Friday, September 13, 2019

Pintar Pelajaran Persamaan Dan Perbedaan Saham Dan Obligasi, Pengertian, Fungsi

Persamaan dan Perbedaan Saham dan Obligasi - Bagi para pelaku bisnis, saham dan obligasi bukanlah hal yang asing. Untuk membuatkan usahanya para pelaku bisnis memakai saham dan obligasi untuk memperoleh dana untuk menjalankan operasi bisnisnya. Banyak juga pihak yang memakai saham dan obligasi untuk meraup keuntungan dengan berspekulasi lewat pasar saham atau pasar obligasi. Mari kita bahas lebih jauh mengenai saham dan obligasi.

Sebelum membahas lebih jauh mengenai saham dan obligasi, berikut yaitu definisi dari saham dan obligasi. Saham yaitu kertas atau bentuk lainnya, yang menyatakan penyertaan modal dan kepemilikan atas perusahaan perseroan. Sedangkan obligasi yaitu akta kontrak untuk menyatakan utang dan berisi akad atas pembayaran pokok utang tersebut juga bunganya pada tanggal jatuh tempo.

Saham dan obligasi yaitu sekuritas alasannya yaitu mempunyai klaim si peminjam atas pendapatan di masa depan dari yang meminjam. Selain itu saham dan obligasi juga merupakan komoditas yang baru-baru ini semakin terkenal diperdagangkan di Pasar Saham atau Bursa Efek  dan Pasar Obligasi atau OTC. Pelaku perdagangan saham dan obligasi meraup keuntungan dari perbedaan harga beli dan jual dari komoditas tersebut.


1. Persamaan Saham Dan Obligasi

Saham dan obligasi walaupun sejenis dan mempunyai banyak sekali persamaan, sejatinya yaitu dua instrument yang sangat berbeda. Untuk persamaan hanya saham jenis preferen saja yang bisa dibandingkan dengan obligasi alasannya yaitu nature dari keduanya yang mirip, untuk klarifikasi lebih lanjut lihat di klarifikasi di bawah nanti. Sementara itu berikut yaitu persamaan saham preferen dan obligasi.

1.1. Memiliki klaim atas keuntungan dan aktiva di masa depan, pada dikala ini
Saham preferen dan obligasi menjanjikan pemiliknya atas pendapatan berupa aset berupa uang, atau aset-aset lainnya di masa depan. Klaim ini dinyatakan dengan tegas pada tanggal transaksi (pembelian saham atau penandatanganan obligasi) dan sanggup dihukum ketika jatuh tempo telah terjadi. Intinya saham dan obligasi menjanjikan pendapatan bagi pemiliknya.

1.2. Selama sekuritas masih berlaku, pendapatan akan tetap

Pada jangka waktu tertentu ketika saham preferen dan obligasi masih berlaku, pemiliknya akan mendapatkan pendapatan dengan rate yang tetap dan tidak berubah-ubah. Hal ini sanggup dipastikan alasannya yaitu jumlah transaksi awal bernilai tetap dan sebelumnya rate bunga atau dividen telah ditetapkan. Hal ini tidak berlaku di saham biasa alasannya yaitu dividen saham biasa sifatnya tidak tentu jumlah dan klaimnya.

1.3. Memiliki hak tebus

Hak tebus yaitu suatu opsi untuk menukar saham preferen dan obligasi dengan uang sebelum masa tunainya. Pada obligasi hal ini khusus hanya berlaku pada obligasi yang mempunyai opsi beli.

1.4. Convertible

Saham preferen dan obligasi keduanya sanggup ditukar dengan sekuritas berbentuk lain khususnya saham biasa. Hal ini dilakukan hanya sebelumnya terjadi kesepakatan antara emiten dan pemilik sekuritas mengenai konvertibilitas.

Sementara itu perbedaan fundamental dari kedua instrumen keuangan ini sanggup dilihat secara umum alasannya yaitu dasarnya kedua instrument ini sangat berbeda. Berikut yaitu perbedaan Saham dan obligasi

2. Perbedaan Saham Dan Obligasi

2.1. Fungsinya

Saham yaitu tanda bukti kepemilikan atas sebagian porsi perusahaan, sementara obligasi yaitu tanda bukti ratifikasi atas utang.

2.2. Jangka waktunya

Jangka waktu dari saham yaitu tidak terbatas. Pemiliknya bisa mempunyai saham ini hingga kapanpun. Sementara itu jangka waktu dari obligasi yaitu terbatas. Obligasi menjadi tidak valid ketika kewajiban sudah ditunaikan pada tanggal jatuh temponya.

2.3. Pendapatan yang dihasilkan

Pemegang saham memperoleh penghasilan berupa dividen yang frekuensi pembayarannya tidak menentu. Sementara itu pemegang obligasi memperoleh penghasilan berupa bunga yang pembayarannya terpola dan jangka waktunya ditentukan semenjak awal.

