Penggolongan Antibiotik, Macam-macam, Jenis-Jenis, Daftar, Kegunaan, Manfaat, Efek Samping - Berikut ini yakni daftar, macam-macam, jenis-jenis, atau penggolongan antibiotik, diurutkan menurut kelas. Divisi tertinggi yakni antara antibiotik bakterisida dan antibiotik bakteriostatik. Bakterisida membunuh kuman secara pribadi sedangkan bakteriostatik mencegah kuman untuk melaksanakan pembelahan sel atau reproduksi. Namun, pembagian terstruktur mengenai ini hanya didasarkan pada hasil penelitian di laboratorium. Dalam prakteknya, keduanya, yaitu antibiotik bakterisida dan bakteriostatik bisa mengatasi infeksi bakteri. [1]
Nama Umum | Nama Dagang | Kegunaan / Manfaat [2] | Efek Samping [2] | Mekanisme Aksi / Cara Kerja |
1. Aminogliserida | ||||
Amikin | Untuk mengatasi infeksi yang disebabkan oleh kuman gram negatif ibarat Escherichia coli dan Klebsiella, dan utamanya Pseudomonas aeruginosa . Efektif untuk melawan kuman anaerob (fakultatif anaerob) dan tularemia. | Vertigo Kerusakan ginjal | Mengikat subunit ribosom 30S kuman (beberapa diantaranya mengikat subunit ribosom 50S), menghambat translokasi peptidyl-tRNA dari A-site ke P-site dan juga mengakibatkan kesalahan pembacaan RNA, sehingga kuman tidak sanggup mensintesis protein penting untuk pertumbuhannya. | |
Gentamicin | Garamycin | |||
Kanamycin | Kantrex | |||
Neomycin | Neo-Fradin[3] | |||
Netilmicin | Netromycin | |||
Tobramycin | Nebcin | |||
Paromomycin | Humatin | |||
Spectinomycin | Trobicin | Gonorea (kencing nanah) | Mencegah pembelahan sel kuman dengan cara menghambat sintesis dinding sel. | |
2. Ansamisin | ||||
Geldanamycin | Antibiotik antitumor (masih dalam penelitian) | |||
Herbimycin | ||||
Rifaximin, streptomycin | Xifaxan | Traveler's diarrhea (diare akhir perjalanan jauh/wisata) yang disebabkan oleh E. coli. | ||
3. Carbacephem | ||||
Loracarbef | Lorabid | Penggunaan antibiotik ini tidak dilanjutkan. | ||
Carbapenem | ||||
Ertapenem | Invanz | Sebagai bakterisida (membunuh bakteri) untuk kuman gram kasatmata dan negatif, oleh lantaran sangat berkhasiat untuk mengatasi kuman pada spektrum luas. | Gangguan pencernaan dan diare Mual Kejang Sakit kepala Reaksi ruam dan alergi | |
Doripenem | Doribax | |||
Imipenem/Cilastatin | Primaxin | |||
Meropenem | Merrem | |||
4. Sefalosporin (generasi pertama) | ||||
Cefadroxil | Duricef | Sangat efektif untuk mengatasi infeksi akhir kuman gram positif | Gangguan pencernaan dan diare Mual (jika dikonsumsi bersamaan dengan alkohol) Reaksi alergi | Mekanisme aksinya ibarat dengan antibiotik beta-lactam (menghambat biosintesis dinding sel bakteri) yaitu dengan cara menggangu sintesis peptidoglikan di lapisan dinding sel bakteri. |
Cefazolin | Ancef | |||
Cefalotin atau Cefalothin | Keflin (penggunaannya tidak dilanjutkan) | |||
Cefalexin | Keflex | |||
5. Sefalosporin (generasi kedua) | ||||
Cefaclor | Distaclor | Melawan kuman gram kasatmata (cakupannya sempit) dan gram negatif (cakupannya luas) | Gangguan pencernaan dan diare Mual (jika dikonsumsi bersamaan dengan alkohol) Reaksi alergi | Mekanisme aksinya ibarat dengan antibiotik beta-lactam (menghambat biosintesis dinding sel bakteri) yaitu dengan cara menggangu sintesis peptidoglikan di lapisan dinding sel bakteri. |
