Monday, December 9, 2019

Pintar Pelajaran Kelenjar Hipofisis Anterior : Fungsi Dan Hormon

Kelenjar Hipofisis Anterior : Fungsi dan Hormon - Kelenjar hipofisis anterior berkembang dari lipatan langit-langit mulut yang badan ke arah otak. Lipatan tersebut akhirnya kehilangan persambungan dengan susukan pencernaan. Bagian depan kelenjar hiposifis ini menghasilkan banyak hormon. Selain itu, berpengaruh juga terhadap banyak sekali macam organ. Perhatikan dan pahami Tabel 1. berikut.

Tabel 1. Hormon yang Disekresikan Kelenjar Hipofisis Anterior dan Fungsinya

Hormon yang disekresikan

Bentuk senyawa
organik
Fungsi

Diatur oleh

Hormon pertumbuhan (somatotrop hormone = STH)
Protein
Merangsang pertumbuhan tulang dan fungsi metabolisme
Hormon hipotalamus
Prolaktin (luteotrophic hormone = LTH)
Protein
Merangsang kelenjar susu
Hormon hipotalamus


mengekskresikan susu

Hormon perangsang folikel (follicle stimulating hormone= FSH)
Glikoprotein
Merangsang pertumbuhan dan pematangan folikel pada ovarium
Hormon hipotalamus
Memulai pembentukan sperma pada testis
Luteinizing hormone (LH)
Glikoprotein
Menyebabkan folikel yang sudah matang pecah, sehingga ovum keluar (ovulasi) Merangsang sekresi tetosteron dari testis
Hormon hipotalamus
Hormon perangsang tiroid = hormon theotrop (Thyroid stimulating hormone = TSH)
Glikoprotein
Merangsang sekresi kelenjar tiroid
Tiroksin dalam darah, hormon hipotalamus
Hormon adrenokortikotropik (adrenocorticotrophic hormone)
Peptida
Merangsang dan mengendalikan sekresi kelenjar korteks adrenal
Glukokortikoid, hormon hipotalamus
Sumber : Campbell, Biologi 3, 2003, hlm. 136

Di dalam tubuh, banyak sekali hormon yang disekresikan kelenjar hipofisis anterior ini hanya dipakai dengan jumlah tertentu saja. Apabila terlalu berlebihan atau justru kekurangan sanggup memberikan dampak yang tidak baik bagi tubuh. Misalnya saja, kelebihan hormon somatotrof (hormon pertumbuhan) sanggup menjadikan pertumbuhan raksasa (gigantisme). Selanjutnya, jika kelebihan tersebut terjadi pada waktu remaja sanggup menjadikan pertumbuhan yang tidak seimbang (akromegali), menyerupai tulang muka, jari-jari tangan, dan kaki yang membesar. Sebaliknya, jika sekresi hormon pertumbuhan kurang, akibatnya adalah pertumbuhan terhambat atau kekerdilan (kretinisme).

Anda kini sudah mengetahui Kelenjar Hipofisis Arterior. Terima kasih anda sudah berkunjung ke Perpustakaan Cyber.

Referensi :

Rochmah, S. N., Sri Widayati, M. Miah. 2009. Biologi : Sekolah Menengan Atas dan MA Kelas XI. Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta, p. 346.

No comments:

Post a Comment