2.4. Kepastian pembayaran

Dividen dibayarkan dari keuntungan perusahaan, sedangkan keuntungan perusahaan itu tidak bisa ditaksir. Ketika perusahaan tidak mempunyai keuntungan maka pemilik saham tidak menerima dividen. Sementara itu bunga dan pokok santunan wajib dibayarkan tanpa melihat untung atau rugi perusahaan.

2.5. Harga saham dan obligasi sebagai komoditas

Saham sangat fluktuatif dan amat peka terhadap banyak sekali guncangan ekonomi dari segi mikro atau makro. Sementara itu obligasi lebih stabil dan kurang peka. Perubahan harga obligasi di pasarnya berubah alasannya yaitu tingkat bunga dan inflasi.

2.6. Hak campur tangan pada perusahaan

Pemilik saham memilki hak untuk memperlihatkan suaranya pada RUPS atau Rapat Umum Pemegang Saham, dengan itu mempunyai hak campur tangan pada perusahaan. Sementara itu pemilik obligasi tidak menerima hak ini.

2.7. Perlakuan pada dikala likuidasi

Ketika perusahaan dibubarkan, pemilik utang dan obligasi akan didahulukan haknya untuk mengklaim sebagian aset perusahaan. Sementara itu pemegang saham hanya akan menerima aset sebesar porsi dari aset perusahaan yang tersisa sehabis utang diselesaikan.

2.8. Perlakuan pajak

Dividen yaitu potongan dari laba.perusahaan, maka pajak akan diterapkan sebelum dibayarkan. Sementara itu bunga obligasi dikenai perhitungan pajak sehabis dibayarkan.

Setelah membahas mengenai persamaan dan perbedaan, kita sudah mengetahui beberapa jenis saham dan obligasi yang sempat disebutkan beberapa kali. Untuk mengetahui mengenai saham dan obligasi lebih dalam lagi, berikut bisa anda baca mengenai jenis-jenis saham dan obligasi. Kita mulai dari saham terlebih dahulu.

3. Jenis Saham dan Obligasi

Saham berdasarkan klaimnya dibedakan menjadi saham biasa dan preferen. Saham biasa mempunyai klaim pada pendapatan dan aset perusahaan. Kewajiban yang dimiliki pemegang saham jenis ini terbatas, yang berarti ketika perusahaan melarat kerugian yang mungkin ditanggung pemegang saham yaitu sebesar investasinya saja. Sementara itu, saham preferen mempunyai karakteristik saham biasa dan obligasi. Pendapatan yang diperoleh yaitu dividen yang rate-nya bersifat tetap layaknya bunga obligasi.
Saham berdasarkan perpindahan tangannya dibedakan menjadi bearer shares dan registered shares. Bearer shares tidak mencamtumkan nama pemiliknya. Saham jenis ini ditujukan untuk berpindah tangan dari investor satu dan lainnya secara gampang layaknya barang dagang biasa. Sementara itu registered shares mencantumkan nama pemiliknya. Terdapat mekanisme tertentu bila saham jenis ini akan berpindah tangan.

Sementara itu saham berdasarkan kinerja dagangnya dibedakan menjadi blue chip shares, income shares, growth shares, speculative shares, dan defensive shares. Blue chip shares yaitu saham yang emitennya mempunyai popularitas yang tinggi. Dividen dari saham jenis ini sangat stabil dan konsisten. Income shares yaitu saham yang emitennya mempunyai kemampuan membayar dividen lebih tinggi dari tahun sebelumnya. Sementara growth shares yaitu saham yang emitennya mempunyai pertumbuhan pendapatan yang tinggi. Dibandingkan dengan kedua jenis saham sebelumnya speculative shares tidak sanggup dipastikan menghasilkan dividen yang tetap. Sementara itu defensive shares yaitu saham yang selalu stabil dan tidak terpengaruh faktor ekonomi makro dan mikro.

Mari kita bahas mengenai obligasi dari klarifikasi berikut ini.

Zero coupon bonds yaitu jenis obligasi yang tidak menyertakan pembayaran bunga. Sementara itu berdasarkan kepastian tingkat suku bunga obligasi dibagi menjadi obligasi suku bunga tetap dan obligasi suku bunga mengambang. Obligasi suku bunga tetap mempunyai tingkat suku bunga yang ditentukan sebelumnya dan bersifat tetap. Sementara obligasi suku bunga mengambang mengikuti tingkat suku bunga pasar.

Junk bond yaitu obligasi yang mempunyai return yang besar dan resiko yang menyertainya juga sangat tinggi. Mengenai resiko ada mortgage bonds yang merupakan obligasi yang mempunyai jaminan berupa aset tetap. Jika kewajiban tidak dipenuhi maka aset tetap dari peminjam akan diklaim oleh emiten.

