Friday, September 13, 2019

Pintar Pelajaran Mengetahui Ciri-Ciri Atau Gejala Anak Autis

autis. Pada dasarnya belum dewasa autis bukanlah belum dewasa yang terbelakang. Mereka hanya butuh diperlakukan dan memperoleh pendidikan khusus. Banyak bukti yang menawarkan bahwa anak autis gotong royong juga bisa sukses. Bahkan tidak sedikit kesuksesan anak autis yang melebihi kesuksesan yang berhasil diraih oleh belum dewasa normal. Namun perlakuan dan pendidikan yang sempurna mustahil sanggup diberikan jikalau orang bau tanah tidak mengenali gejala-gejala autisme pada anak. 

Namun apa gotong royong yang dimaksud dengan autis? Autis merupakan sebuah gangguan perkembangan dikarenakan adanya sindrom sikap ibarat interaksi sosial, sulit dalam berkomunikasi, kaku, repetitif, serta gangguan-gangguan sosial lainnya. Autis memang banyak diartikan sebagai gangguan dalam hubungan sosial. Meski anak autis mempunyai duduk masalah dalam kehidupan sosialnya, bukan berarti mereka bodoh. Hanya saja alasannya yaitu sifatnya yang cenderung tertutup dan sulit dipahami orang, orang bau tanah umumnya kurang mengetahui potensi yang mereka miliki.

Sangat penting bagi orang bau tanah untuk mengetahui ciri-ciri anak autis. Berikut ini yaitu ciri-ciri anak autis :
  1. Anak autis biasanya lebih asyik dengan dunianya sendiri. Mereka menikmati kesendirian dan lebih sering bermain sendirian. Mereka juga mempunyai respon yang tidak masuk akal terhadap penginderaan mereka. Ada yang sangat menikmati sinar matahari yang jatuh dari balik jendela atau menikmati saat-saat sedang memainkan mainannya.
  2. Anak autis jarang menawarkan kontak mata dengan orang lain. Daripada memandang lawan bicara, umumnya mereka lebih tertarik dengan sinar atau benda-benda lain yang dianggapnya menarik.
  3. Mereka biasanya mempunyai kepribadian pendiam dan jarang berbicara. Meski mereka mengeluarkan suara-suara, biasanya suara-suara yang dikeluarkan tidak terang dan cenderung berupa teriakan.
  4. Anak autis tidak mengerti bahasa badan ataupun bahasa non mulut lain.
  5. Kurang peka dengan lingkungannya. Ini dikarenakan anak autis tidak tahu atau tidak terbiasa memahami emosi orang lain. Inilah yang kemudian menciptakan mereka dikenal sebagai pribadi yang kurang berperasaan. Namun pada kenyataannya semua itu hanya alasannya yaitu kebiasaan mereka yang berbeda dari orang-orang pada umumnya.
  6. Autisme gotong royong juga sanggup diidentifikasi semenjak anak masih bayi. Misalnya saja dalam hal ekspresi. Bayi yang mempunyai ciri-ciri autisme biasanya tidak tersenyum selama 6 bulan pertama. Mereka tidak mempunyai ekspresi terhadap orang-orang di dekatnya. Saat usia 12 bulan pertama, bayi tidak memakai gestur, tidak mengoceh atau menunjuk ke arah orang-orang yang dikenalinya. Mereka juga tidak pernah mengeluarkan satu patah kata pun pada usia 12 bulan pertama.
  7. Bayi autis biasanya juga mempunyai duduk masalah dengan pengulangan perilaku. Anak-anak autis umumnya juga mempunyai duduk masalah yang serupa. Mereka terlalu terbiasa dengan hal-hal yang biasa mereka lakukan. Karena itu mereka mempunyai kecenderungan sulit untuk berubah dan meninggalkan kebiasaan lama.
  8. Bayi dan belum dewasa autis sangat gampang terganggung dengan bunyi bising. Sensitivitas mereka terhadap hal-hal tersebut sangat tinggi. Bahkan terkadang mereka bisa merasa tersinggung hanya alasannya yaitu mendengar suara-suara yang mengganggunya.
  9. Kemunduran kemampuan merupakan efek jangka panjang yang bisa dialami oleh belum dewasa autis. 
  10. Pada usia tertentu mereka mengalami perkembangan yang serupa dengan belum dewasa lainnya. Mereka sudah bisa berbicara. Namun alasannya yaitu menemukan hal yang lebih menarik, alhasil mereka menarik diri dari kehidupan sosial dan mulai hidup dalam dunianya sendiri. Jika kondisi ini berlangsung dalam kurun waktu yang cukup lama, maka kemampuan berbicara anak bisa menghilang. Karena itu orang bau tanah harus bisa mendeteksi duduk masalah ini dan segera mencari solusi yang sempurna untuk buah hati mereka.
Semoga artikel mengenai Autis menambah wawasan kita. Terima kasih anda sudah berkunjung ke Perpustakaan Cyber.

No comments:

Post a Comment