Wednesday, December 11, 2019

Pintar Pelajaran Frekuensi Pernapasan Pada Manusia

Frekuensi Pernapasan pada Manusia - Gerakan pernapasan diatur oleh pusat pernapasan di otak, sedangkan acara saraf pernapasan dirangsang oleh stimulus (rangsangan) dari karbon dioksida (CO2). Pada umumnya, manusia bisa bernapas antara 15–18 kali setiap menitnya. Frekuensi pernapasan dipengaruhi oleh beberapa faktor berikut.

a. Umur

Bayi dan balita mempunyai frekuensi bernapas lebih banyak dibanding orang dewasa. Hal itu disebabkan volume paru-paru yang relatif kecil dan sel-sel badan sedang berkembang sehingga membutuhkan banyak oksigen. Orang renta juga memiliki frekuensi napas lebih banyak lantaran kontraksi otot-otot dada dan diafragma tidak sebaik ketika masih muda, sehingga udara pernapasan lebih sedikit.

b. Jenis Kelamin

Frekuensi pernapasan perempuan pada umumnya lebih banyak daripada laki-laki. Hal ini disebabkan perempuan pada umumnya mempunyai volume paru-paru lebih kecil dari laki-laki sehingga frekuensi bernapasnya lebih banyak.

c. Suhu Tubuh

Semakin tinggi suhu tubuh, semakin cepat frekuensi pernapasannya. Hal ini bekerjasama dekat dengan peningkatan proses metabolisme tubuh.

d. Posisi Tubuh

Posisi badan sangat besar lengan berkuasa terhadap frekuensi pernapasan. Pada badan yang berdiri, otot-otot kaki akan berkontraksi sehingga diharapkan tenaga untuk menjaga tubuh tetap tegak berdiri. Untuk itu diharapkan banyak O2 dan diproduksi banyak CO2. Pada posisi tubuh berdiri, frekuensi pernapasannya meningkat. Pada posisi duduk atau tiduran, beban berat tubuh disangga oleh sebagian besar belahan badan sehingga terjadi penyebaran beban. Hal ini menyebabkan jumlah energi yang diharapkan untuk menyangga badan tidak terlalu besar sehingga frekuensi pernapasannya juga rendah.

e. Kegiatan Tubuh

Orang yang banyak melaksanakan kegiatan memerlukan lebih banyak energi dibandingkan dengan orang yang tidak melakukan kegiatan (santai/tidur). Oleh lantaran itu, tubuh memerlukan lebih banyak oksigen untuk oksidasi biologi dan lebih banyak memproduksi zat sisa. Tubuh perlu meningkatkan frekuensi pernapasan semoga sanggup menyediakan oksigen yang lebih banyak. Frekuensi pernapasan setiap orang sanggup berbeda-beda tergantung pada kondisinya.

Gerakan pernapasan diatur oleh pusat pernapasan yang ada di otak dan disebut medula oblongata. Sebaliknya, saraf pernapasan ini juga dipacu oleh kadar karbondioksida yang ada di dalam darah. Kita sanggup menahan napas sementara waktu, tetapi kalau kadar karbondioksida dalam darah naik maka akan timbul rangsangan untuk segera menghirup udara pernapasan dalam-dalam. Ketika darah melalui alveolus, kandungan karbon dioksidanya sama dengan di alveolus. Darah kemudian mencapai medula oblongata yang mengandung sel-sel yang sangat peka terhadap konsentrasi karbon dioksida dalam darah. Jika kandungan karbon dioksida ini naik di atas normal, medula oblongata menanggapinya dengan meningkatkan banyaknya impuls saraf dan laju impuls saraf yang mengontrol agresi otot-otot pernapasan (otot diafragma dan otot interkosta). Akibatnya yaitu peningkatan pertukaran udara dalam paru-paru yang mengembalikan konsentrasi karbondioksida dalam alveolus dengan cepat dan kemudian mengembalikan konsentrasi karbon dioksida darah ke konsentrasi normal.

Seberapa banyak jumlah udara yang sanggup masuk ke dalam tubuh kita? Berikut ini akan dijelaskan mengenai volume udara pernapasan.

Anda kini sudah mengetahui Frekuensi Pernapasan. Terima kasih anda sudah bekunjung ke Perpustakaan Cyber.

Referensi :

Purnomo, Sudjiono, T. Joko, dan S. Hadisusanto. 2009. Biologi Kelas XI untuk Sekolah Menengan Atas dan MA. Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta, p. 386.

No comments:

Post a Comment