Sama menyerupai saham, obligasi yang diperdagangkan terdiri dari registered bond yang mencantumkan nama pemiliknya sementara bearing bond yang tidak mencantumkan nama pemiliknya.

Jika masih kurang jelas, maka sanggup membaca Persamaan dan Perbedaan Saham dan Obligasi di bawah ini.

3. Paham Istilah Bisnis Sebelum Memulai

Anda tentu tidak abnormal dengan istilah saham baik saham di perusahaan, saham di bank, sataupun saham yang lain. Saham merupakan kategori surat berharga yang menyatakan hak milik atas sebuah perusahaan. Saham juga dipakai untuk memperlihatkan bunyi terpenting dalam suatu rapat umum  untuk pemegang saham. Orang yang mempunyai saham terbesar di perusahaan tersebut berpotensi untuk memenangkan keputusan hasil rapat. Namun ketika Anda mendengar istilah obligasi, secara umum istilah tersebut beum begitu terkenal di kalangan masyarakat. Berbeda untuk perusahaan keuangan maka istilah obligasi begitu lekat dan berpengaruh dikenal di dunia kerja tersebut. Obligasi merupakan surat pernyataan hutang yang dibentuk oleh penerbit obligasi dan diserahkan kepada pemegang obligasi. Dengan tidak lupa disertakan perjanjian yang menyebutkan pembayaran pokok hutang serta kupon bunga yang telah disepakati bersama ketika sudah masuk waktu jatuh tempo.

Bagi orang yang ingin melaksanakan bisnis saham tentu harus paham hal-hal yang berkaitan dengan saham termasuk manfaat yang akan diperoleh nanti. Sebuah perusahaan tentu sanggup bangkit alasannya yaitu efek dari para pemegang saham. Tanpa para pemegang saham maka akan tidak mungkin sebuah perusahaan sanggup berdiri. Namun dengan jumlah para pemegang saham yang terkadang banyak menciptakan persaingan berjalan begitu sengit. Ketika ada saham perusahaan yang dijual maka para pemegang saham akan berebut membeli saham tersebut. Semakin banyak saham yang dimiliki oleh pemegang saham maka kedudukan orang tersebut dalam sebuah perusahaan akans angat dipandang dan dihormati. Kritik maupun saran dari pemegang saham terbesar sebuah perusahaan akan sangat didengar oleh yang lain. Sedangkan obligasi mempunyai manfaat yang besar bagi pemegang obligasi. Perjanjian obligasi yang disertai dengan kupon bunga menciptakan pemegang obligasi mempunyai pendapatan yang tetap sesuai dengan jangka waktu perjanjian obligasi.  Selain itu juga, bila pemegang obligasi maish mempunyai obligasi maka orang tersebut sanggup menjual obligasi yang dimiliki tersebut. Sehingga pemegang obligasi sanggup mendapatkan pendapatan dari keuntungan atas obligasi yang orang tersebut jual.

4. Persamaan Saham dan Obligasi

4.1. Metode Ekonomi Modern

Baik saham maupun obligasi mempunyai persamaan dalam hal ekonomi modern. Ketika Anda sedang mempelajari aturan ekonomi maka akan mengarah pada dua hal tersebut. Dikatakan ekonomi modern alasannya yaitu dalam melaksanakan perjalanan bisnis baik jual maupun beli menerapkan aturan ekonomi dikala ini.

Contoh persamaan saham dan obligasi dalam ekonomi modern yaitu sama-sama sanggup dilakukan pada perusahaan terbatas.

4.2. Surat Berharga

Saham dan maupun obligasi juga mempunyai persamaan sebagai surat berharga. Baik saham dan obligasi merupakan bentuk perjanjian hitam di atas putih. Berupa goresan pena perjanjian di atas selembar kertas dan telah disetujui bersama antara kedua pihak.

Contoh persamaan saham dan obligasi sebagai surat berharga yaitu sama-sama sanggup dijual dan belikan di bursa imbas maupun pasar modal.

5. Perbedaan Saham dan Obligasi

5.1. Ikut Memiliki Perusahaan dan Hanya Memberikan Pinjaman

Saham dan obligasi terperinci mempunyai perbedaan yang nyata. Dalam hal ini terletak pada tugas si pemegang saham dan si pemegang obligasi. Jika si pemegang saham ketika membeli saham di sebuah perusahaan maka orang tersebut ikut andil secara penuh terhadap apa yang berlangsung di perusahaan. Termasuk juga ikut mempunyai perusahaan tersebut sesuai dengan proporsi besar saham yang orang tersebut miliki atas perusahaan tersebut. Sedangkan si pemegang obligasi hanya berperan secara penuh sebagai peminjam obligasi kepada penerbit obligasi. Orang tersebut hanya meminjamkan kepada sebuah perusahaan tertentu namun hanya sekadar meminjamkan tidak sanggup ikut mempunyai perusahaan tersebut. Sebab obligasi merupakan perjanjian hutang bukan ikut menanam modal menyerupai saham.