Cefamandole | Mandol (penggunaannya tidak dilanjutkan) | |||
Cefoxitin | Mefoxin (penggunaannya tidak dilanjutkan) | |||
Cefprozil | Cefzil | |||
Cefuroxime | Ceftin, Zinnat (UK) | |||
6. Sefalosporin (generasi ketiga) | ||||
Cefixime | Suprax | Melawan kuman gram kasatmata (cakupannya sempit) dan gram negatif (cakupannya luas) kecuali Pseudomonas. | Gangguan pencernaan dan diare Mual (jika dikonsumsi bersamaan dengan alkohol) Reaksi alergi | Mekanisme aksinya ibarat dengan antibiotik beta-lactam (menghambat biosintesis dinding sel bakteri) yaitu dengan cara menggangu sintesis peptidoglikan di lapisan dinding sel bakteri. |
Cefdinir | Omnicef, Cefdiel | |||
Cefditoren | Spectracef | |||
Cefoperazone | Cefobid (penggunaannya tidak dilanjutkan) | |||
Sefotaksim | Claforan | |||
Cefpodoxime | Vantin | |||
Ceftazidime | Fortaz | |||
Ceftibuten | Cedax | |||
Ceftizoxime | Cefizox (penggunaannya tidak dilanjutkan) | |||
Ceftriaxone | Rocephin | |||
7. Sefalosporin (generasi keempat) | ||||
Cefepime | Maxipime | Mengatasi infeksi akhir kuman Pseudomonas. | Gangguan pencernaan dan diare Mual (jika dikonsumsi bersamaan dengan alkohol) Reaksi alergi | Mekanisme aksinya ibarat dengan antibiotik beta-lactam (menghambat biosintesis dinding sel bakteri) yaitu dengan cara menggangu sintesis peptidoglikan di lapisan dinding sel bakteri. |
8. Sefalosporin (generasi kelima) | ||||
Ceftaroline fosamil | Teflaro | Untuk mengatasi MRSA (Methicillin-resistant Staphylococcus aureus) | Gangguan pencernaan dan diare Reaksi alergi | Mekanisme aksinya ibarat dengan antibiotik beta-lactam (menghambat biosintesis dinding sel bakteri) yaitu dengan cara menggangu sintesis peptidoglikan di lapisan dinding sel bakteri. |
Ceftobiprole | Zeftera | Untuk mengatasi MRSA (Methicillin-resistant Staphylococcus aureus) | Gangguan pencernaan dan diare Mual (jika dikonsumsi bersamaan dengan alkohol) Reaksi alergi | |
9. Glikopeptida | ||||
Teicoplanin | Targocid (UK) | Aktif terhadap kuman Gram kasatmata aerob dan anaerob termasuk MRSA, Vancomycin dipakai secara oral untuk pengobatan infeksi akhir Clostridium difficile | Menghambat sintesis peptidoglikan | |
Vancomycin | Vancocin | |||
Telavancin | Vibativ | |||
10. Linkosamida | ||||
Clindamycin | Cleocin | Mengatasi infeksi akut akhir Staphylococcus, pneumonia (peradangan paru-paru), infeksi akhir kuman streptococcus pada pasien yang alergi penisilin, infeksi akhir kuman anaerob. Clindamycin sanggup dipakai untuk mengobati jerawat. | pseudomembranous enterocolitis (peradangan pada usus besar / kolon) | Mengikat subunit 50S rRNA kuman sehingga menghambat sintesis protein. |
Lincomycin | Lincocin | |||
11. Lipopeptida | ||||
Daptomycin | Cubicin | Mengatasi infeksi akhir kuman gram positif. | Berikatan dengan membran sehingga terjadinya depolarisasi secara cepat. Hal ini mengakibatkan potensial membran (perubahan potensial elektrik antara serpihan dalam dan luar sel) sehingga memicu sintesis RNA, DNA, dan protein. | |
12. Makrolida | ||||
