Tuesday, October 1, 2019

Pintar Pelajaran Pengertian Eter, Sifat, Kegunaan, Isomer, Dampak, Bahaya, Pembuatan, Sintesis, Kimia

Pengertian Eter, Sifat, Kegunaan, Isomer, Dampak, Bahaya, Pembuatan, Sintesis, Kimia - Eter ialah senyawa yang mempunyai dua residu hidrokarbon yang sanggup sama atau berbeda, ibarat ditunjukkan berikut ini.

CH3–O–CH3
CH3–O–CH2–CH3
CH3–CH2–O–CH2–CH3

Berdasarkan ketiga pola tersebut maka sanggup ditarik kesimpulan bahwa rumus umum eter ialah R–O–R'.

a. Tata Nama Eter

Menurut trivial tata nama eter didasarkan pada nama gugus alkil atau aril yang terikat pada atom oksigen. Urutan namanya sesuai dengan huruf dan diakhiri dengan kata –eter.

Menurut sistem IUPAC, gugus –OR disebut gugus alkoksi sehingga penataan nama senyawa eter dimulai dengan nama gugus alkoksi diikuti oleh nama rantai utamanya. Gugus alkoksi dianggap sebagai cabang yang terikat pada rantai induk. Beberapa pola penamaan eter sanggup dilihat pada tabel berikut.

Tabel 1. Penataan Nama Eter Menurut Trivial dan IUPAC

Rumus Struktur
Nama Trivial
Nama IUPAC
CH3–O–CH3
Dimetil eter
Metoksi metana
CH3–O–CH2–CH3
Etil metil eter
Metoksi etana
CH3–CH2–O–CH2–CH3
Dietil eter
Etoksi etena

 Eter ialah senyawa yang mempunyai dua residu hidrokarbon yang sanggup sama atau berbeda Pintar Pelajaran Pengertian Eter, Sifat, Kegunaan, Isomer, Dampak, Bahaya, Pembuatan, Sintesis, Kimia

Isopentil etil eter
2-etoksi pentana

 Eter ialah senyawa yang mempunyai dua residu hidrokarbon yang sanggup sama atau berbeda Pintar Pelajaran Pengertian Eter, Sifat, Kegunaan, Isomer, Dampak, Bahaya, Pembuatan, Sintesis, Kimia

Fenil propil eter
Fenoksi propana

Senyawa eter sanggup juga berbentuk siklik. Eter siklik yang beranggotakan tiga termasuk golongan epoksida, dan merupakan hasil oksidasi dari alkena.

Contoh yang paling sederhana adalah, etilen oksida atau lebih dikenal dengan nama oksirana.
 Eter ialah senyawa yang mempunyai dua residu hidrokarbon yang sanggup sama atau berbeda Pintar Pelajaran Pengertian Eter, Sifat, Kegunaan, Isomer, Dampak, Bahaya, Pembuatan, Sintesis, Kimia
Oleh lantaran itu, nama senyawa epoksida sering diturunkan dari nama alkenanya sebelum dioksidasi menjadi eter, dan diberi akhiran –oksida atau dengan nama kedua alkil yang terikat pada oksirana dan diberi akhiran –oksirana.

Contoh Soal Tata Nama Eter (1) :

Sebutkan nama senyawa eter berikut.

Jawaban :

Gugus sebelah kiri ialah isopropil dan gugus kanan ialah etil. Jadi, penataan nama senyawa itu ialah :

IUPAC : 2–etoksi isopropana
Trivial : isopropil etil eter

b. Isomeri Fungsional

Seperti telah diuraikan di atas bahwa eter dan alkohol mempunyai kemiripan dalam strukturnya. Rumus strukturnya ialah :

R–O–H (alkohol) 
R–O–R (eter)

Beberapa pola alkohol dan eter yang mempunyai rumus molekul sama ditunjukkan pada tabel berikut.

Tabel 2. Isomer Fungsional Eter dan Alkohol

Rumus
molekul
Alkohol
Eter
Nama
Rumus struktur
Nama
Rumus struktur
C2H6O
etanol
CH3CH2OH
dimetil eter
CH3–O–CH3
C3H8O
propanol
CH3CH2CH2OH
etil metil eter
CH3CH2OCH3
C4H10O
butanol
CH3CH2CH2CH2OH
dietil eter
CH3CH2OCH2CH

Berdasarkan Tabel 2, alkohol dan eter mempunyai rumus molekul sama, tetapi rumus strukturnya berbeda. Jadi, sanggup dikatakan bahwa alkohol dan eter berisomeri struktur satu sama lain.
 Eter ialah senyawa yang mempunyai dua residu hidrokarbon yang sanggup sama atau berbeda Pintar Pelajaran Pengertian Eter, Sifat, Kegunaan, Isomer, Dampak, Bahaya, Pembuatan, Sintesis, Kimia
Di samping isomer struktur, eter dan alkohol juga mempunyai gugus fungsional berbeda. Oleh alasannya ialah itu, sanggup dikatakan bahwa eter berisomeri fungsional dengan alkohol. Isomer fungsional ialah rumus molekul sama, tetapi gugus fungsi beda.

