Friday, September 13, 2019

Pintar Pelajaran Filum Annelida : Pengertian, Ciri-Ciri, Klasifikasi, Reproduksi, Contoh

Filum Annelida : Pengertian, Ciri-ciri, Klasifikasi, Reproduksi, Contoh - Kata Annelida berasal dari bahasa Latin annulus (cincin kecil) dan oidus (bentuk). Annelida sanggup diartikan sebagai cacing yang tubuhnya bersegmen-segmen mirip cincin atau gelang, sehingga disebut cacing gelang. Cacing ini merupakan kelompok binatang yang sudah mempunyai rongga badan (coelom) yang sebenarnya. Alat pencernaan makanan telah berkembang dengan sempurna. Tubuhnya simetris bilateral dan permukaannya tertutup lapisan kutikula nonchitinous serta dilengkapi pula oleh sejumlah bristle chitin yang disebut setae. Memiliki alat komplemen berupa rambut kecil mirip batang. Alat ekskresinya berupa nefridium. Cacing ini bersifat hermaprodit, memiliki alat peredaran darah tertutup, dan belum mempunyai alat pernapasan khusus, sehingga pernapasannya dilakukan oleh seluruh permukaan tubuh. Sistem sarafnya berupa sepasang ganglion otak yang dihubungkan dengan tali saraf longitudinal. (Baca juga : Hewan Tak Bertulang Belakang)

Berdasarkan jumlah setae dan kawasan hidupnya, Annelida dikelompokkan ke dalam 3 kelas yaitu Polychaeta, Oligochaeta, dan Hirudinea. Untuk lebih memahaminya simaklah uraian berikut.

a. Kelas Polychaeta

Cacing ini merupakan Annelida laut. Tubuhnya bersegmen, tiap segmen dilengkapi parapodium (kaki). Kaki ditumbuhi rambut sehingga disebut cacing berambut banyak, (poly: banyak, chaeta: rambut). Contoh anggota kelas ini ialah cacing wawo (Lysidicea oele), cacing palolo (Palolo viridis). Perhatikan Gambar 1.
 Kata Annelida berasal dari bahasa Latin annulus  Pintar Pelajaran Filum Annelida : Pengertian, Ciri-ciri, Klasifikasi, Reproduksi, Contoh
Gambar 1. Cacing Palolo (Palolo viridis) (berkeley.edu)
Cacing wawo banyak terdapat di Kepulauan Maluku. Penduduk setempat menyebutnya sebagai ulat jatuh, dimanfaatkan sebagai bahan makanan. Kehidupannya diawali ovum yang dibuahi sel spermatozoid dan berkembang dalam segmen-segmen. Pada sekitar bulan Maret cacing tersebut menanggalkan segmen-segmen posteriornya yang penuh dengan ovum dan spermatozoid yang telah masak. Cacing ini muncul ke permukaan bahari dalam jumlah yang sangat banyak, sambil melepaskan ovum dan spermatozoid ke air. Penduduk setempat mengumpulkan penggalan-penggalan cacing tersebut untuk dimakan. Seperti halnya dengan cacing wawo, cacing palolo juga mempunyai sifat yang sama, hanya berbeda waktu munculnya ke permukaan laut, yaitu sekitar Oktober.

b. Kelas Olygochaeta

Kelompok ini beranggotakan jenis-jenis cacing yang hidup di air tawar atau di darat. Ukuran bervariasi, berbentuk silindris, bersegmen jelas dan mempunyai sedikit rambut (oligos: sedikit, chaeta: rambut). Kepalanya disebut prostomium, namun tidak dilengkapi mata, tentakel dan parapodia. Hewan ini tetap peka terhadap cahaya karena di sepanjang badan terdapat seta yang berfungsi sebagai organ perasa. Contoh jenis cacing anggota kelas ini ialah Lumbricus terrestris, cacing tanah (Pheretima sp.). 

c. Kelas Hirudinea

Anggota kelas ini banyak hidup di air laut, air tawar, dan tempat lembab. Hirudinea umumnya disebut sebagai lintah. Tubuhnya pipih (dorsiventral), mempunyai 1 prostomium dan 32 segmen tubuh, dan mempunyai dua alat pengisap pada kedua ujung tubuhnya. Alat pengisap atas berdekatan dengan mulut, dan alat pengisap bawah berdekatan de ngan anus. Cacing ini menghasilkan zat hirudin sebagai zat anti koagulan, yaitu zat untuk mencegah darah inang semoga tidak cepat membeku di dalam rongga tubuhnya. Contoh anggota kelas ini ialah Hirudo medicinalis dan Hirudinaria javanica.

Anda kini sudah mengetahui Filum Annelida. Terima kasih anda sudah berkunjung ke Perpustakaan Cyber.

Referensi :

Widayati, S., S. N. Rochmah dan Zubedi. 2009. Biologi : Sekolah Menengan Atas dan MA Kelas X. Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta, p. 290.

No comments:

Post a Comment