Friday, April 5, 2019

Pintar Pelajaran Sistem Pencernaan Pada Binatang Memamah Biak

Proses Sistem Pencernaan pada Hewan Memamah Biak -Hewan memamah biak (Ruminansia) yakni hewan herbivora murni, contohnya sapi, kerbau, dan kambing. Disebut binatang memamah biak alasannya yakni memamah atau mengunyah makanannya sebanyak dua fase. Pertama saat makanan tersebut masuk ke mulut. Makanan tersebut tidak dikunyah hingga halus dan terus ditelan. Selang beberapa waktu makanan tersebut dikeluarkan kembali ke lisan untuk dikunyah sampai halus. Makanan binatang memamah biak berupa rumput atau tumbuhan. Sel tumbuhan tersusun dari materi selulosa yang sulit dicerna. Oleh alasannya yakni jenis masakan tersebut, binatang memamah biak mempunyai sistem pencernaan dengan struktur khusus yang berbeda dengan binatang karnivora dan omnivora. Perhatikan Gambar 1.
Sistem Pencernaan pada Hewan Memamah Biak Pintar Pelajaran Sistem Pencernaan pada Hewan Memamah Biak
Gambar 1. Perbandingan jalan masuk pencernaan binatang karnivora dan herbivora
Saluran pencernaan binatang memamah biak terdiri atas organ-organ berikut.

1. Rongga Mulut (Cavum Oris)

Gigi yang terdapat dalam rongga lisan berbeda dengan mamalia lain dalam hal berikut.

a. Gigi seri (insisivus) mempunyai bentuk yang sesuai untuk menjepit masakan berupa tetumbuhan menyerupai rumput.
b. Gigi taring (caninus) tidak berkembang.
c. Gigi geraham belakang (molare) berbentuk datar dan lebar.

Makanan yang direnggut dengan pinjaman pengecap secara cepat dikunyah dan dicampur dengan air liur dalam mulut, kemudian ditelan masuk ke dalam lambung melalui esofagus.

2. Kerongkongan (Esofagus)

Esofagus merupakan jalan masuk penghubung antara rongga mulut dengan lambung. Di sini tidak terjadi proses pencernaan. Esofagus pada sapi sangat pendek dan lebar, serta lebih mampu membesar (berdilatasi). Esofagus berdinding tipis dan panjangnya bervariasi, diperkirakan sekitar 5 cm.

3. Lambung

Lambung mempunyai peranan penting untuk menyimpan makanan sementara yang akan dikunyah kembali (kedua kali). Selain itu, pada lambung juga terjadi proses pembusukan dan peragian.

Lambung Ruminansia terdiri atas empat ruangan (perhatikan Gambar2), yaitu:

Sistem Pencernaan pada Hewan Memamah Biak Pintar Pelajaran Sistem Pencernaan pada Hewan Memamah Biak
Gambar 2. Lambung binatang memamah biak
a. rumen (perut besar/perut urat daging),
b. retikulum (perut jala),
c. omasum (perut buku),
d. abomasum (perut kelenjar/perut masam).

Ukuran ruangan tersebut bervariasi sesuai dengan umur dan makanan alamiahnya. Kapasitas rumen 80%, retikulum 5%, omasum 7–8%, dan abomasum 7–8%.

Mula-mula masakan masuk ke dalam rumen. Makanan yang masuk ke lambung ini telah bercampur dengan ludah yang bersifat alkali sehingga memberi suasana basa dengan pH ± 8,5. Selanjutnya, dalam lambung sapi berlangsung proses pencernaan sebagai berikut.

a. Rumen

Rumen berfungsi sebagai gudang sementara bagi makanan yang ditelan. Setelah rumen cukup terisi makanan,
sapi beristirahat. Di dalam rumen terdapat populasi bakteri dan Protozoa. Mikroorganisme tersebut menghasilkan enzim yang menguraikan polisakarida, contohnya enzim: hidrolase, amilase, oligosakharase, glikosidase, dan enzim selulase yang berfungsi untuk menguraikan selulosa. Selain itu juga terdapat enzim yang menguraikan protein, yaitu enzim proteolitik; dan enzim pencerna lemak.

b. Retikulum

Di dalam retikulum masakan diaduk-aduk kemudian dicampur dengan enzim yang dihasilkan oleh basil yang ada, hingga karenanya menjadi gumpalan-gumpalan yang masih bergairah (bolus). Pengadukan dilakukan oleh kontraksi otot dinding retikulum. Kemudian, gumpalan masakan tersebut didorong kembali ke lisan untuk dikunyah lebih sempurna (dimamah kedua kali), sambil beristirahat. Setelah itu, gumpalan masakan ditelan lagi masuk ke omasum melewati rumen dan retikulum.

