Suku Jawa : Kebudayaan, Sistem Kepercayaan, Kekerabatan, Politik, Ekonomi, Kesenian - Berikut ini ialah bahan lengkap mengenai suku jawa :
a. Sistem Kepercayaan / Religi Suku Jawa
Agama lebih banyak didominasi dalam suku bangsa Jawa ialah Islam. Selain itu juga terdapat penganut agama Kristen, Katolik, Hindu, dan Buddha. Masyarakat Jawa percaya bahwa hidup diatur oleh alam, maka ia bersikap lapang dada (pasrah). Masyarakat Jawa percaya keberadaan arwah/ roh leluhur dan makhluk halus menyerupai lelembut, tuyul, demit, dan jin.
Selamatan ialah upacara makan bersama yang telah diberi doa sebelumnya. Ada empat selamatan di Jawa sebagai berikut.
- Selamatan bundar hidup manusia, meliputi: hamil tujuh bulan, potong rambut pertama, kematian, dan kelahiran.
- Selamatan higienis desa, upacara sebelum, dan sehabis panen.
- Selamatan yang bekerjasama dengan hari-hari/bulan-bulan besar Islam.
- Selamatan yang bekerjasama dengan insiden khusus, perjalanan jauh, ngruwat, dan menempati rumah baru. Jenis selamatan kematian, meliputi: nelung dina (tiga hari), mitung dina (tujuh hari), matang puluh dina (empat puluh hari), nyatus (seratus hari), dan nyewu (seribu hari).
b. Sistem Kekerabatan Suku Jawa
Sistem korelasi suku bangsa Jawa ialah bilateral (garis keturunan ayah dan ibu). Dalam sistem korelasi masyarakat Jawa, dipakai istilah-istilah sebagai berikut.
- Ego menyebut orang renta pria ialah bapak/rama.
- Ego menyebut orang renta wanita ialah simbok/ biyung.
- Ego menyebut abang pria ialah kang mas, kakang mas.
- Ego menyebut abang wanita ialah mbakyu.
- Ego menyebut adik pria ialah adhi, dhimas, dik, atau le.
- Ego menyebut adik wanita ialah ndhuk, denok, atau di.
Dalam masyarakat Jawa, istilah-istilah di atas merupakan tata cara sopan santun pergaulan yang harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Apabila melanggar pesan yang tersirat orang renta akan sengsara atau disebut kuwalat.
c. Sistem Politik Suku Jawa
Desa di Jawa disebut kelurahan yang dikepalai oleh lurah. Dalam pekerjaannya lurah dan pembantu-pembantunya memiliki kiprah pokok memelihara keamanan desa.
Pembantu-pembantu lurah, meliputi:
- carik: pembantu umum/sekretaris desa,
- sosial: memelihara kesejahteraan penduduk,
- kaum: mengurusi soal nikah, rujuk, talak, dan kematian.
d. Sistem Ekonomi Suku Jawa
Bertani merupakan mata pencaharian utama. Bertani dilakukan di ladang dan sawah. Selain dari pertanian, masyarakat Jawa juga menjalankan perjuangan sambilan, menyerupai mencetak watu bata, membatik, tukang kayu, dan menganyam tikar.
e. Sistem Kesenian Suku Jawa
1) Seni Bangunan
Rumah etika di Jawa Timur disebut rumah Situbondo, sedangkan rumah etika di Jawa Tengah disebut Istana Mangkunegaran. Istana Mangkunegaran merupakan rumah etika Jawa asli.
Gambar 1. Rumah etika Suku Jawa. |
2) Seni Tari
Tarian-tarian di Jawa beraneka ragam di antaranya sebagai berikut.
a) Tari tayuban ialah tari untuk meramaikan suasana acara, seperti: khitanan dan perkawinan. Penari tayuban terdiri atas beberapa perempuan.
b) Tari reog dari Ponorogo. Penari utamanya memakai topeng.
c) Tari serimpi ialah tari yang bersifat sakral dengan irama lembut.
d) Tari gambyong.
e) Tari bedoyo.
Gambar 2. Reog Ponorogo (Yan Arief Purwanto / flickr) |
3) Seni Musik
Gamelan merupakan seni musik Jawa yang terkenal. Gamelan terdiri atas gambang, bonang, gender, saron, rebab, seruling, kenong, dan kempul.
4) Seni Pertunjukan
Seni pertunjukan yang populer ialah wayang, selain itu juga kethoprak, ludruk, dan kentrung.
Anda kini sudah mengetahui Suku Jawa. Terima kasih anda sudah berkunjung ke Perpustakaan Cyber.
Referensi :
Indriyawati, E. 2009. Antropologi 1 : Untuk Kelas XI Sekolah Menengan Atas dan MA. Pusat Perbukuan Departemen Nasional, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta. p. 137.
No comments:
Post a Comment