Tuesday, November 26, 2019

Pintar Pelajaran Daftar Nama Candi-Candi Di Jawa Barat, Sumatera Dan Bali, Ciri-Ciri, Corak, Relief, Hindu Budha

Artikel dan Makalah perihal Daftar Nama Candi-candi di Jawa Barat, Sumatera dan Bali, Ciri-ciri, Corak, Relief, Hindu Budha - Selain di Jawa Tengah dan Timur, candi-candi banyak bertebaran di Sumatera, Jawa Barat, dan Bali. Candi-candi yang terdapat di Sumatera bercorak Mahayana. Hampir seluruhnya peninggalan Sriwijaya. Bahan bangunannya terbuat dari bata merah, bukan kerikil andesit menyerupai di Jawa. Candi-candi di Bali dan Jawa Barat bercorak Hindu. (Baca juga : Candi Hindu Budha di Indonesia)

a) Kompleks Candi Muara Takus, Riau

Kompleks Candi Muara Takus didirikan semasa Sriwijaya, terletak di antara Sungai Kampar Kanan dan Kampar Kiri, Riau, Jambi, Sumatera. Dalam komplek ini ada beberapa candi: Candi Tua, Candi Bungsu, Candi Mahligai, Candi Palangka.

b) Kompleks Candi Padas di Tampaksiring, Bali

Kompleks Candi Padang Lawas ini terletak di Gunung Kawi, kawasan Tampaksiring, Bali. Candi ini didirikan sebagai makam Raja Bali yang berjulukan Anak Wungsu, putera terakhir Raja Udayana. Jadi, Anak Wungsu ialah adik dari Airlangga, Raja Medang Kamulan. Anak Wungsu mulai memerintah pada 1049. Semasa pemerintahnnya, Anak Wungsu meninggalkan 28 buah prasasti. Oleh rakyatnya, ia dianggap penjelmaaan Dewa Wisnu alasannya ialah ia penganut Hindu-Waisnawa.

c) Kompleks Candi Muara Jambi

Kompleks Candi Muara Jambi didirikan semasa Kerajaan Melayu. Komplek candi terdiri atas 12 bangunan yang memperlihatkan corak Buddha Mahayana.

d) Kompleks Candi Gunung Tua (Biaro Bahal) di Padang Lawas

Kompleks Candi Gunung Tua terletak di Padang Lawas, Tapanuli Selatan, Sumatera Utara. Di lokasi ini pernah ditemukan sisa-sisa biara (wihara) Buddha dan sebuah arca Lokananta dengan arca Dewi Tara yang memuat goresan pena dalam bahasa Batak. Arca tersebut dibaut oleh seniman berjulukan Surya tahun 1042.

Komplek candi ini terdiri atas biara-biara yang letaknya berjauhan. Dari tulisan-tulisan yang ditemukan, diketahui bahwa pembuat biara ini ialah penganut Tantrayana. Oleh orang Tapanuli candi ini disebut “Biaro Bahal”. Biaro Bahal I, II, dan III saling berafiliasi dan terletak dalam satu garis lurus. Biaro Bahal I ialah yang terbesar; kakinya berhiaskan papan-papan di sekelilingnya dan berukiran tokoh Dyaksa berkepala binatang sedang menari-nari. Agaknya, penari-penari tersebut menggunakan topeng hewan, menyerupai yang sering terdapat pada upacara ritual di Tibet sekarang. Pada Biaro Bahal II pernah ditemukan arca Heruka, tokoh raksasa dalam Buddha Mahayana sekte Bajrayana atau Tantrayana. Heruka tersebut berdiri di atas mayit dalam perilaku menari, tangan kanannya memegang tongkat. Pada Biaro Bahal III terdapat gesekan bermotif daun.

e) Candi Cangkuang

Candi Cangkuang terletak di Kabupaten Leles, Garut, Jawa Barat. Tinggi candi 8,5 m, kaki bangunan berukuran 4,5 x 1,5 m. Di dalam candi terdapat patung Dewa Siwa setinggi 40 cm. Ini berarti: pembuat candi ini ialah pengikut Hindu-Siwa. Diduga, Candi Cangkuang ini dibangun pada era ke-8 M. Namun, belum ada kepastian perihal siapa yang mendirikannya. Diperkirakan candi ini ada kaitannya dengan Kerajaan Sunda atau Galuh atau Kendan.

Selain Candi Cangkuang, ada pula situs yang ditemukan di Bojong Menje, Cicalengka, Kabupaten Bandung. Para jago memperkirakan situs Bojong Menje ini merupakan peninggalan Hindu dan usianya diduga lebih renta dari Candi Cangkuang. Sebagian sejarawan menganggap keberadaan Candi Bojong Menje ini ada hubungannya dengan Kerajaan Kendan dan Sunda Pajajaran.

Anda kini sudah mengetahui Candi-candi di Jawa Barat, Sumatera dan Bali. Terima kasih anda sudah berkunjung ke Perpustakaan Cyber.

Referensi :

Suwito, T. 2009. Sejarah : Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Madrasah Aliyah (MA) Kelas XI. Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta, p. 368.

No comments:

Post a Comment