjugat dari NH3 dan NH3 adalah basa konjugat dari NH4+.
Pengertian Asam dan Basa Menurut Arrhenius Pintar Pelajaran Pengertian Asam dan Basa Menurut Arrhenius, Bronsted-Lowry, Lewis, Contoh, Teori, Derajat Keasaman, Cara Menentukan pH, Contoh Soal, Pembahasan, Praktikum Kimia
Gambar 1. Atom O mempunyai pasangan elektron besar sehingga sanggup membentuk ion hidronium.
Menurut Bronsted-Lowry, kekuatan asam basa konjugat yaitu kebalikannya. Jika suatu senyawa merupakan asam kuat, basa konjugatnya yaitu basa lemah. Kekuatan asam basa konjugat sanggup digunakan untuk meramalkan arah reaksi asam basa. Suatu reaksi asam basa akan terjadi kalau hasil reaksinya merupakan asam lebih lemah atau basa lebih lemah. Dengan kata lain, reaksi akan terjadi ke arah pembentukan spesi yang lebih lemah.
Pengertian Asam dan Basa Menurut Arrhenius Pintar Pelajaran Pengertian Asam dan Basa Menurut Arrhenius, Bronsted-Lowry, Lewis, Contoh, Teori, Derajat Keasaman, Cara Menentukan pH, Contoh Soal, Pembahasan, Praktikum Kimia
Gambar 2. Pasangan konjugat asam basa: NH4 + dan NH3; H2O dan OH.
Tabel 3. Kekuatan Asam dan Basa Konjugat

Asam
Basa Konjugat
Asam paling kuat
HClO4
ClO4
Basa paling lemah



Pengertian Asam dan Basa Menurut Arrhenius Pintar Pelajaran Pengertian Asam dan Basa Menurut Arrhenius, Bronsted-Lowry, Lewis, Contoh, Teori, Derajat Keasaman, Cara Menentukan pH, Contoh Soal, Pembahasan, Praktikum Kimia

HI
I



Pengertian Asam dan Basa Menurut Arrhenius Pintar Pelajaran Pengertian Asam dan Basa Menurut Arrhenius, Bronsted-Lowry, Lewis, Contoh, Teori, Derajat Keasaman, Cara Menentukan pH, Contoh Soal, Pembahasan, Praktikum Kimia

HBr
Br–
HCl
Cl–
H2SO4
HSO4
HNO3
NO3
H3O+
H2O
HSO4
SO4
H3PO4
H2PO4
HF
F
HNO2
NO2
HCOOH
HCOO
CH3COOH
CH3COO
H2CO3
HCO3
H2S
HS
NH4+
NH3
HCN
CN
HS
S2–
H2O
OH
Asam paling lemah
NH3
NH2
Basa paling kuat
Sumber : General Chemistry, 1990

Contoh Soal Kekuatan Asam Basa Konjugat (12) :

Perhatikan reaksi berikut.

SO42–(aq) + HCN(aq) ↔ HSO4 (aq) + CN(aq)

Ke arah manakah reaksi akan terjadi?

Pembahasan :

Jika kekuatan asam HCN dan HSO4 dibandingkan, terlihat bahwa HCN yaitu asam yang lebih lemah. Selain itu, kekuatan basa antara SO42– dan CN terlihat bahwa SO42– lebih lemah.

Oleh lantaran itu, reaksi akan terjadi dari arah kanan ke arah kiri persamaan kimia.

HSO4 (aq) + CN(aq) → SO42– (aq) + HCN(aq)

Contoh Soal UNAS 2003 :

Pasangan asam basa konjugasi dari reaksi :

HSO4(aq) + H2O(l) → H3O+(aq) + SO42–(aq)

yaitu ....

A. HSO4(aq) dengan H2O(l)
B. H3O+(aq) dengan SO42–(aq)
C. HSO4(aq) dengan H3O+(aq)
D. H2O(l) dengan SO42–(aq)
E. HSO4(aq) dengan SO42–(aq)

Pembahasan :

Pengertian Asam dan Basa Menurut Arrhenius Pintar Pelajaran Pengertian Asam dan Basa Menurut Arrhenius, Bronsted-Lowry, Lewis, Contoh, Teori, Derajat Keasaman, Cara Menentukan pH, Contoh Soal, Pembahasan, Praktikum Kimia
Pasangan asam basa konjugasinya :

HSO4(aq) dengan SO42–(aq) dan H2O(l) dengan H3O+(aq).

