Wednesday, September 4, 2019

Pintar Pelajaran Suku Bugis (Makassar) : Kebudayaan, Sistem Kepercayaan, Kekerabatan, Politik, Ekonomi, Kesenian

Suku Bugis (Makassar) : Kebudayaan, Sistem Kepercayaan, Kekerabatan, Politik, Ekonomi, Kesenian - Berikut ini ialah bahan lengkap wacana suku bugis :

a. Sistem Kepercayaan/Religi Suku Bugis


Masyarakat Bugis banyak tinggal di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan. Mereka penganut Islam yang taat. Masyarakat Bugis juga masih percaya dengan satu ilahi tunggal yang memiliki nama-nama sebagai berikut.
  1. Patoto-e ialah ilahi penentu nasib.
  2. Dewata Seuwa-e ialah ilahi tunggal.
  3. Turie a’rana ialah kehendak tertinggi.
Masyarakat Bugis menganggap bahwa budaya (adat) itu keramat. Budaya (adat) tersebut didasarkan atas lima unsur pokok panngaderreng (aturan sopan santun yang keramat dan sakral), yaitu sebagai berikut.
  1. Ade (‘ada dalam bahasa Makassar).
  2. Bicara.
  3. Rapang.
  4. Wari’.
  5. Sara’.

b. Sistem Kekerabatan Suku Bangsa Bugis


Perkawinan yang ideal di Makassar sebagai berikut.
  1. Assialang Marola ialah perkawinan antara saudara sepupu sederajat kesatu baik dari pihak ayah/ibu.
  2. Assialanna Memang ialah perkawinan antara saudara sepupu sederajat kedua baik dari pihak ayah/ibu.
Perkawinan yang dihentikan ialah perkawinan anak dengan ayah/ibu dan menantu dengan mertua.

Kegiatan-kegiatan sebelum perkawinan, meliputi:
  1. Mappuce-puce ialah meminang gadis,
  2. Massuro ialah memilih tanggal pernikahan,
  3. Maddupa ialah mengundang dalam pesta perkawinan.

c. Sistem Politik Suku Bugis


Masyarakat Bugis Makassar kebanyakan mendiami Kabupaten Maros dan Pangkajene. Mereka tinggal di sebuah kampung yang terdiri atas 10 – 20 buah rumah. Kampung sentra ditandai dengan pohon beringin besar yang dianggap keramat dan dipimpin oleh kepala kampung disebut matowa. Gabungan kampung disebut wanua sama dengan kecamatan.

Lapisan masyarakat Bugis Makassar sebelum kolonial Belanda adalah: ana’ karung adalah lapisan kaum kerabat raja, to-maradeka adalah lapisan orang merdeka, ata ialah lapisan budak.

d. Sistem Ekonomi Suku Bugis


Mata pencaharian masyarakat Bugis-Makassar yaitu pertanian, pelayaran, dan perdagangan. Masyarakat Bugis Makassar juga telah mewarisi aturan niaga. Ammana Gappa dalam bukunya Ade’allopiloping Bicaranna Pabbalue yang ditulis pada kurun ke-17, menyebutkan sambil berlayar mereka berdagang di pulau-pulau di Indonesia. Selain itu mereka juga menciptakan kerajinan rumah tangga menyerupai tenunan sarung.

e. Sistem Kesenian Suku Bugis


Rumah sopan santun suku bangsa Bugis Makassar berupa panggung yang terdiri atas 3 bab sebagai berikut.
  1. Kalle balla ialah untuk tamu, tidur,dan makan.
  2. Pammakkang adalah  untuk menyimpan pusaka.
  3. Passiringang adalah  untuk menyimpan alat pertanian.
 Berikut ini ialah bahan lengkap wacana suku bugis  Pintar Pelajaran Suku Bugis (Makassar) : Kebudayaan, Sistem Kepercayaan, Kekerabatan, Politik, Ekonomi, Kesenian
Gambar 1. Rumah sopan santun suku Bugis Makasar.

f. Pakaian adat Suku Bugis


Pakaian sopan santun khas perempuan Bugis Makassar ialah baju bodo. Baju bodo berupa kain sarung yang berwarna merah hati, biru, dan hijau.
 Berikut ini ialah bahan lengkap wacana suku bugis  Pintar Pelajaran Suku Bugis (Makassar) : Kebudayaan, Sistem Kepercayaan, Kekerabatan, Politik, Ekonomi, Kesenian
Gambar 2. Baju bodo ialah pakaian sopan santun perempuan Bugis Makassar. (Wikimedia Commons)
Anda kini sudah mengetahui Suku Bugis. Terima kasih anda sudah berkunjung ke Perpustakaan Cyber.

Referensi :

Indriyawati, E. 2009. Antropologi 1 : Untuk Kelas XI Sekolah Menengan Atas dan MA. Pusat Perbukuan Departemen Nasional, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta. p. 137.

No comments:

Post a Comment