c. Omasum

Di dalam omasum terdapat kelenjar yang memproduksi enzim yang akan bercampur dengan bolus. Makanan
dijadikan lebih halus lagi di omasum. Kadar air dari gumpalan makanan dikurangi (terjadi penyerapan air), kemudian gumpalan masakan diteruskan keabomasum.

d. Abomasum

Di dalam abomasum masakan dicernakan lagi dengan pinjaman enzim dan asam klorida. Abomasum merupakan perut yang sebenarnya, alasannya yakni di sini terjadi pencernaan sebenarnya secara kimiawi oleh enzim-enzim pencernaan. Enzim yang dikeluarkan oleh dinding abomasum sama dengan yang terdapat pada lambung mamalia lain. Misalnya, enzim pepsin merombak protein menjadi asam amino.

Asam klorida (HCl) selain mengaktifkan pepsinogen yang dikeluarkan dinding abomasum, juga sebagai desinfektan (zat pembunuh bakteri, alasannya yakni basil akan mati pada pH yang sangat rendah). Namun, basil yang mati dapat dicerna menjadi sumber protein bagi binatang memamah biak. Dengan demikian, binatang memamah biak tidak memerlukan asam amino esensial menyerupai pada manusia. Kemudian, makanan yang telah halus dari ruang abomasum didorong masuk ke usus halus. Di usus halus ini sari-sari makanan diserap dan diedarkan oleh darah ke seluruh tubuh. Selanjutnya sisa masakan keluar melalui anus. Perhatikan sistem pencernaan sapi pada Gambar 5. pada halaman sebelumnya.
Sistem Pencernaan pada Hewan Memamah Biak Pintar Pelajaran Sistem Pencernaan pada Hewan Memamah Biak
Gambar 3. Saluran pencernaan Ruminansia (memamah biak)
Apabila sapi meminum air, lipatan dinding antara rumen dan retikulum membentuk jalan masuk yang menghubungkan mulut-esofagus-omasum-abomasum. Keadaan yang demikian mengakibatkan air yang diminum sanggup langsung masuk ke abomasum. Pada anak sapi yang masih menyusu induknya, rumen, retikulum, dan omasum masih kecil serta belum berfungsi. Saluran lipatan tertutup oleh gerakan refleks sehingga air susu yang diisap dari puting susu induknya pribadi masuk ke abomasum.

Pada kelinci, marmot, dan kuda, fermentasi selulosa terjadi di dalam sekum. Sekum (usus buntu) yakni kantong (bagian usus besar) yang berada di antara pertemuan usus halus dengan usus besar dan umbai cacing. Di dalam sekum banyak basil selulolitik. Selain itu, pada hewan-hewan tersebut hanya terjadi pengunyahan satu kali, sehingga feses yang dikeluarkan lebih bergairah dan berserat daripada feses sapi (yang mengalami pengunyahan selulosa dua kali.

Tahukah Anda perihal Gigi Sapi ?

Susunan gigi sapi sebagai berikut.

 3  3  0  0   0   0  3  3
Rahang atas
M  P C  I    I   C P M
Jenis gigi
 3  3  0  4   4   0  3  3
Rahang bawah

Keterangan:
I : Insisivus = gigi seri
C : Caninus = gigi taring
P : Premolare = gigi geraham depan
M: Molare = gigi geraham belakang

Berdasarkan susunan gigi di atas, terlihat bahwa sapi (hewan memamah biak) tidak mempunyai gigi seri penggalan atas dan taring, tetapi mempunyai geraham lebih banyak dibandingkan dengan manusia. Hal ini sesuai dengan fungsinya untuk mengunyah makanan berserat, yaitu penyusun dinding sel tumbuhan yang terdiri atas 50% selulosa.

Mengapa Kambing Suka Menjilati Tanah ?

Beberapa herbivora misalnya kambing, tidak sanggup mencukupi kebutuhan Na+ dan Cl- dari tumbuh-tumbuhan. Kebutuhan kedua mineral tersebut diperoleh dengan cara menjilati garam alami yang ada di permukaan tanah.

Anda kini sudah mengetahui Sistem Pencernaan pada Hewan Memamah Biak. Terima kasih anda sudah berkunjung ke Perpustakaan Cyber.

Referensi :

Purnomo, Sudjiono, T. Joko, dan S. Hadisusanto. 2009. Biologi Kelas XI untuk Sekolah Menengan Atas dan MA. Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta, p. 386.

No comments:

Post a Comment