Contoh perbedaan saham dan obligasi dalam hal tersebut yaitu si pemegang saham sanggup ikut memperlihatkan modal kepada perusahaan tersebut. Sedangkan si pemegang obligasi hanya memperlihatkan santunan kepada perusahaan tersebut.

5.2. Memperoleh Keuntungan atau Kerugian

Saham dan obligasi akan berbeda dalam hal keuntungan maupun kerugian. Untuk saham itu sendiri mempunyai dua pilihan yaitu, sanggup mengalami keuntungan dan sanggup juga mengalami kerugian. Kedua pilihan tersebut sangat dipengaruhi oleh kondisi perkembangan perusahaan tersebut. Sedangkan obligasi lebih mengarah pada memperoleh keuntungan. Sebab dalam pernyataan penerbit obligasi telah tertera diharuskan membayar kupon bunga.

Contoh perbedaan saham dan obligasi dalam hal keuntungan dan kerugian yaitu untuk keuntungan saham yang akan diperoleh ketika perusahan mengalami perkembangan yang cukup signifikan bahkan sanggup hingga membuka cabang baru. Kerugian saham yang akan diperoleh ketika perkembangan perusahaan cenderung stagnan dan tidak berubah yang mengarah pada penurunan dan kerugian yang akan diperoleh. Sedangkan keuntungan yang diperoleh obligasi tentu akan tetap kupon bunga tersebut. Sebab sudah ditetapkan dalam perjanjian kupon bunga yang ada hingga pada jangka waktu perjanjian pelunasan oleh penerbit obligasi.

5.3. Bebas untuk Pencairan Dana dan Harus Menunggu Waktu Perjanjian

Saham dan obligasi yang mengarah pada hal pencairan dana lebih bebas untuk saham. Untuk saham itu sendiri sanggup dicairkan sewaktu-waktu dalam bursa imbas maupun pasar modal. Dengan mengikuti mekanisme manajemen yang ada gres dana akan diterima. Sedangkan obligasi tidak sanggup dicairkan sewaktu-waktu alasannya yaitu sudah ada waktu penentuan kapan dana tersebut akan kembali diterima oleh pemegang obligasi. Sehingga harus sabar menunggu hingga waktu perjanjian tiba.

Contoh perbedaan saham dan obligasi dalam hal pencairan dana yaitu untuk saham ketika bursa imbas atau pasar modal sedang berlangsung dan si pemegang saham merasa saham yang dijual atau saham yang akan dibeli oleh perusahan terbilang menguntungkan, maka sanggup segera mencairkan saham yang dimiliki. Sedangkan untuk si pemegang obligasi hanya sanggup menjual obligasi pada bursa imbas atau pasar modal tanpa mendapatkan pendapatan alasannya yaitu si pemegang obligasi gres akan mendapatkan dana kembali sesuatu waktu perjanjian yang telah ditetapkan.

5.4. Hak Atas Suara Perusahaan

Saham dan obligasi mempunyai tugas yang berbeda ketika rapat umum perusahaan berlangsung. Untuk saham ketika rapat umum berlangsung terlebih untuk para pemegang saham, maka setiap pemegang saham berhak mengeluarkan pendapat mereka. Dengan ketentuan yang biasa terjadi akan lebih didengar pendapat pemegang saham perusahaan terbesar. Sedangkan obligasi tidak sanggup turut serta dalam rapat umum perusahaan.

Contoh perbedaan saham dan obligasi dalam hal hak bunyi yaitu untuk saham ditentukan berdasarkan besar saham yang dimiliki. Memang setiap pemegang saham berhak berpendapat. Namun efek terbesar terhadap hasil rapat umum tetap pada pemegang saham terbesar. Sedangkan untuk obligasi hanya berperan sebagai peminjam tidak sanggup ikut serta dalam rapat umum apalagi ikut berpendapat. Si pemegang obligasi hanya berhak memperlihatkan santunan kepada penerbit obligasi saja.

Penting mengetahui hal-hal yang berkaitan dengan istilah bisnis sebelum benar-benar terjun dalam dunia tersebut. Agar tidak gampang terkena muslihat orang lain dan tidak mengalami kerugian. Menjalankan bisnis saham mapun obligasi memang menarik. Sehingga sangatlah penting untuk memahami pengertian, persamaan, maupun perbedaan dari masing-masing semoga sanggup menilai manakah bisnis yang cocok untuk dilakukan.

Semoga artikel mengenai Persamaan dan Perbedaan Saham dan Obligasi menambah wawasan kita. Terima kasih anda sudah berkunjung ke Perpustakaan Cyber.

No comments:

Post a Comment