Saturday, November 30, 2019

Pintar Pelajaran Struktur / Bab Dan Fungsi Sel Organisme Prokariotik

Struktur / Bagian dan Fungsi Sel Organisme Prokariotik - Sebagian besar prokariotik mempunyai dinding sel untuk mempertahankan bentuk sel, memberi derma fisik, dan mencegah supaya sel tidak pecah dalam lingkungan hipotonik (larutan dengan konsentrasi zat telarut yang lebih rendah dari zat pelarut). Walaupun begitu, dinding sel akan mati kalau berada di lingkungan hipertonik. Dinding tersebut mengandung peptidoglikan yang terdiri dari polimer modifikasi gula-gula yang diikatsilangkan dengan polipeptida pendek. Pada permukaan dinding sel terdapat lapisan lendir yang menyebar dan gampang lepas. Di dalam dinding sel terdapat membran plasma yang bersifat selektif permeabel. Di dalam membran plasma terdapat sitoplasma, yaitu cairan yang tersusun atas koloid yang mengandung molekul organik (lipid, karbohidrat, protein), ADN, enzim, ribosom, ion-ion anorganik, dan pigmen warna (kromatofora). Di antara koloid tersebut, terdapat pelipatan membran plasma yang disebut mesosom.

Mesosom berfungsi membantu pembentukan dinding penyekat ketika bakteri siap membelah. Peran lainnya yaitu membantu pemisahan kromosom basil yang diduplikasi. Mesosom juga merupakan tempat dikeluarkannya hasil ekskresi. Bakteri mempunyai materi genetik berupa ADN (asam deoksiribo nukleat). Molekul-molekul ADN tersebut membentuk kromosom, yaitu ADN beruntai ganda yang ibarat serat kusut dalam region nukleoid (daerah nukleoid) yang warnanya kurang padat dibandingkan dengan sitoplasma.

Kromosom terdiri dari gen yang membawa arahan genetik. Di dalam sitoplasma juga terdapat organel yang disebut ribosom. Ribosom berfungsi dalam sintesis protein. Bentuk ribosom adalah butir-butir kecil dan tidak diselubungi membran. Ribosom tersusun atas protein dan ARN (asam ribo nukleat).

Selain struktur yang telah kita bahas tersebut, banyak spesies prokariotik yang mensekresikan materi kental dan lengket yang lalu menebal membentuk kapsul. Kapsul merupakan lapisan pelindung di luar dinding sel. Adanya kapsul memungkinkan organisme prokariotik melekat pada substratnya dan memperlihatkan derma tambah an berupa peningkatan resistensi atau kekebalan prokariotik patogen pada sistem pertahanan inangnya. Selain itu, kapsul yang bergelatin menyatukan banyak organisme prokariotik sebagai satu koloni. Beberapa jenis juga mempunyai struktur yang disebut pili, yaitu alat suplemen pada permukaan sel yang berguna agar membantu melekat pada sesama anggota koloni.

Karena merupakan organisme yang motil (dapat bergerak atau berpidah), beberapa jenis organisme prokariotik mempunyai flagela. Flagela yaitu struktur suplemen pada badan berupa bulu cambuk yang berfungsi sebagai alat gerak. Namun, bukan berarti bahwa organisme prokariotik yang tidak mempunyai flagela tidak bisa bergerak. Beberapa jenis oeganisme prokariotik bergerak aktif dengan meluncur dan ada yang berge rak pasif mengikuti aliran air. Dalam suatu lingkungan yang heterogen, banyak basil yang bisa melakukan taksis, yaitu pergerakan menuju atau menjauhi suatu rangsangan.

Misalnya, dengan gerak kemotaksis, basil akan memperlihatkan respon terhadap rangsangan kimia. Pada kelompok tertentu, yaitu organisme prokariotik yang sanggup berfotosintesis terdapat struktur khusus yang disebut lembar fotosintetis (tilakoid) yang di dalamnya mengandung klorofil. Untuk lebih memperjelas pemahaman ihwal struktur tubuh prokariotik, kalian bisa memperhatikan Gambar 1.
 Bagian dan Fungsi Sel Organisme Prokariotik Pintar Pelajaran Struktur / Bagian dan Fungsi Sel Organisme Prokariotik
Gambar 1. Struktur sel organisme prokarotik secara umum
Keterangan:
1. Ruang perisitoplasma
2. Membran sitoplasma
3. Dinding sel
4. Kapsul
5. Pili
6. Sitoplasma
7. Nukleid
8. Ribosom
9. Plasmid
10. Flagella
11. Rongga di dalam pili

Anda kini sudah mengetahui Struktur Sel Prokariotik. Terima kasih anda sudah berkunjung ke Perpustakaan Cyber.

Referensi :

Widayati, S., S. N. Rochmah dan Zubedi. 2009. Biologi : Sekolah Menengan Atas dan MA Kelas X. Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta, p. 290.

No comments:

Post a Comment