Contoh Soal Isomer Alkohol dan Eter (2) :

Tuliskan isomer yang mungkin dari senyawa dengan rumus molekul C3H8O.

Pembahasan :

Berdasarkan fungsionalnya :

CH3–O–CH2–CH3 (dietil eter)

Berdasarkan posisi gugus hidroksil :

 Eter ialah senyawa yang mempunyai dua residu hidrokarbon yang sanggup sama atau berbeda Pintar Pelajaran Pengertian Eter, Sifat, Kegunaan, Isomer, Dampak, Bahaya, Pembuatan, Sintesis, Kimia

Jadi, ada tiga isomer yang mungkin.

c. Sifat dan Kegunaan Eter

Tidak ibarat alkohol, eter tidak mempunyai ikatan hidrogen antar molekul sehingga titik didih eter di bawah titik didih alkohol untuk jumlah atom karbon yang sama, contohnya etanol dan dimetil eter. Etanol berisomer dengan dimetil eter (C2H6O), tetapi wujudnya berbeda. Pada suhu kamar, dimetil eter berwujud gas, sedangkan etanol berwujud cair.

Eter kurang larut di dalam pelarut air dibandingkan alkohol. Hal ini disebabkan eter mempunyai kepolaran rendah. Walaupun sesama molekul eter tidak terjadi antaraksi, tetapi eter sanggup berantaraksi dengan air dan alkohol. Makin tinggi rantai alkil dalam eter makin kurang kelarutannya di dalam air.

Eter tidak bereaksi dengan hampir semua oksidator maupun reduktor. Demikian juga dalam asam dan basa, eter cenderung stabil, kecuali pada suhu tinggi. Karena itu, eter sering digunakan sebagai pelarut untuk reaksi-reaksi organik.

Tabel 3. Sifat Fisika Eter (Titik Didih dan Kelarutan)

Nama
Titik Didih (°C)
Kelarutan (g 100 mL)
Dimetil eter
–24,0
Larut sempurna
Dietil eter
34,5
8,0
Oksirana
13,5
Larut sempurna

Di samping kegunaannya sebagai anestetik, dietil eter secara luas digunakan sebagai pelarut untuk lemak, lilin, atau zat-zat lain yang kurang larut dalam air. Divinil eter (CH2=CH–O–CH=CH2) mempunyai kemampuan anastetik tujuh kali lebih besar daripada dietil eter.

Pada umumnya eter bersifat racun, tetapi jauh lebih kondusif jikalau dibandingkan kloroform untuk keperluan obat bius.
 Eter ialah senyawa yang mempunyai dua residu hidrokarbon yang sanggup sama atau berbeda Pintar Pelajaran Pengertian Eter, Sifat, Kegunaan, Isomer, Dampak, Bahaya, Pembuatan, Sintesis, Kimia
Gambar 1. Pembuatan eter dari alkohol.
Penggunaan eter harus hati-hati lantaran gampang terbakar. Umumnya eter dibentuk dari kehilangan cairan tubuh alkohol. Dietil eter sanggup dibentuk melalui pemanasan etanol dengan asam sulfat pekat pada suhu sekitar 140 °C sampai reaksi kehilangan cairan tubuh sempurna. Perhatikan Gambar 1.


H2SO4

CH3CH2OH + HOCH2CH3
CH3CH2–O–CH2CH3 + H2O

Sintesis eter secara besar-besaran dengan metode illiamson, yaitu reaksi antara alkil halida dengan alkoksi atau fenoksi, persamaan reaksinya secara umum:

RO + R'X → R–O–R' + X–

Keterangan :

R = Karbon primer; sekunder, dan tersier; atau aril.
R' = Karbon primer atau metil.

Anda kini sudah mengetahui Eter. Terima kasih anda sudah berkunjung ke Perpustakaan Cyber.

Referensi :

Sunarya, Y. dan A. Setiabudi. 2009. Praktis dan Aktif Belajar Kimia 3 : Untuk Kelas XII Sekolah Menengah Atas / Madrasah Aliyah. Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta, p. 298.

No comments:

Post a Comment