Monday, November 25, 2019

Pintar Pelajaran Kesultanan / Kerajaan Banjar : Sejarah, Peninggalan, Pendiri, Letak, Peta, Kemunduran, Runtuhnya

Artikel dan Makalah ihwal Kesultanan / Kerajaan Banjar : Sejarah, Peninggalan, Pendiri, Letak, Peta, Kemunduran, Runtuhnya - Kerajaan Banjar merupakan kerajaan Islam yang ada di Kalimantan Selatan yang didirikan oleh Pangeran Samudera. Kerajaan ini berkembang menjadi sentra perkembangan yang banyak dikunjungi oleh para pedagang dari banyak sekali daerah. Dalam penyebaran Agama Islam di Kalimantan Selatan Khususnya tempat Banjar (Banjarmasin) dilakukan oleh para pemeluk agama Islam dari Demak. Penyebaran Agama Islam ini menerima sambutan yang baik dari masyarakat Kalimantan. (Baca juga : Kerajaan Islam di Indonesia)

Pangeran Samudera, Raja Banjar, yang sebelumnya kerajaan Hindu merasa tertarik terhadap pemikiran Islam, sehingga balasannya dia memeluk Islam dan namanya diganti menjadi Sultan Suryamullah atau Sultan Suryansyah. Dengan masuk Islamnya Suryamullah, maka bentuk Banjar bermetamorfosis kerajaan bercorak Islam.

Dalam menjalankan tugasnya sebagai seorang raja, Sultan Suryamullah dibantu oleh beberapa bawahannya yang memiliki kiprah masing-masing, yaitu:

(a) Patih Pangiwa dan Manteri Pangan, bertugas mengurus bidang politik dan pertahanan negara.
(b) Patih, bertugas sebagai kepala pelaksana pemerintahan.
(c) Manteri Bhuni dan Manteri Sikap, bertugas mengurus keuangan dan istana dan perpajakan.
(d) Penghulu, bertugas mengurus bidang agama.
(e) Patih Balit, Patih Kuwin dan Patih Muhur, bertugas mengurus bidang pengadilan dan hakim istana.

Selain adanya para pembantu tersebut, di kerajaan Banjar pun ada suatu forum yang disebut dengan Dewan Mahkota yang tugasnya antara lain:

(a) Mengawasi atau membatasi kekuasaan raja.
(b) Sebagai pembantu dan penasehat raja dalam memecahkan persoalan-porsoalan dalam pemerintahan.

Yang menjadi anggota Dewan Mahkota ini terdiri dari para Bangsawan, Patih, Mantri, Kyai, serta pejabat-pejabat tinggi lainnya dalam pemerintahan.

Dalam perkembangan sejarahnya kerajaan Banjar merupakan sekutu kerajaan Demak. Ketika kerajaan Demak berperang dengan Portugis, kerajaan Banjar ikut membantu. Begitu pula Demak pun ikut membantu kerajaan Banjar dalam penyebaran Agama Islam di Kalimantan Selatan. Selain itu Demak pun pernah membantu Sultan Suryamullah dikala kerajaan Banjar melaksanakan penyerbuan ke kerajaan Hindu Negaradipa. Dikalahkannya Negaradipa ini membawa akhir konkret terhadap perkembangan Islam di Kalimantan Selatan.

Sultan Suryanullah digantikan puteranya, Sultan Rahmatullah. Rahmatullah kemudian digantikan oleh Sultan Hidayatullah. Pada masa Hidayatullah ini, hubungan dengan Demak terputus. Ia memindahkan ibukota ke Muara Tambangan dari Martapura. Berikut yaitu raja-raja Banjar yang memerintah sesudah Sultan Hidayatullah:

(a) Sultan Tahlilullah (1700-1745);
(b) Sultan Tamjidillah (1745-1778);
(c) Sultan Tahmidillah (1778-1808);
(d) Sultan Sulaiman (1808-1825);
(e) Sultan Adam al-Wasi Billah (1825-1857);
(f) Pangeran Tamjidillah (1857-1859).

Pada tahun 1859 sampai 1905, berlangsung Perang Banjar yang dipimpin oleh Pangeran Antasari (1809-1862). Pangeran Antasari yang masih kerabat istana, tak oke terhadap kebijakan Pangeran Tamjidillah yang pro Belanda. Pertempuran besar melawan Belanda berhenti pada tahun 1863, namun pertempuran-pertempuran dalam skala kecil masih berlangsung sampai tahun 1905 yang dipimpin oleh putera Antasari, Muhammad Seman. Pada tahun 1860, Belanda menghapuskan Kerajaan Banjar.

Anda kini sudah mengetahui Kerajaan Banjar. Terima kasih anda sudah berkunjung ke Perpustakaan Cyber.

Referensi :

Suwito, T. 2009. Sejarah : Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Madrasah Aliyah (MA) Kelas XI. Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta, p. 368.

No comments:

Post a Comment