Jadi, jawabannya (E).

Berdasarkan kekuatan asam basa konjugat, suatu spesi sanggup berperan sebagai asam maupun sebagai basa bergantung pada jenis pereaksinya. Spesi ibarat ini disebut ampiprotik.

Contoh :

Reaksi antara ion HCO3 dan HF serta reaksi antara ion HCO3– dan ion OH–, persamaan kimianya:

1. HCO3(aq) + HF(aq) ↔ H2CO3(aq) + F(aq)
2. HCO3(aq) + OH(aq) ↔ CO32–(aq) + H2O(aq)

Pada reaksi (1), ion HCO3 menerima proton dari HF maka ion HCO3 bertindak sebagai basa. Pada reaksi (2), HCO3 memberikan proton kepada ion OH maka ion HCO3 bertindak sebagai asam. Jadi, ion HCO3 dapat bertindak sebagai asam dan juga bertindak sebagai basa. Spesi ibarat ini dinamakan ampiprotik.

Contoh Soal Asam Basa Menurut Bronsted-Lowry (13) :

Pada persamaan reaksi berikut, tentukan spesi manakah yang bertindak sebagai asam atau basa. Tunjukkan pasangan asam basa konjugatnya?

(a) HCO3(aq) + HF(aq) ↔ H2CO3(aq) + F(aq)
(b) HCO3(aq) + OH(aq) ↔ CO32–(aq) + H2O(l)

Jawaban :

(a) Ruas kiri persamaan, HF yaitu donor proton, di ruas kanan, H2CO3 sebagaidonor proton. Jadi, penerima proton adalah HCO3 (kiri) dan F (kanan).

Dengan diketahuinya donor dan penerima proton, asam dan basa sanggup ditentukan.

HCO3 (aq)
+
HF(aq)
H2CO3(aq)
+
F(aq)
Basa

Asam

Basa

Asam

Pada reaksi ini, H2CO3 dan HCO3 adalah pasangan konjugat asam basa. Demikian juga, pasangan HF dan F.

(b) Dengan cara yang sama, asam dan basa sanggup ditentukan.

HCO3 (aq)
+
OH(aq)
CO32–(aq)
+
H2O(l)
Asam

Basa

Asam

Basa

Pada reaksi ini, HCO3 dan CO32– adalah pasangan konjugat asam-basa. Demikian juga, H2O dan OH . Walaupun HCO3 berfungsi sebagai suatu asam dalam reaksi (b), tetapi pada reaksi (a) berfungsi sebagai basa. Jadi, HCO3 tergolong ampiprotik.

4.2. Teori Asam Basa Lewis

Beberapa reaksi tertentu mempunyai sifat reaksi asam-basa, tetapi tidak cocok dengan teori Bronsted-Lowry maupun teori Arrhenius. Misalnya, reaksi antara oksida basa Na2O dan oksida asam SO3 membentuk garam Na2SO4. Persamaannya:

Na2O(s) + SO3(g) → Na2SO4(s)

Menurut Lewis, konsep asam dan basa secara umum meliputi reaksi oksida asam dan oksida basa, termasuk reaksi transfer proton. Menurut Lewis, asam yaitu spesi yang bertindak sebagai penerima pasangan elektron bebas dari spesi lain membentuk ikatan kovalen koordinasi. Basa yaitu spesi yang bertindak sebagai donor pasangan elektron bebas kepada spesi lain membentuk ikatan kovalen koordinat.

Reaksi Na2O dan SO3 melibatkan reaksi ion oksida, yaitu O2– dari padatan ionik Na2O dan gas SO3. Reaksinya sebagai berikut.

Na2+ O2–(s) + SO3(g) → 2Na+ + SO42–(s)

Pengertian Asam dan Basa Menurut Arrhenius Pintar Pelajaran Pengertian Asam dan Basa Menurut Arrhenius, Bronsted-Lowry, Lewis, Contoh, Teori, Derajat Keasaman, Cara Menentukan pH, Contoh Soal, Pembahasan, Praktikum Kimia

Pada reaksi di atas, Na2O bertindak sebagai donor pasangan elektron bebas (basa) dan SO3 sebagai penerima pasangan elektron bebas (asam).

