Pengaruh Katalis Terhadap Laju Reaksi, Katalisator, Dasar Teori, Praktikum Kimia - Reaksi-reaksi kimia di dalam proses pembuatan suatu produk contohnya gas amonia harus dilakukan dengan laju reaksi yang tinggi untuk mendapat produk yang banyak dalam waktu singkat. Dengan cara meningkatkan suhu ternyata memerlukan biaya tinggi dan kadang kala produk tidak tahan suhu tinggi. Alternatif lain yaitu dengan menunjukkan katalis. Apa yang dimaksud dengan katalis?
Di laboratorium efek katalis terhadap laju reaksi sanggup dibuktikan dengan percobaan, contohnya penguraian H2O2 oleh kalium natrium tartrat, dengan katalis larutan CoCl2. Pada reaksi H2O2 dengan kalium natrium tartrat, mula-mula gelembung gas O2 tidak kelihatan, tetapi sesudah ditetesi larutan kobalt (II) klorida yang berwarna merah muda, gelembung gas O2 timbul dengan jumlah yang banyak.
Pada reaksi tersebut, larutan kobalt (II) klorida bertindak sebagai katalis. Kobalt (II) klorida turut bereaksi, tetapi pada simpulan reaksi zat itu terbentuk kembali. Hal ini sanggup terlihat pada perubahan warna larutan kobalt (II) klorida dari merah muda menjadi kuning, lalu hijau, dan jadinya kembali merah muda.
Berdasarkan percobaan ini maka sanggup disimpulkan katalis yaitu zat yang sanggup mempercepat suatu reaksi tanpa ikut bereaksi.
Berdasarkan fasenya katalis terdiri dari katalis homogen dan katalis heterogen.
a. Katalis Homogen
Katalis homogen yaitu katalis yang memiliki fase sama dengan fase zat pereaksi.
Contoh katalis homogen :
- Ion Fe3+ sebagai katalis pada reaksi oksidasi ion I– dan S2O82–.
- Gas NO sebagai katalis pada reaksi di udara.
b. Katalis Heterogen
Katalis heterogen yaitu katalis yang memiliki fase berbeda dengan fase zat pereaksi.
Contoh katalis heterogen :
1) Pt atau Ni yang berwujud padat sanggup mengkatalisis reaksi adisi etena dengan gas H2.
Ni | ||
C2H4(g) + H2(g) | → | C2H6(g) |
2) Pt sebagai katalis pada penguraian gas HI.
Pt | ||
2 HI(g) | → | H2(g) + I2(g) |
Ada katalis yang dihasilkan dari reaksi yang sedang berlangsung yang disebut autokatalis. Contohnya reaksi kalium permanganat dan asam oksalat dalam suasana asam akan menghasilkan ion Mn2+. Ion Mn2+ yang dihasilkan akan mempercepat reaksi tersebut maka ion Mn2+ disebut autokatalis.
Untuk mempelajari bagaimana cara kerja katalis dalam suatu reaksi sanggup dijelaskan dengan teori tumbukan.
Praktikum Pengaruh Katalisator terhadap Laju Reaksi : [1]
Katalis sanggup mempengaruhi laju reaksi. Umumnya katalis sanggup meningkatkan laju reaksi tetapi tidak mengalami perubahan yang infinit dalam reaksi itu. Bagaimana kerja katalis dan mengapa katalis sanggup meningkatkan laju reaksi? Untuk lebih terperinci lakukan percobaan berikut ini.
Tujuan :
Pada percobaan ini akan diselidiki efek katalis pada reaksi penguraian H2O2 menjadi H2O dan O2.
Alat dan materi : [2]
- gelas kimia
- larutan hidrogen peroksida (H2O2) 5%
- larutan natrium klorida (NaCl) 0,1 M
- larutan besi klorida (FeCl3) 0,1 M
- pipet tetes
Cara kerja : [2]
- Masukkan masing-masing 50 mL larutan H2O2 5% ke dalam 3 gelas kimia.
- Pada gelas pertama hanya berisi larutan H2O2 5 % , pada gelas kedua ditambahkan 20 tetes NaCl, dan pada gelas ketiga ditambahkan 20 tetes FeCl3.
- Perhatikan reaksi yang terjadi pada masing-masing gelas kimia, lalu salin dan catat pada tabel pengamatan.
Tabel Pengamatan : [1]
- Bandingkan jumlah gas yang terbentuk pada percobaan (1), (2), dan (3)!
- Bagaimana warna FeCl3 sebelum direaksikan?
- Bagaimana warna FeCl3 selama reaksi berlangsung dan sesudah reaksi?
Pertanyaan : [1]
Berdasarkan percobaan tersebut, jawablah pertanyaan berikut!
- Percobaan manakah yang reaksinya berlangsung paling cepat?
- Zat apakah yang mempengaruhinya?
- Apakah zat tersebut berubah pada ketika bereaksi? Jelaskan!
- Zat tersebut diberi nama katalis. Apakah yang dimaksud katalis?
Berdasarkan teori tumbukan, katalis berperan menurunkan energi aktivasi. Katalis mengubah langkah reaksi dari yang energi aktivasinya tinggi ke arah reaksi dengan energi aktivasi lebih rendah. [1]
Anda kini sudah mengetahui Pengaruh Katalis Terhadap Laju Reaksi. Terima kasih anda sudah berkunjung ke Perpustakaan Cyber.
Referensi :
Kalsum, S., P. K. Devi, Masmiami, dan H. Syahrul. 2009. Kimia 2 : Kelas XI Sekolah Menengan Atas dan MA. Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta, p. 294.
Referensi Lainnya :
[1] Harnanto, A dan Ruminten. 2009. Kimia 2 : Untuk SMA/MA Kelas XI. Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta, p. 294.
Kalsum, S., P. K. Devi, Masmiami, dan H. Syahrul. 2009. Kimia 2 : Kelas XI Sekolah Menengan Atas dan MA. Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta, p. 294.
Referensi Lainnya :
[1] Harnanto, A dan Ruminten. 2009. Kimia 2 : Untuk SMA/MA Kelas XI. Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta, p. 294.
[2] Utami, B. A. Nugroho C. Saputro, L. Mahardiani, S. Yamtinah, dan B. Mulyani. 2009. Kimia 2 : Untuk SMA/MA Kelas XI, Program Ilmu Alam. Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta, p. 274.
No comments:
Post a Comment