Contoh Aplikasi Penerapan Tekanan Osmotik - Jika dua buah larutan yang dipisahkan oleh membran semipermeabel mempunyai tekanan osmotik sama, kedua larutan tersebut isotonik satu dengan yang lainnya. Jika salah satu larutan mempunyai tekanan osmotik lebih besar dari larutan yang lain, larutan tersebut dinamakan hipertonik. Jika larutan mempunyai tekanan osmotik lebih kecil daripada larutan yang lain, larutan tersebut dinamakan hipotonik.
Tekanan osmosik memainkan peranan penting dalam sistem hidup. Misalnya, dinding sel darah merah berfungsi sebagai membran semipermeabel terhadap pelarut sel darah merah. Penempatan sel darah merah dalam larutan yang hipertonik relatif terhadap cairan dalam sel menimbulkan cairan sel keluar sehingga menimbulkan sel mengerut. Proses pengerutan sel menyerupai ini disebut krenasi.
Penempatan sel darah dalam larutan yang hipotonik relatif terhadap cairan dalam sel menimbulkan cairan masuk ke dalam sel sehingga sel darah merah akan pecah. Proses ini dinamakan hemolisis. Seseorang yang membutuhkan pengganti cairan tubuh, baik melalui infus maupun meminum cairan pengganti ion badan harus memperhatikan konsentrasi cairan infus atau minuman. Konsentrasi cairan infus atau minuman harus isotonik dengan cairan dalam badan untuk mencegah terjadi krenasi atau hemolisis.
Contoh osmosis yang lain di antaranya sebagai berikut.
a. Ketimun yang ditempatkan dalam larutan garam akan kehilangan airnya jawaban osmosis sehingga terjadi pengerutan;
b. Wortel menjadi lunak jawaban kehilangan air alasannya ialah menguap. Ini sanggup dikembalikan dengan merendam wortel dalam air. Wortel akan tampak segar alasannya ialah menyerap kembali air yang hilang.
Anda kini sudah mengetahui Penerapan Tekanan Osmotik. Terima kasih anda sudah berkunjung ke Perpustakaan Cyber.
Referensi :
Sunarya, Y. dan A. Setiabudi. 2009. Praktis dan Aktif Belajar Kimia 3 : Untuk Kelas XII Sekolah Menengah Atas / Madrasah Aliyah. Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta, p. 298.
No comments:
Post a Comment