Tinjau reaksi antara NH3 dan BF3. Reaksi ini merupakan reaksi asam basa berdasarkan Lewis. Persamaan reaksinya:

NH3(g) + BF3(g) → H3NBF3(s)

Pengertian Asam dan Basa Menurut Arrhenius Pintar Pelajaran Pengertian Asam dan Basa Menurut Arrhenius, Bronsted-Lowry, Lewis, Contoh, Teori, Derajat Keasaman, Cara Menentukan pH, Contoh Soal, Pembahasan, Praktikum Kimia

Dalam reaksi tersebut, BF3 bertindak sebagai akspetor pasangan elektron bebas (asam) dan NH3 sebagai donor pasangan elektron bebas (basa).

Contoh Soal Asam Basa Lewis (14) :

Pada reaksi berikut, tentukan asam dan basa berdasarkan Lewis.

B(OH)3(s) + H2O(l) ↔ B(OH)4(aq) + H+(aq)

Jawaban :

Tuliskan setiap spesi ke dalam bentuk rumus Lewis, kemudian tentukan penerima dan donor pasangan elektron bebasnya.

Reaksinya yaitu :

Pengertian Asam dan Basa Menurut Arrhenius Pintar Pelajaran Pengertian Asam dan Basa Menurut Arrhenius, Bronsted-Lowry, Lewis, Contoh, Teori, Derajat Keasaman, Cara Menentukan pH, Contoh Soal, Pembahasan, Praktikum Kimia

Rangkuman :

1. Menurut teori Arrhenius, asam yaitu zat yang di dalam larutan air sanggup melepaskan ion H+, sedangkan basa yaitu zat yang di dalam larutan air sanggup melepaskan ion OH.

2. Konsentrasi H+ dan OH dalam larutan dinyatakan dengan pH dan pOH, dengan rumus :

pH = –log [H+] dan pOH = –log [OH].

3. Hubungan pH dan pOH dinyatakan melalui tetapan ionisasi air, yaitu:

pKw = pH + pOH = 14.

4. Asam dan basa berpengaruh yaitu asam basa yang terionisasi tepat di dalam air: Konsentrasi H+ atau OH dalam larutan asam-basa berpengaruh sama dengan konsentrasi asam dan basa semula :

[H+] = [HX] dan [OH] = [MOH]

5. Asam dan basa lemah terionisasi sebagian di dalam air dan membentuk kesetimbangan. Tetapan kesetimbangan ionisasinya sebagai berikut.

 dan 

6. Konsentrasi H+ dan OH dalam larutan asam dan basa lemah sesuai rumus berikut.

 dan 

7. Kekuatan ionisasi asam basa dinyatakan dengan derajat ionisasi (a), dirumuskan sebagai berikut.



8. Hubungan derajat ionisasi dan tetapan ionisasi asam dan basa lemah dinyatakan dengan persamaan :

 dan 

9. Asam poliprotik yaitu asam yang sanggup melepaskan lebih dari satu proton dan terionisasi secara bertahap.

10. Menurut Bronsted-Lowry, asam yaitu zat yang bertindak sebagai donor proton, sedangkan basa yaitu sebagai penerima proton.

11. Bronsted-Lowry juga menyatakan bahwa pasangan asam basa yang terlibat dalam transfer proton dinamakan pasangan konjugat asam basa.

12. Menurut Lewis, asam yaitu spesi yang bertindak selaku penerima pasangan elektron bebas, sedangkan basa selaku donor pasangan elektron bebas membentuk ikatan kovalen koordinasi.

Anda kini sudah mengetahui Asam dan Basa. Terima kasih anda sudah berkunjung ke Perpustakaan Cyber.

Referensi :

Sunarya, Y. dan A. Setiabudi. 2009. Praktis dan Aktif Belajar Kimia 2 : Untuk Kelas XI Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah Program Ilmu Pengetahuan Alam. Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta. p. 250.

No comments:

Post a Comment