Suku Minangkabau : Kebudayaan, Sistem Kepercayaan, Kekerabatan, Politik, Ekonomi, Kesenian - Berikut ini yaitu bahan lengkap ihwal suku minangkabau :
a. Sistem Kepercayaan/Religi Suku Minangkabau
Sebagian besar masyarakat Minangkabau beragama Islam. Masyarakat desa percaya dengan hantu, ibarat kuntilanak, wanita menghirup ubun-ubun bayi dari jauh, dan menggasing (santet), yaitu menghantarkan racun melalui udara. Upacara-upacara adab di Minangkabau mencakup :
1) upacara Tabuik yaitu upacara peringatan janjkematian Hasan dan Husain di Padang Karabela;
2) upacara Kitan dan Katam berafiliasi dengan bulat hidup manusia, seperti:
a) upacara Turun Tanah/Turun Mandi yaitu upacara bayi menyentuh tanah pertama kali,
b) upacara Kekah yaitu upacara memotong rambut bayi pertama kali.
b. Sistem Kekerabatan Suku Bangsa Minangkabau
Sistem kekerabatan dalam masyarakat Minangkabau yaitu matrilineal (garis keturunan ibu), sehingga sistem kekerabatan memerhitungkan dua generasi di atas ego pria dan satu generasi di bawahnya. Urutannya sebagai berikut.
- Ibunya ibu.
- Saudara wanita dan pria ibunya ibu.
- Saudara pria ibu.
- Anak laki-laki, wanita saudara wanita ibu ibunya ego.
- Saudara pria dan wanita ego.
- Anak pria dan wanita saudara wanita ibu.
- Anak pria dan wanita saudara wanita ego.
- Anak pria dan wanita anak wanita saudara wanita ibunya ibu.
Kesatuan keluarga kecil ibarat di atas disebut paruik, pada sebagian masyarakat ada kesatuan yang disebut kampueng yang memisahkan paruik dengan suku. Kepentingan keluarga diurus oleh pria yang bertindak sebagai niniek mamak.
Dalam hal jodoh masyarakat Minangkabau menentukan dari luar suku, tetapi teladan itu kini mulai hilang. Bahkan tanggapan imbas dunia modern, perkawinan endogami lokal tidak lagi dipertahankan.
Gambar 1. Bagan sistem kekerabatan masyarakat Minangkabau. |
c. Sistem Politik Suku Minangkabau
Kepala suku masyarakat Minangkabau disebut penghulu, dubalang, dan manti. Dubalang bertugas menjaga keamanan kampung, sedangkan manti berafiliasi dengan tugas-tugas keamanan. Kesatuan dari beberapa kampung disebut nagari. Sistem pemerintahannya dibedakan menjadi dua, yaitu sebagai berikut.
- Laras Bodi-Caniago berafiliasi dengan tokoh Datuek Parapatiek nan Sabatang.
- Laras Koto-Piliang berafiliasi dengan tokoh Datuek Katumenggungan.
Dalam sistem pemerintahan Laras Bodi-Caniago menawarkan sistem yang demokratis, alasannya yaitu musyawarah
selalu diutamakan.
d. Sistem Ekonomi Suku Minangkabau
Mata pencaharian masyarakat Minangkabau sebagian besar sebagai petani. Bagi yang tinggal di pinggir maritim mata pencaharian utamanya menangkap ikan. Seiring dengan perkembangan zaman, banyak masyarakat Minangkabau yang mengadu nasib ke kota-kota besar. Seperti yang dilakukan oleh masyarakat Indonesia pada ketika ini.
Masyarakat Minangkabau juga banyak yang menjadi perajin. Kerajinan yang dihasilkan yaitu kain songket. Hasil kerajinan tersebut merupakan cenderamata khas dari Minangkabau.
Gambar 2. Songket benang emas (dok. Putri/detikTravel) |
e. Sistem Kesenian Suku Minangkabau
1) Seni Bangunan
Rumah adab Minangkabau disebut rumah gadang. Rumah gadang terdiri atas biliek sebagai ruang tidur, dan didieh sebagai ruang tamu. Ciri utama rumah itu yaitu bentuk lengkung atapnya yang disebut gonjong yang artinya tanduk rebung. Antara atap dan lantai terdapat pegu. Di desa Balimbing lebih kurang 10 km dari timur kota Batu Sangkar banyak dijumpai rumah gadang yang berumur 300 tahun.
Gambar 3. Rumah Gadang yang ada di Nagari Pandai Sikek dengan dua buah Rangkiang di depannya . (WIkimedia Commons) |
2) Seni Tari
Tari-tarian yang ada yaitu tari silat kucing dan tari silat bajing malompek yang masih dijumpai di daerah-daerah Payakumbuh. Lagu yang dipakai dalam tari itu yaitu Cak Din Din, Pado-Pado, Siamang Tagagau, Si Calik Mamenjek, Capo, dan Anak Harimau dalam Gauang. Selain itu juga terdapat tari piring, tari Lilin, tari payung, dan tari serampang dua belas.
Gambar 4. Tari piring (ANTARA SUMBAR/Eko Fajri) |
3) Seni Musik
Alat-alat musik tradisonal dari suku bangsa Minangkabau yaitu saluang dan talempong. Saluang biasa dikenal dengan seruling, sedangkan talempong ibarat dengan gamelan yang dibunyikan dengan pemukul.
Gambar 5. Saluang (Wikimedia Commons) |
Gambar 6. Talempong yang sedang dimainkan (WIkimedia Commons) |
4) Seni Sastra
Seni sastra yang berkembang pada suku bangsa Minangkabau dan pada umumnya yaitu seni sastra pantun yang berupa nasihat.
Anda kini sudah mengetahui Suku Minangkabau. Terima kasih anda sudah berkunjung ke Perpustakaan Cyber.
Referensi :
Indriyawati, E. 2009. Antropologi 1 : Untuk Kelas XI Sekolah Menengan Atas dan MA. Pusat Perbukuan Departemen Nasional, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta. p. 137.
No comments:
Post a Comment