Azithromycin | Zithromax, Sumamed, Xithrone | Mengatasi infeksi akhir Staphylococcus, sifilis, infeksi jalan masuk pernafasan atas (ISPA) , infeksi jalan masuk pernapasan bawah, infeksi akhir mikoplasma, penyakit Lyme (penyakit menular yang disebabkan oleh setidaknya tiga spesies dari kuman yang termasuk dalam genus Borrelia) | ||
Clarithromycin | Biaxin | |||
Dirithromycin | Dynabac | |||
Erythromycin | Erythocin, Erythroped | |||
Roxithromycin | ||||
Troleandomycin | Tao | Mual, muntah, dan diare (terutama pada takaran yang lebih tinggi), Interval QT menjadi lama/panjang (terutama eritromisin). Sindrom QT yakni gangguan sistem elektrin jantung sehingga detak jantung menjadi lebih cepat. Penyakit kuning | Menghambat biosintesis protein kuman dengan cara berikatan dengan subunit 50S Ribosom kuman sehingga menghambat translokasi peptidyl tRNA. | |
Telithromycin | Ketek | Mengatasi Pneumonia | Gangguan visual, Keracunan hati. [4] | |
Spiramycin | Rovamycine | Infeksi pada mulut. | ||
13. Monobactam | ||||
Aztreonam | Azactam | Mekanisme aksinya ibarat dengan antibiotik beta-lactam (menghambat biosintesis dinding sel bakteri) yaitu dengan cara menggangu sintesis peptidoglikan di lapisan dinding sel bakteri. | ||
14. Nitrofuran | ||||
Furazolidone | Furoxone | Mengatasi diare atau enteritis (peradangan pada usus kecil) akhir kuman atau protozoa. | ||
Nitrofurantoin | Macrodantin, Macrobid | Infeksi jalan masuk urin | ||
15. Oxazolidonona | ||||
Linezolid | Zyvox | |||
Posizolid | Uji klinis tahap II | Mengatasi infeksi akhir Staphylococcus aureus yang resisten terhadap Vancomycin | Trombositopenia (penurunan jumlah keeping darah) Peripheral neuropathy (kerusakan sel saraf di sistem saraf perifer) | Menghambat sintesis protein dengan cara menghambat tahapan inisiasi. |
Radezolid | Uji klinis tahap II | |||
Torezolid | Uji klinis tahap II | |||
16. Penisilin | ||||
Amoxicillin | Novamox, Amoxil | Mengatasi aneka macam macam infeksi. Penisilin dipakai untuk mengatasi infeksi streptococcal, sifilis dan penyakit Lyme. | Gangguan pencernaan dan diare Alergi diikuti dengan reaksi anafilaksis akut. Anafilaksis yakni reaksi alergi yang terjadi secara cepat dan sanggup mengakibatkan kematian. Kerusakan otak dan ginjal (jarang terjadi) | Mekanisme aksinya ibarat dengan antibiotik beta-lactam (menghambat biosintesis dinding sel bakteri) yaitu dengan cara menggangu sintesis peptidoglikan di lapisan dinding sel bakteri. |
Ampicillin | Principen (penggunaannya tidak dilanjutkan) | |||
Azlocillin | ||||
Carbenicillin | Geocillin (penggunaannya tidak dilanjutkan) | |||
Cloxacillin | Tegopen (penggunaannya tidak dilanjutkan) | |||
Dicloxacillin | Dynapen (penggunaannya tidak dilanjutkan) | |||
Flucloxacillin | Floxapen (patennya dijual ke Grup Actavis Eropa). Actavis yakni perusahaan yang menyebarkan obat generik dan berpusat di Amerika Serikat. | |||
Mezlocillin | Mezlin (penggunaannya tidak dilanjutkan) | |||
Methicillin | Staphcillin (penggunaannya tidak dilanjutkan) | |||
Nafcillin | Unipen (penggunaannya tidak dilanjutkan) | |||
Oxacillin | Prostaphlin (penggunaannya tidak dilanjutkan) | |||
Penicillin G | Pentids (penggunaannya tidak dilanjutkan) | |||
