Thursday, September 12, 2019

Pintar Pelajaran Kurva Titrasi Asam Dan Basa Lemah Kuat, Titik Ekuivalen, Pola Soal, Pembahasan, Kimia

Kurva Titrasi Asam dan Basa Lemah Kuat, Titik Ekuivalen, Contoh Soal, Pembahasan, Kimia - Pada materi Stoikiometri Larutan, kalian telah mempelajari metode titrasi asam dan basa. Tentu kalian telah memahaminya, bukan? Titrasi merupakan suatu metode penambahan secara cermat volume suatu larutan yang mengandung zat / senyawa tertentu yang konsentrasinya diketahui, kepada larutan kedua yang konsentrasinya tidak diketahui. Titik final titrasi tersebut ditandai dengan perubahan sifat fisis, contohnya warna adonan hasil reaksi, sehingga dalam hal ini perlu ditambahkan indikator. Titik final titrasi juga sanggup ditunjukkan dengan kenaikan atau penurunan pH secara tiba-tiba. Titik ini disebut tifik ekuivalen, ialah tifik dikala larutan hanya mengandung garam dan kelebihan asam atau basa. Grafik pH versus volume larutan titrasi disebut kurva titrasi. Berikut beberapa kurva titrasi asam dan basa.
 Titrasi merupakan suatu metode penambahan secara cermat volume suatu larutan yang mengand Pintar Pelajaran Kurva Titrasi Asam dan Basa Lemah Kuat, Titik Ekuivalen, Contoh Soal, Pembahasan, Kimia
Gambar 1. Titrasi asam berpengaruh dengan basa berpengaruh (100 mL HCl 0,1 M dengan NaOH 0,1 M)
 Titrasi merupakan suatu metode penambahan secara cermat volume suatu larutan yang mengand Pintar Pelajaran Kurva Titrasi Asam dan Basa Lemah Kuat, Titik Ekuivalen, Contoh Soal, Pembahasan, Kimia
Gambar 2. Titrasi asam berpengaruh dengan basa lemah (100 mL HCl 0,1 M dengan NH4OH 0,1 M).
 Titrasi merupakan suatu metode penambahan secara cermat volume suatu larutan yang mengand Pintar Pelajaran Kurva Titrasi Asam dan Basa Lemah Kuat, Titik Ekuivalen, Contoh Soal, Pembahasan, Kimia
Gambar 3. Titrasi asam lemah dengan basa berpengaruh (100 mL CH3COOH 0,1 M dengan NaOH 0,1 M).
1. Titrasi Asam Kuat dengan Basa Kuat

Seperti yang telah kalian pelajari pada uraian sebelumnya, larutan dari asam kuat dengan basa kuat tidak sanggup terhidrolisis dan larutannya memiliki pH = 7, sehingga titrasi asam berpengaruh dengan basa berpengaruh memiliki titik ekuivalen sama dengan 7 (perhatikan Gambar 1). Apabila titrasi melibatkan asam lemah atau basa lemah, maka nilai pH pada titik ekuivalen tidak akan sebesar 7 (perhatikan Gambar 2 dan 3).

2. Titrasi yang Melibatkan Asam Lemah atau Basa Lemah

Untuk titrasi yang melibatkan asam lemah atau basa lemah, pH pada titik ekuivalen merupakan pH hidrolisis. Sebagai contohnya, perhatikan kurva titrasi asam berpengaruh dengan basa lemah pada Gambar 2. Titik ekuivalen titrasi tersebut dicapai pada volume NH4OH = 100 mL, sehingga: mol NH4OH = 100 mL x 0,1 M = 10 mmol ; mol HCl = 100 mL x 0,1 M = 10 mmol.


NH4OH(aq)
+
HCl(aq)
NH4Cl(aq)
+
H2O(l)
mula-mula
10 mmol

10 mmol




bereaksi
10 mmol

10 mmol




sisa
-

-

10 mmol

10 mmol

Dari reaksi di atas, kita sanggup mengetahui bahwa asam berpengaruh (HCl) dan basa lemah (NH4OH), keduanya habis bereaksi, sehingga larutan yang terbentuk merupakan larutan hidrolisis. Maka, pH-nya sanggup dihitung dengan:

[H+] = 

[H+] = 

[H+] = 5,3 x 10-6

pH = - log 5,3 x 10-6 = 5,28 (garam yang terbentuk bersifat asam)

Pada kawasan sehabis titik ekuivalen, larutan titrasi mengandung garam dan kelebihan asam atau basa. Apabila terdapat sisa asam lemah atau basa lemah, maka larutan yang terbentuk merupakan larutan buffer, sehingga untuk menghitung pH larutan dipakai rumus pH buffer. Sebaliknya, kalau terdapat sisa asam berpengaruh atau basa kuat, larutan yang terbentuk merupakan larutan hidrolisis, sehingga untuk menghitung pH larutan dipakai rumus pH hidrolisis.

Anda kini sudah mengetahui Kurva Titrasi Asam dan Basa. Terima kasih anda sudah berkunjung ke Perpustakaan Cyber.

Referensi :

Premono, S. A. Wardani, dan N. Hidayati. 2009. Kimia : SMA/ MA Kelas XI. Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta, p. 282.

No comments:

Post a Comment