Artikel dan Makalah wacana Majas Simile, Pengertian, Contoh, Perumpamaan atau Perbandingan Kata - Dalam simile terdapat dua kata (atau bentuk lainnya) yang masing-masing menampilkan konsep dan pola yang berbeda. Menurut pandangan budaya tertentu antara wilayah makna kedua kata (atau bentuk lainnya) terdapat persamaan komponen makna, sehingga keduanya sanggup dibandingkan. Perbandingan ini tidak mengakibatkan masalah. Majas ini gampang dikenali, alasannya ialah kedua penanda muncul bersamaan dan selalu dihubungkan oleh kata pembandingnya. Perbandingan tersebut bersifat eksplisit.
Contoh: “Wajah ibu dan anak itu bagaikan pinang dibelah dua.”
Bagan wilayah makna:
Unsur bahasa yang dibandingkan ialah frasa wajah ibu dan anak (wilayah maknanya ditampil-kan oleh bulatan di sebelah kiri) dengan klausa pinang dibelah dua (wilayah maknanya ditam-pilkan dengan bulatan yang berada di sebelah kanan). Komponen makna penyama adalah: ‘kemiripan’, dikemukakan dengan serpihan yang diberi warna hitam. Komponen makna pembeda untuk wajah ibu dan anak ialah ‘bagian kepala manusia’, untuk pinang dibelah dua ialah ‘sejenis buah’ ‘keras bijinya’, ‘untuk makan sirih’. Dalam goresan pena ini tidak akan dikemukakan denah segitiga semantik, alasannya ialah wajah ibu dan anak merupakan frasa dan pinang dibelah dua merupakan klausa. Selain itu, setiap unsur yang dibandingkan bangun sendiri, tidak ada hubungannya satu sama lain. Persamaan gres tampak jikalau kita melihat denah wilayah maknanya.
Contoh lain:
- “Gadis itu sangat cantik, matanya menyerupai bintang kejora.
Unsur yang dibandingkan matanya dengan bintang kejora. Komponen makna penyama adalah: ‘indah dan bersinar-sinar’. Komponen makna pembeda: untuk matanya adalah: ‘bagian kepala’ ‘manusia’, untuk bintang kejora adalah: ‘benda alam’ ‘di langit’ ‘berkelap-kelip’ ‘malam hari’. Majas ini tidak mengakibatkan kesulitan pemahaman, alasannya ialah kata yang dibandingkan sama-sama muncul dalam teks, dan dipakai kata pembanding: seperti, bagaikan, umpama, dan lain-lain. Demikianlah perbandingan dalam simile, hal ini juga terdapat dalam metafora, namun proses pembentukannya berbeda.
Referensi :
Zaimar, O. K. S. 2002. Majas dan Pembentuknya. Makara. Sosial Humaniora, 6 (2) : pp. 45-57.
Referensi :
Zaimar, O. K. S. 2002. Majas dan Pembentuknya. Makara. Sosial Humaniora, 6 (2) : pp. 45-57.
No comments:
Post a Comment