Penicillin V | Veetids (Pen-Vee-K) (penggunaannya tidak dilanjutkan) | |||
Piperacillin | Pipracil (penggunaannya tidak dilanjutkan) | |||
Penicillin G potassium | Pfizerpen (penggunaannya tidak dilanjutkan) | |||
Temocillin | Negaban (UK) (penggunaannya tidak dilanjutkan) | |||
Ticarcillin | Ticar (penggunaannya tidak dilanjutkan) | |||
17. Kombinasi Penisilin | ||||
Amoxicillin/clavulanate | Augmentin | Senyawa kedua mencegah kuman untuk resisten terhadap senyawa utama. | ||
Ampicillin/sulbactam | Unasyn | |||
Piperacillin/tazobactam | Zosyn | |||
Ticarcillin/clavulanate | Timentin | |||
18. Polipeptida | ||||
Bacitracin | Mengatasi infeksi pada mata, indera pendengaran dan kandung kemih. Penggunaan antibiotik ini biasanya pribadi diaplikasikan pada mata atau dihirup melalui hidung ke paru-paru dan jarang melalui suntikan meskipun kebutuhan untuk aplikasi ke pembuluh darah sangat diharapkan akhir maraknya organisme MDR (multi drugs resistance). | Kerusakan ginjal dan saraf (bila diberikan melalui suntikan) | Menghambat pirofosfat isoprenyl , sebuah molekul yang membawa senyawa pembangun (building block) dari peptidoglikan pada sisi luar membran dalam dinding sel kuman [5] Berinteraksi dengan membran sitoplasma dan sisi luar membrane sel bakteri. Hal ini memicu terjadinya pergantian ion. Antibiotik akan beraksi ibarat molekul pada deterjen yang mengubah permeabilitas membran. Polymyxin B dan E berfungsi sebagai bakterisida, meskipun pada larutan isoosmotik (tekanan osmotik sama) | |
Colistin | Coly-Mycin-S | |||
Polymyxin B | ||||
19. Kuinolona | ||||
Ciprofloxacin | Cipro, Ciproxin, Ciprobay | Mengatasi infeksi pada jalan masuk urin, infeksi kelenjar prostat akhir bakteri, pneumonia, diare akhir bakteri, infeksi akhir mikroplasma, gonore (kencing nanah) | Mual (jarang), kerusakan permanen pada susunan saraf pusat (jarang), tendinosis (kerusakan atau cedera tendon kronis)(jarang) | Menghambat enzim DNA gyrase atau topoisomerase IV sehingga menghambat replikasi dan transkripsi DNA. |
Enoxacin | Penetrex | |||
Gatifloxacin | Tequin | |||
Levofloxacin | Levaquin | |||
Lomefloxacin | Maxaquin | |||
Moxifloxacin | Avelox | |||
Nalidixic acid | NegGram | |||
Norfloxacin | Noroxin | |||
Ofloxacin | Floxin, Ocuflox | |||
Trovafloxacin | Trovan | Peredaran antibiotik ini sudah dihentikan | ||
Grepafloxacin | Raxar | Peredaran antibiotik ini sudah dihentikan | ||
Sparfloxacin | Zagam | Peredaran antibiotik ini sudah dihentikan | ||
Temafloxacin | Omniflox | Peredaran antibiotik ini sudah dihentikan | ||
20. Sulfonamida | ||||
Mafenide | Sulfamylon | Mengatasi nfeksi jalan masuk kemih (kecuali sulfacetamida yang, dipakai untuk infeksi mata, dan mafenide dan Silver sulfadiazine, yang dipakai untuk luka bakar dengan cara dioleskan) | Mual, muntah, dan diare. Alergi (termasuk ruam kulit) Kristal di dalam urin. Gagal ginjal Penurunan jumlah sel darah putih. Sensitif terhadap sinar matahari | Menghambat sintesis folat. Antibiotik ini merupakan inhibitor kompetitif bagi enzim dihydropteroate synthetase, DHPS. DHPS, dimana enzim ini merupakan katalisator yang mengkonversi PABA (para-aminobenzoate) menjadi dihydropteroate, padahal proses konversi ini merupakan jalur kunci bagi sintesis folat. Folat diharapkan bagi sel untuk mensintesis asam nukleat (asam nukleat merupakan senyawa pembangun penting untuk DNA dan RNA). Ketiadaan folat akan mengkibatkan sel tidak sanggup melaksanakan pembelahan. |
