Friday, November 22, 2019

Pintar Pelajaran Sejarah Kebangkitan Bangsa Filipina, Tokoh, Gerakan, Latar Belakang, Tujuan, Akibat

Artikel dan Makalah perihal Sejarah Kebangkitan Bangsa Filipina, Tokoh, Gerakan, Latar Belakang, Tujuan, Akibat - Salah satu isi dari Perjanjian Tordesilas telah mendorong bangsa Spanyol sanggup menemukan daratan Filipina yang pada ketika itu dijadikan materi rebutan dengan Portugis. Setelah melewati beberapa pertempuran dengan Portugis, pasukan Spanyol di bawah komando Lopez De Legaspi sanggup memukul mundur pasukan Portugis. Dengan kemenangan tersebut, maka Spanyol mengklaim tempat Filipina dijadikan daerah jajahannya. Secara perlahan, Spanyol pun mulai membangun pusat-pusat perdagangan di Filipina yang salah satunya yaitu kota Manila guna mengumpulkan hasil jarahan di negeri tersebut. Peraturan-peraturan tersebut mereka menetapkan dengan maksud semoga kekuasaannya di Filipina semakin kokoh. Pendudukan Spanyol atas Filipina ini banyak mengakibatkan kerugian dan kesengsaraan bagi rakyat. (Baca juga : Sejarah Kebangkitan Bangsa Asia dan Afrika)

Selain mengumpulkan hasil jarahannya, bangsa di Filipina pun ulet membuatkan agama yang mereka bawa dari Eropa mulai dari utara hingga ke selatan. Dalam proses penyebarannya banyak sekali kendala dan halangan yang muncul dan dialami oleh para pemuka agama tersebut, khususnya di wilayah selatan yakni perlawanan dari suku Moro yang telah usang memeluk Islam.

Kesengsaraan yang dialami oleh rakyat Filipina mengakibatkan semangat nasionalisme di hadapan rakyat, di mana pada ketika itu muncullah kesadaran untuk bersatu melawan Spanyol. Selain itu, ketetapan yang dibuat oleh agamawan yang berpusat sangat mengekang bangsa Filipina. Mereka menguasai sebagian besar tanah, sedangkan para petani pribumi diposisikan sebagai penyewa tanah. Hal tersebut menciptakan para petani murka lalu terdorong untuk bangun melawan kebijakan-kebijakan yang sangat tidak masuk nalar itu.

Semangat nasionalisme pun muncul dalam jiwa kaum terpelajar yang menginginkan dibuat dan dijalankannya pendidikan yang bersifat patriotik. Di antara tokoh yang muncul dan kompeten dalam komunitas kaum terpelajar ini yaitu Jose Rizal. Dengan membentuk Liga Filipina atau gerakan bawah tanah, Jose Rizal menyerukan semoga seluruh rakyat Filipina menentang penjajah Spanyol. Dalam pergerakannya, banyak sekali cara dijalaninya bahkan hingga menulis buku yang berjudul Noly Ne Tangere yang berisi kritikan keras terhadap bangsa Spanyol. Buku tersebut dianggap telah menyalahi hukum yang telah ditetapkan dan menciptakan rakyat Filipina terbakar emosinya untuk memberontak, maka buku tersebut dicabut dari peredaran dan menciptakan Jose Rizal ditangkap dan diasingkan.

Pada ketika yang bersamaan, dengan ditangkapnya Jose Rizal, Andreas Bonifacio dengan organisasinya yang berjulukan Katipunan melaksanakan gerakan bersenjata untuk melawan Spanyol. Namun perjuangan Bonifacio tersebut gagal. Katipunan menciptakan bangsa Spanyol kocar-kacir dan terdesak. Karena posisinya sedang terancam, Spanyol pun segera menciptakan perjanjian dengan Aquinaldo pada tahun 1847 dengan nama Perjanjian Biacnabato yang berisi:

(a) Spanyol akan melaksanakan perbaikan struktur pemerintahan untuk menuju ke arah yang lebih baik dalam tempo tiga tahun.
(b) Katipunan dibubarkan dan Aquinaldo beserta pengikutnya harus meninggalkan Filipina.

Namun belum genap tiga tahun, meletuslah perang antara Spanyol dengan Amerika Serikat sehingga mengakibatkan Spanyol mengalami kekalahan. Berdasarkan atas perjanjian tenang di Paris 1898, Filipina jadi milik AS. Namun demikian, hal tersebut tidak melunturkan semangat Aquinaldo untuk kembali memperjuangkan kemerdekaan Filipina dari tangan Amerika, tetapi tuntutan tersebut ditolak. Berbagai macam upaya dijalankan Aquinaldo dalam memperjuangkan cita-citanya, tetapi usahanya sia-sia dan Aquinaldo ditangkap. Walaupun demikian, hal tersebut tidak menciptakan rakyat Filipina gentar dan sebagai puncaknya pada tahun 1934 Amerika Serikat mengeluarkan The Tyding Mc Duffie Act yang berisi tentang:

(a) Bentuk pemerintah Filipina nantinya akan berbentuk republik.
(b) Konstitusi negara disusun dengan presiden sebagai kepala negara.
(c) Masa peralihan berlangsung selama 12 tahun
(d) Wakil AS di Filipina berpangkat komisaris tinggi.
(e) Pangkalan militer tetap dikuasai Amerika Serikat.
(f) Secara sedikit demi sedikit Filipina keluar dari hukum bea Amerika Serikat.

Ketetapan tersebut menciptakan Filipina diambang kemerdekaan yang lalu pada tanggal 4 Juli 1946, Amerika memberi kemerdekaan penuh terhadap Filipina dengan Manuel Roxas sebagai presiden pertamanya.

Anda kini sudah mengetahui Kebangkitan Bangsa Filipina. Terima kasih anda sudah berkunjung ke Perpustakaan Cyber.

Referensi :

Suwito, T. 2009. Sejarah : Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Madrasah Aliyah (MA) Kelas XI. Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta, p. 368.

No comments:

Post a Comment