Wednesday, September 18, 2019

Pintar Pelajaran Pola Benzena Monosubstitusi Dan Disubstitusi, Tata Nama, Aturan, Senyawa Kimia

Contoh Benzena Monosubstitusi dan Disubstitusi, Tata Nama, Aturan, Senyawa Kimia - Untuk memudahkan penamaan senyawa benzena, maka senyawa ini dibagi menjadi tiga kelas yaitu ibarat berikut.


Benzena monosubstitusi merupakan benzena di mana satu atom H disubstitusi dengan substituen. Tata nama benzena monosubstitusi berdasarkan sistem IUPAC yaitu ibarat berikut.

Nama subtituen + benzena

Contoh :
 maka senyawa ini dibagi menjadi tiga kelas yaitu ibarat berikut Pintar Pelajaran Contoh Benzena Monosubstitusi dan Disubstitusi, Tata Nama, Aturan, Senyawa Kimia

Sejumlah benzena monosubstitusi memiliki nama trivial. Perhatikan tata nama berdasarkan IUPAC dan nama trivial dari senyawa benzena monosubstitusi berikut.

Tabel 1. Nama IUPAC dan Trivial Benzena

No
Rumus
Nama IUPAC
Nama Trivial
1.

 maka senyawa ini dibagi menjadi tiga kelas yaitu ibarat berikut Pintar Pelajaran Contoh Benzena Monosubstitusi dan Disubstitusi, Tata Nama, Aturan, Senyawa Kimia

Metil Benzena
Toluena
2.

 maka senyawa ini dibagi menjadi tiga kelas yaitu ibarat berikut Pintar Pelajaran Contoh Benzena Monosubstitusi dan Disubstitusi, Tata Nama, Aturan, Senyawa Kimia

Vinil Benzena
Stirena
3.

 maka senyawa ini dibagi menjadi tiga kelas yaitu ibarat berikut Pintar Pelajaran Contoh Benzena Monosubstitusi dan Disubstitusi, Tata Nama, Aturan, Senyawa Kimia

Bromo Benzena
Fenil Bromida
4.

 maka senyawa ini dibagi menjadi tiga kelas yaitu ibarat berikut Pintar Pelajaran Contoh Benzena Monosubstitusi dan Disubstitusi, Tata Nama, Aturan, Senyawa Kimia

Iodo Benzena
Fenil Iodida
5.

 maka senyawa ini dibagi menjadi tiga kelas yaitu ibarat berikut Pintar Pelajaran Contoh Benzena Monosubstitusi dan Disubstitusi, Tata Nama, Aturan, Senyawa Kimia

Hidroksi Benzena
Fenol


Pada benzena ini terdapat dua substituen, sehingga untuk struktur isomer dipakai awalan orto (o), meta (m), dan para (p). Jika substituen berada pada posisi 1 dan 2 maka diberi awalan orto atau o. Adapun bila substituen berada pada posisi 1 dan 3 maka diberi awalan meta atau m. Dan bila substituen berada pada posisi 1 dan 4 maka diberi awalan para atau p.

Contoh :
 maka senyawa ini dibagi menjadi tiga kelas yaitu ibarat berikut Pintar Pelajaran Contoh Benzena Monosubstitusi dan Disubstitusi, Tata Nama, Aturan, Senyawa Kimia

Substituen-substituen pada teladan di atas yaitu sama. Bagaimana bila substituennya berbeda? Jika dua substituennya berbeda, maka salah satu dianggap sebagai senyawa utama dan gugus yang lain dianggap sebagai gugus terikat dengan urutan prioritas ibarat berikut.

–COOH, –SO3, –CH3, –CN, –OH, –NH2, –R, –NO2, –X

Contoh :
 maka senyawa ini dibagi menjadi tiga kelas yaitu ibarat berikut Pintar Pelajaran Contoh Benzena Monosubstitusi dan Disubstitusi, Tata Nama, Aturan, Senyawa Kimia

Oleh alasannya gugus CH3 lebih relatif dari NO2 maka CH3 sebagai gugus terikat dan NO2 sebagai gugus lain. Jadi, senyawa tersebut dinamakan meta-nitro toluena.
 maka senyawa ini dibagi menjadi tiga kelas yaitu ibarat berikut Pintar Pelajaran Contoh Benzena Monosubstitusi dan Disubstitusi, Tata Nama, Aturan, Senyawa Kimia


Oleh alasannya gugus OH lebih relatif dari Cl maka senyawa tersebut diberi nama orto-kloro fenol.


Benzena dengan substituen lebih dari dua maka penamaannya dijelaskan ibarat berikut.

a. Digunakan sistem penomoran
b. Substituen diurutkan secara alfabet

Contoh :
 maka senyawa ini dibagi menjadi tiga kelas yaitu ibarat berikut Pintar Pelajaran Contoh Benzena Monosubstitusi dan Disubstitusi, Tata Nama, Aturan, Senyawa Kimia

Senyawaan di atas dinamakan pirena (C6H10). Pirena terdapat dalam asap tembakau, gas buang mobil, jalanan aspal, dan bistik panggang arang. Pirena bersifat karsinogen. (Sumber: Kimia Untuk Universitas)

Anda kini sudah mengetahui Benzena Monosubstitusi dan Disubstitusi. Terima kasih anda sudah berkunjung ke Perpustakaan Cyber.

Referensi :

Sukmanawati, W. 2009. Kimia 3 : Untuk SMA/ MA Kelas XII. Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta, p. 266.

No comments:

Post a Comment