Sulfacetamide | Sulamyd, Bleph-10 | |||
Sulfadiazine | Micro-Sulfon | |||
Silver sulfadiazine | Silvadene | |||
Sulfadimethoxine | Di-Methox, Albon | |||
Sulfamethizole | Thiosulfil Forte | |||
Sulfamethoxazole | Gantanol | |||
Sulfanilimide | ||||
Sulfasalazine | Azulfidine | |||
Sulfisoxazole | Gantrisin | |||
Trimethoprim-Sulfamethoxazole (Co-trimoxazole) (TMP-SMX) | Bactrim, Septra | |||
Sulfonamidochrysoidine | Prontosil | |||
21. Tetracyclin | ||||
Demeclocycline | Declomycin | Gangguan pencernaan Sensitif terhadap sinar matahari Potensi toksisitas (keracunan) pada ibu dan janin selama kehamilan Enamel hipoplasia (pewarnaan pada gigi, berpotensi permanen) Penurunan sementara pertumbuhan tulang. | Menghambat terjadinya ikatan antara aminoacyl-tRNA pada kompleks mRNA-ribosome. Antibiotik ini juga mengikat subunit ribosom 30S pada translasi mRNA. | |
Doxycycline | Vibramycin | |||
Minocycline | Minocin | |||
Oxytetracycline | Terramycin | |||
Tetracycline | Sumycin, Achromycin V, Steclin | |||
22. Obat-obatan yang melawan mycobacteria | ||||
Clofazimine | Lamprene | Antileprostatik (antikusta / lepra) | ||
Dapsone | Avlosulfon | Antileprostatik (antikusta / lepra) | ||
Capreomycin | Capastat | Antituberkulosis | ||
Cycloserine | Seromycin | Antituberkulosis, mengatasi infeksi jalan masuk kemih | ||
Ethambutol | Myambutol | Antituberkulosis | ||
Ethionamide | Trecator | Antituberkulosis | Menghambat sintesis peptida | |
Isoniazid | I.N.H. | Antituberkulosis | ||
Pyrazinamide | Aldinamide | Antituberkulosis | ||
Rifampicin (Rifampin di US) | Rifadin, Rimactane | Mengatasi infeksi akhir kuman gram negatif dan mycobacteria | Keringat, air mata dan urin menjadi berwarna oranye. | Mengikat β subunit dari RNA polymerase sehingga menghambat transkripsi. |
Rifabutin | Mycobutin | Mengatasi Mycobacterium avium complex (MAC) yaitu sekelompok genetik terkait kuman genus Mycobacterium. | ruam, urin berwarna, tanda-tanda gastrointestinal (GI) ibarat sakit perut, mulas, diare, sembelit, mual dan muntah. | |
Rifapentine | Priftin | Antituberkulosis | ||
Streptomycin | Antituberkulosis | Neurotoksisitas (keadaan terkena paparan neurotoksin, yaitu substansi, kondisi atau keadaan yang merusak sistem saraf dan / atau otak, biasanya dengan membunuh neuron. Ototoksisitas (kerusakan pada telinga (oto-), khususnya koklea atau saraf pendengaran dan adakala sistem vestibular akhir toksik atau antibiotik) | Mirip prosedur agresi aminogloserida. | |
23. Kelas Lainnya | ||||
Arsphenamine | Salvarsan | Mengatasi infeksi akhir Spirochaetes | Sangat Jarang : anemia aplastik (penyakit di mana sumsum tulang, dan sel-sel induk darah yang ada di di dalamnya mengalami kerusakan. Hal Ini mengakibatkan kekurangan ketiga jenis sel darah (pansitopenia) yaitu kekurangan sel darah merah (anemia), sel darah putih (leukopenia), dan trombosit (trombositopenia). Aplastik mengacu pada ketidakmampuan sel induk untuk menghasilkan sel-sel darah dewasa. | Menghambat sintesis protein kuman dengan mengikat subunit 50S dari ribosom |
Kloramfenikol | Chloromycetin | Mengatasi meningitis, obat yang dioleskan atau untuk pengobatan dalam yang murah. Dulunya dipakai untuk mengatasi tifus, kolera, kuman gram negatif, gram positif, dan anaerob | ||
Fosfomycin | Monurol | Sistitis (infeksi kandung kemih) akut pada wanita. | Menonaktifkan enolpyruvyl transferase, sehingga menghalangi sintesis dinding sel. | |
Asam fusidik | Fucidin | |||
Metronidazol | Flagyl | Infeksi yang disebabkan oleh kuman anaerob, amoebiasis (infeksi akhir amoeba Entamoeba histolytica), trikomoniasis (peradangan di vag*na akibat protozoa parasit, Trichomonas v*ginalis, Giardiasis (demam berang-berang) yaitu penyakit yang disebabkan oleh protozoa berflagella benalu Giardia lamblia atau biasa juga disebut Giardia intestinalis dan Giardia duodenalis | Urin berubah warna, sakit kepala, rasa logam di lidah, mual (alkohol merupakan kontraindikasi) | Menghasilkan racun radikal bebas sehingga menggangu kegiatan DNA dan protein. Mekanisme non spesifik ini sangat terkait dengan aktivitasnya dalam melawan aneka macam macam bakteri, amuba, dan protozoa. |
Mupirocin | Bactroban | Salep untuk impetigo (infeksi pada kulit yang sangat menular, biasanya diderita belum dewasa yang belum memasuki masa sekolah), krim untuk luka yang terinfeksi | ||
Platensimycin | ||||
Quinupristin / dalfopristin | Synercid | |||
Thiamphenicol | Mengatasi kuman Gram negatif, Gram positif, dan anaerob. Antibiotik ini banyak dipakai dalam bidang kedokteran hewan. | Antibiotik ini merupakan senyawa analog (mirip baik struktur maupun fungsi) dari Kloramfenikol. Antibiotik ini Menghambat sintesis protein kuman dengan mengikat subunit 50S dari ribosom | ||
Tigecycline | Tigacyl | Mengatasi infeksi kulit kompleks (infeksi kulit dan jaringan yang terkait), infeksi intra abdomen (infeksi pada peritoneum atau retroperitoneal), dan perubahan warna pada gigi. | Ruam | |
Tinidazol | Tindamax Fasigyn | Mengatasi infeksi akhir protozoa. | sakit perut, rasa pahit, dan gatal | |
Trimethoprim | Proloprim, Trimpex | Mengatasi infeksi jalan masuk urin |
Anda kini sudah mengetahui Penggolongan Antibiotik, Jenis-Jenis Antibiotik atau Macam-macam Antibiotik. Terima kasih anda sudah berkunjung ke Perpustakaan Cyber.
Referensi :
Referensi Lainnya :
[1] Pelczar, M.J., Chan, E.C.S. and Krieg, N.R. (1999) “Host-Parasite Interaction; Nonspecific Host Resistance”, In: Microbiology Conceptsand Applications, 6th ed., McGraw-Hill Inc., New York, U.S.A. pp. 478-479.
[2] For common Uses and possible side effects reference is: Robert Berkow (ed.) The Merck Manual of Medical Information - Home Edition. Pocket (September 1999), ISBN 0-671-02727-1.
[3] "Neomycin Drug Information". uptodate. Retrieved 2/11/2012.(subscription required)
[4] Splete, Heidi; Kerri Wachter (March 2006). "Liver toxicity reported with Ketek". Internal Medicine News.
[5] Mechanism of Action of Bacitracin: Complexation with Metal Ion and C55-Isoprenyl Pyrophosphate K. John Stone and Jack L. Strominger
No comments:
Post a Comment